Part 3

54.2K 2.7K 50
                                    

D : Kau baik-baik saja? Mereka mengatakan kau tidak bekerja

S : Sejak kapan kau peduli dan siapa mereka?

D : Sejak aku memintamu untuk menjadi istriku. Dan mereka ada adalah teman-temanku yang bekerja di stasiun tv tempat kau bekerja.

S : Kau mematai-mataiku?

D : Aku tidak memata-mataimu, aku hanya penasaran apa yang tengah kau lakukan.

S : Kau bisa langsung bertanya padaku bukan?

D : Kau tidak mengangkat panggilan dariku.

S : Baiklah aku memang tidak bekerja, aku ada urusan penting.

D : Apa urusan pentingmu

S : Bukan Urusanmu

D : Katakan!

Sabrina mengerjap, berulang kali kelopak matanya menutup dan membuka. Disertai dengan mulut yang menganga, sungguh sempurna peran Sabrina menjadi perempuan dungu.

"Percayalah, kau nampak bodoh dengan ekspresimu sekarang."

Sabrina terbahak-bahak. Untungnya ia sempat berkumur dengan mouthwash, jika tidak mungkin Syna sudah terkapar oleh bau mulutnya. "aku yakin, memang ada apa-apa antara kau dan Dimitri."

"tidak lucu. Aku bukan pabrik pembuat anak."

"tapi kau menyukai seks walaupun dengan imajinasi bodohmu." Sabrina masih mengingat semua khayalan seks Syna, seks di ruang meeting dengan atasan. Betapa Syna sudah membodohinya. Satu-satunya atasannya Syna hanya Quinn, dan dilihat dari cara Quinn memperlakukan Syna yang dingin, sangat tidak mungkin mereka melakukan seks. Syna terkikik.

"untungnya aku melakukan seks dengan christian, bagaimana jika itu pria lain." Sabrina bergidik ngeri.

"Maafkan aku Sab, aku sudah memperingatimu tapi kau benar-benar keras kepala. Dan tidak mudah menceritakan keadaanku yang memalukan untukmu."

Sabrina tahu Syna benar-benar menyesal, tapi Syna sangat bodoh jika mengatakan hal itu memalukan.

"Aku tidak mempermasalahkannya lagi. lagipula aku mendapatkan Christian." cengir sabrina. " dan kembali ke urusanmu dengan Dimitri anggap saja kau melakukan seks dan mendapatkan bonus berupa anak dan kekayaan. Bukankah kau bilang seks kalian sangat hebat."cengir Sabrina.

"jika kau bukan sahabatku, aku sudah mencekikmu Sabrina!"

Sabrina terkekeh. Tapi semenit kemudian ia berusaha serius."Kau menjadi berbeda ketika berhadapan dengan Dimitri. Aku mengenalmu Syna. kau tidak akan terlalu memusingkannya jika bukan Dimitri yang memintamu menikah dengan alasan konyol itu. Menurutku tindakanmu sudah tepat. Kau akan terluka jika semuanya berakhir." Sabrina mengelus perutnya yang buncit. Kemudian melanjutkan."ketika kau mengandung seorang anak, kau akan bertingkah sangat posesif. Aku tidak yakin kau bisa meninggalkan anakmu untuk diasuh orang lain."

"aku akan mengatakan hal yang sama jika aku bertemu dengan Dimitri lagi." Syna menghela nafas berat, sepertinya bukan hanya itu yang tengah dihadapi Syna.

"ceritakan padaku, apa yang terjadi, untuk pertama kalinya aku melihatmu berwajah jelek." Itu hanya ungkapan Sabrina, karena Syna tidak pernah terlihat jelek bahkan jika Syna tidak mandi selama sebulan. Syna sangat cantik. Postur tubuh seksi bagai model baju dalam. Rambut lurus tergerai tanpa perlu smoothing. Bahkan ia memiliki kulit asia yang eksotik. Betapa sempurnanya.

"tidak ada. Hanya itu." elak Syna. ia yakin Sabrina akan bersikeras membantu untuk membayar David, jika ia menceritakan bagaimana David memerasnya. Tapi Syna tidak mau memanfaatkan sahabatnya. Lagipula untuk apa gali lubang tutup lubang. Syna harus menyelesaikan masalahnya sendiri.

Stupid WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang