56. Party

23.5K 660 6
                                    

"Hai Hello Kitty!" suara familiar terdengar dari belakang.

"Oh, hai Marvels," ujar gadis yang sedang menenggak air mineral.

"Abis lari capek juga yah."

Saat ini Aren mengikuti MOPD hari kedua. Sosok yang berbicara tadi ialah Sena, teman baru sang gadis. Hello Kitty merupakan nama julukan untuk Aren, sedangkan Marvels untuk Sena. Sekarang mereka berdua tengah beristirahat selepas lari memutari lapangan kampus sebanyak 10 kali. Keringat mengucur dari kening Aren, rasanya ia ingin pingsan jika mengingat luas lapangan yang mereka putari tadi.

"Hey kalian, ngapain berduaan di situ?" teriakan dari Hani membuat keduanya menghelah nafas kasar. Sudah pasti sang senior akan memberi mereka sebuah 'hadiah'.

"Berdua? Bertiga keles, kak."

Aren dan Sena sontak mengarahkan pandangan pada suara yang berasal dari belakang mereka.

"Didi? Lu ngapain?" tanya Aren cukup bingung.

Didi tak menjawab, ia hanya tersenyum dengan alis yang terangkat seolah mengatakan-biar-gue-yang-handle.

"Kak, terimalah air ini sebagai ungkapan cintaku padamu," ucap Didi memberikan sebotol air mineral pada Hani. Ia berlutut seolah-olah sedang memberikan bunga pada seniornya itu.

"Ih, apa sih. Jijik." Hani pun pergi membuat ketiga remaja tadi tertawa terpingkal-pingkal.

"Sok cantik banget sih tu orang," kata Sena mengingat ekspresi Hani yang tampak sangat jijik pada Didi.

"Tau tuh, muka kek lipetan ketek ae belagu," timpal Didi.

"SEMUANYA BERKUMPUL!"

"Eh gaes, suara si Bemo tuh. Kuy kuy kumpul!!" Aren, Didi dan Sena pun menuju sumber suara. Beno, salah satu senior mereka yang terkenal sok tampan, sok tegas serta sok disiplin. Ketiga remaja itu memplesetkan nama Beno menjadi Bemo.

"Cepat, cepat berbaris!!" teriakan senior yang memimpin MOPD sudah menjadi makanan sehari-hari pada maba.

"Kamu yang cantik, sini!" Beno menunjuk pada Aren.

"Sa..saya kak?" tanya gadis di belakang Aren.

"Ah, bukan kamu! Itu si hello kitty." Sontak Sena dan Didi menoleh pada Aren. Gadis itu hanya menghelah nafas dalam dalam lalu berjalan maju mendekat pada Beno.

"Ada apa, kak?" tanya Aren santai.

"Rian, arahin anak-anak. Gue mau ngomong bentar ama ni cewek," suruh Beno pada rekannya.

"Jadi kenapa kakak manggil saya?" tanya Aren sekali lagi.

"Oh gapapa. Kamu lulusan dari Jerman itu yah?"

"Iya. Kenapa?"

"Kamu tinggal di mana?"

"Ada deket sini."

"Kamu udah punya pacar?"

"Hah?" Aren hanya menatap Beno dengan bingung.

***

MPOD hari itu pun selesai. Seperti biasa, Aren pulang bersama Didi. Setelah berpamitan pada Sena, keduanya pun masuk ke dalam mobil.

"Eh Ren, ngapain tadi si Bemo manggil lu?" tanya Didi.

"Pengen modus njir," jawab Aren mengingat kejadian tadi.

"Heh? Modus gimane?"

"Jadi ye..."

FLASHBACK

"Hah?" Aren menatap Beno dengan bingung.

"Iya hehe, udah punya pacar?"

My Sexy Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang