Harry Pov
"Hello boys."ucapku ketika baru sampai di basecamp.
The boys yang sedang berada di ruang tv menatapku bingung."Whoa,kau bawa siapa Haz?"tanya Zayn menunjuk Sean yang tertidur di gendonganku.
"He's my son,Sean."ucapku dengan bangga,the boys langsung menatapku tak percaya.Ini memang pertama kali nya aku membawa Sean bertemu dengan the boys.
"What?!"pekik Louis,aku langsung melototinya.
"Jangan berisik nanti Sean bangun."ucapku pelan,the boys menganggukan kepalanya.
"Well actually I'm his godfather."ucapku lalu duduk disebelah Liam.
"Where's his parents?"tanya Liam menatapku.'He's your son stupid.'batin Harry.
"His mother going to China cause a job,and his father..." 'Waduh aku harus jawab apa?!.'
"I don't know where's he right now."ucapku berbohong,masa iya aku jawab 'ayahnya berada disampingku sekarang' nanti yang ada Liam akan mengambil Sean dariku dan Keira,I don't want that happen.
The boys menganggukan kepalanya.Louis melihat jam tangannya lalu berdiri."Uhm me and Zayn want go to Starbucks,you guys want to join?"ucap Louis kepadaku,Niall,dan Liam.
Aku menggelengkan kepalaku."No thanks,aku titip saja,I'm tired."ucapku.Jujur aku kelelahan karena Sean.
"No,aku menemani Harry saja."ucap Niall.
"Okay aku ikut."ucap Liam berdiri.
"Kami pergi ya,byee."mereka bertiga langsung keluar dari basecamp.Niall langsung pindah duduk disebelahku.
"Tadi kata Liam kau ada urusan,jadi ini yang kau bilang ada 'urusan' ?"ucapnya menunjuk Sean,aku menganggukan kepalaku.
"Yeah,Keira pergi ke China dan dia menitipkan Sean kepadaku."ucapku sambil mengelus-elus punggung Sean.
"Sean anaknya Keira?!"ucapannya membuatku kaget.'Shit aku keceplosan!'batin Harry.
"Uhm Ni.."
"Tell me,the truth."ucapnya memotong ucapanku dan menatapku serius.
Aku menghela nafasku berat,lalu membenarkan posisi dudukku."Okay,but don't tell anyone okay,I'm serious."ucapku.
Niall menanggukan kepalanya."I promise."ucapnya.
"Seharusnya,nama belakang Sean itu Payne,not Davidson."Niall menatapku kaget.
"Did Liam know about this?!"tanyanya,aku menggelengkan kepalaku.
"Yang Liam tahu Keira menggugurkan kandungannya,sebenarnya tidak."jawabku.
Niall menatapku tak percaya."Sudah 2 tahun kau dan Keira merahasiakan ini dari kami semua,mau sampai kapan kalian merahasiakan tentang Sean dari Liam?"ucapnya.
"I don't know Ni."ucapku pusing dengan semua ini.
"Haz,I know what are you feeling,tapi Liam harus tahu ini."
"Tapi aku takut dia akan mengambil Sean dariku dan Keira!"ucapku kesal.
"Aku yakin itu tidak akan terjadi."ucapnya meyakinkanku.
Aku menghela nafasku berat."Tunggu waktu yang tepat."ucapku,Niall tersenyum.
"So..what's his full name?"tanyanya mengganti topik pembicaraan sambil mengelus lembut pipi tembam nya Sean.
"Sean Brooklyn Davidson."jawabku tersenyum.
"Davidson-Payne."lanjutku membuat Niall terkekeh.
"Sean Brooklyn,beautiful name."puji Niall
"Nama tengahnya Brooklyn karena itu ide ku,karena Sean lahir disana."ucapku terkekeh.
---
Liam Pov
Aku,Zayn dan Louis sedang perjalanan menuju Starbucks.Sedari tadi aku membayangkan wajahnya Sean,dia sangat imut sekali.
"Keingat Sean,dia sangat imut ya,walaupun lagi tidur."ucap Zayn sambil menyetir.
Louis yang duduk disebelah Zayn menganggukan kepala nya."Yeah you're right,but Liam.."
Aku langsung menatap Louis bingung."Bagiku muka Sean hampir mirip denganmu buddy."
Zayn menganggukan kepalanya."You're right Louis,apa jangan-jangan Sean beneran anakmu Li?!"ucapan Zayn membuatku kaget.
Aku menepuk pundak kiri Zayn."Are you crazy!of course not!he's not my son."ucapku tak terima.
Louis menatapku."Bisa aja Sean anakmu dengan...Keira."aku langsung diam,memikirkan ucapan Louis.
Aku menundukkan kepalaku."Tapi...dia bilang dia sudah menggugurkan kandungannya."ucapku.
"Bisa aja dia bohong."ucap Zayn."Lagian juga siapa sih yang tega menggugurkan bayi nya,sangat bodoh."lanjutnya.Benar sih apa yang Zayn ucapkan,tapi..
"Liam listen,I know you're still love her.Jujur ya Li,you're so stupid,meninggalkan seorang perempuan yang sangat baik,like an angel demi seorang perempuan like a bitch."ucap Louis blak-blakan.
Aku bersandar dan mengusap wajahku kasar,benar apa yang Louis ucapkan.Pada tahun 2011 aku dan Keira,sepupu nya Harry pacaran,hingga pada awal tahun 2013 Keira hamil anakku dan bodoh nya aku memutuskan nya karena aku bertemu Sophia yang membuatku tertarik dengannya.
Tapi,nasi sudah jadi bubur,aku putus dengan Sophia karena dia selingkuh,dan Keira membenciku.
---
Hongkong,China
Keira Pov
"Where is he?!"bentakku lalu menggebrak meja yang ada di depanku.Di depanku ada seorang tersangka bernama Frank,dia terlibat kasus pembunuhan tingkat internasional,salah satu korban nya yaitu direktur ternama di Roma.Oh dan dia juga tersangka pembunuhan salah satu bodyguard nya One Direction,Steven.Aku dan yang lain harus menangkap bos mereka,yaitu Ben Radolf.
"D..di...dia..k..ke...L..A."jawabnya terbata.
Aku mengambil walkie tallkie ku untuk memanggil partner ku,David."Come in."ucapku.
Tak lama kemudian David masuk ke ruang isolasi."He's go to LA."ucapku ke David.
David langsung menatap Frank."Kapan dia berangkat?"tanya David.
"D..dia sudah berangkat 4 jam yang lalu."jawab Frank.
"Apa kau tahu mengapa dia kesana?"tanyaku menatap sinis Frank
"I don't know."jawabnya,kulihat dari tatapan matanya,dia jujur.
"Kita harus segera menuju ke LA."bisik David ditelingaku.
Aku menganggukan kepalaku lalu aku dan David keluar dari ruang isolasi,Frank akan diurus oleh anak buahku.
#tbc
*Jangan lupa vomments yaa xx

KAMU SEDANG MEMBACA
Back For You (Liam Payne)
Fiction généraleCOMPLETED *Please walaupun ini sudah tamat but don't foget to keep vote okay xx