3. Five Years after High School Graduation

375K 12.9K 76
                                    

Sesuai jadwal, siang ini Adam akan ke Lombok. Saat ini pria bertubuh ideal itu tengah berjalan menuju helikopternya yang berada di atap gedung perusahaan. Suara pilot helikopter terdengar di headset. Ia menginformasikan tempat tujuan, ketinggian terbang dan sebagainya. Beberapa saat kemudian, helikopter pun mendarat di lapangan luas yang langsung berhadapan dengan pantai.

"Dion, kita langsung memantau proses pembangunan saja," ucap Adam pada pria di sampingnya. Pria itu adalah Dion, orang kepercayaan Adam sekaligus sahabatnya.

"Baik Sir," Dion mengangguk lalu mengikuti Adam. Merry yang ditinggal begitu saja langsung menyusul kedua pria di depannya sambil mengipas diri dengan tangan karena takut make-upnya akan luntur.

Setelah melihat langsung bagaimana keadaan lapangan Adam, Merry dan Dion diarahkan menuju ke MLos restaurant untuk makan siang. Tempat itu pun masih selokasi dengan MLos Hotel yang masih dalam tahap pembangunan.

"Pukul berapa saya akan bertemu dengan pemilik Hins Group?" tanya Adam dengan nada dinginnya saat mereka sudah duduk sambil menyantap makan siang.

"Pukul 7 Sir, bertempat di Agung restaurant," jawab Merry.

Setelah selesai makan, helikopter kembali membawa CEO MLos Corp itu kembali ke Jakarta.

Sesampai di kantor MLos Corp...
"Pembahasan kerja sama dengan Hins Group sudah dilakukan beberapa tahun lalu sesaat setelah Pak Kusuma meninggal, bukan?" tanya Adam pada Dion. Saat ini mereka berada di ruang kerja Adam.

"Ya Sir. Tapi saat itu bukan pemilik dari Hins, melainkan hanya pengacara Pak Kusuma. Setahun yang lalu, anak laki-laki dari Pak Kusuma resmi dilantik sebagai CEO dan perusahaan tersebut sudah beralih padanya," jelas Dion.

"Dia merombak semua kinerja perusahaannya?" duga Adam.

"Bisa dibilang begitu, Sir."

---

Adam memarkirkan Lamborghini Aventadornya di basement Agung restorant. Setelah itu dia menuju ruang VVIP yang berada di restorant tersebut. Terlihat Dion sudah menunggunya di depan pintu ruangan itu.

"Silahkan, Sir. CEO Hins Group sudah menunggu di dalam." Adam hanya mengangguk dan masuk ke dalam saat Dion membuka pintu untuknya.

"Selamat malam, Adam" Adam tampak terkejut saat pria yang adalah CEO dari Hins Group itu memanggilnya dengan nama yang hanya diperuntukkan bagi orang yang benar-benar mengenalnya.

"Selamat malam, Valen."

TBC...
****
Hai hai!! Part 2 ini makin gaje aja. Hohoho. Tenang, tenang. Jangan sedih jangan risau *eea. #paandahauthorgaje bhhak.
Tunggu part selanjutnya yah... Kira-kira apakah yang terjadi di part selanjutnya? :v
Tetap vote and comment yoh reader *cipok atu-atu.

My Sexy Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang