03. keanu

6.7K 576 11
                                    

Akhirnya setelah usahaku untuk meyakinkan Keanu gagal. aku di sini menerima kenyataan kalau ini memang takdirku. Apa salahnya menerima, toh aku hidup enak di sini. Mempunyai suami yang begitu tampan dan kaya, sungguh beruntungnya diriku huh?

"Sayang sudah siap?" Keanu sudah tersenyum di depanku ketika aku sudah berada di depannya. malam ini dia mengajakku entah kemana. Katanya untuk membuatku senang dan melepas rinduku karena sudah ditinggalnya selama 2 hari kemarin.

Huh memangnya aku begitu memujanya? Dia pikir aku marah kepadanya karena ditinggal dan dia akan menebusnya hari ini.

"Tapi apa pakaianku tak terlalu terbuka?" Aku kembali menatap gaun yang kupakai. Keanu menyiapkan sebuah gaun untukku. Katanya ini pesananku saat dia kemarin ke London. Hah? Apa ini, gaun hitam dengan belahan dada rendah dan seperti memperlihatkan kedua payudaraku. Dan lagi bagian punggunggnya yang terbuka sampai batas pinggang. Aku benar-benar merasa telanjang. Ini bukan gayaku, dulu aku suka memakai tshirt dan celana jins belel.

"Owh sayang kamu sungguh seksi" dia mengerling ke arahku. Dan segera menariku untuk masuk ke dalam mobilnya.

Aku hanya terdiam saat dia dengan lembut memakaian seatbelt di pinggangku. Aroma musk menguar dari kemeja yang dia pakai. Dia juga begitu simple malam ini hanya mengenakan kemeja warna hitam dengan lengan digulung sampai siku. Celana jinsnya juga hitam menambah kesan misterius terhadapnya.

Secepat kilat dia sudah melajukan mobil mewahnya ini menembus jalan raya. Aku masih merasa asing dengannya. Bagaimanapun juga ini baru dua hari.

15 menit dia membawaku berputar-putar menuju suatu tempat. Dan ketika mobil berhenti di sebuah hotel berbintang 5 aku menoleh ke arahnya.

"Mau apa kita ke sini Kean?" Dia menoleh ke arahku dan lagi-lagi mengernyit.

"Ini hotel milikku sayang, dulu kita menghabiskan bulan madu di sini dan aku pikir kau malam ini juga senang kuajak ke sini, kamu dulu sangat betah tinggal di kamar kita."

Jantungku langsung berdegup kencang. Apa yang akan dia lakukan?

Dengan cepat pula dia keluar dan berputar kearah pintu di sebelahku. Membukanya dan menarikku untuk keluar. Hawa dingin langsung membuat tubuhku menggigil. Keanu tahu itu dia langsung merapatkan tubuhnya, bahkan tangannya kini melingkar dipinggangku. Jantungku makin berdegup kencang. Aku benar-benar tak bisa berkutik dengan sentuhannya ini. Owh Ya Tuhan! peran apa yang sedang kumainkan kini.

"Selamat datang tuan Keanu, semuanya sudah siap" seorang karyawan menyambut kami.
Keanu hanya mengangguk dan menarikku untuk memasuki hotel ini.
Tiba-tiba aku merinding saat tangannya yang hangat menyentuh punggungku. Benar-benar mengirimkan gelenyar panas diseluruh tubuhku.

"Kita makan malam dulu dan berdansa sayang" bisiknya ditelingaku membuatku makin bergetar.

"Silakan Nyonya dan Tuan Keanu" lagi-lagi kami disambut oleh karyawan yang sepertinya juga sudah mengenalku. Aku padahal masih terasa asing di sini. Keanu meletakkan satu lengannya melingkari pinggangku. Memberi perintah dengan lembut untuk mengikuti langkahnya. Kami berbelok ke kanan, dimana kini ada sebuah ruangan yang sangat mewah. Semuanya membuatku takjub, sekali lagi aku tak mengerti apa yang terjadi denganku.

"Duduk sayang!" Keanu menarik sebuah kursi. Kini aku berada didalam sebuah restoran yang sangat mewah ini. Tapi semuanya suasanaya begitu romantis. Dan hanya ada aku dan Keanu dan beberapa pelayan yang sedang menyiapkan hidangan di depan kami.

Keanu tampak begitu tampan, tapi dengan sikap mesranya dan lembutnya ada desir aneh di hatiku kalau pria ini begitu jauh tak tersentuh pria ini terlalu misterius untuk kuketahui. Bahkan aku tak menyangka dia memiliki hotel yang begitu mewah dan besar ini.

"Sayang ayo dimakan, katanya kamu tak mau diet lagi, kamu ingin secepatnya hamil kan?" Dia mengiriskan steak yang ada di depanku.

Aku hanya kembali membeku, kenapa dia begitu sayang kepadaku? Benarkah dia mencintaiku seperti ini? Pria ini?

Usapan lembut di pipiku membuatku tergeragap.

"Sayang kenapa melamun?" Aku kembali mengerjap ke arahnya.

"Kean aku tidak lapar, tapi aku sedikit pusing saat ini" kupegang kepalaku. Meski aku tidak pusing tapi aku tak ingin terlarut dengan kelembutannya saat ini. Aku seperti berada di tempat dan waktu yang salah.

"Ehmm kamu masih sakit ya? Ya sudah mau istirahat di kamar saja?" Aduh rupanya strategiku salah dia malah mengajakku kekamar bagaimana ini?

"Yesha, kamu aneh lagi?" raut wajahnya tampak muram menatapku. Aku tampak begitu bodoh saat ini.

"Kean..aku..." Tapi lagi-lagi dia menarikku dan mengajakku berdiri.

"Atau kamu masih belum memaafkanku?" Dia berbisik di sampingku lalu mengusap pipiku lagi. Membuat aku gemetar lagi.

" Kean maaf bukan itu tapi..." dan waktu terasa berhenti saat dia tiba-tiba menarik wajahku dan belum sempat aku berpikir dia sudah melumat bibirku. Dan mengusap punggungku yang polos tanpa tertutup apappun dan aku makin bergetar. Sentuhan lembut dan lembabnya di bibirku serta sentuhan tangannya yang hangat di punggungku makin membuatku terhanyut. Aku bahkan memejamkan mataku saat dia mulai melumat lagi bibirku dengan intens.

"Kamu istrikuYesha..kamu milikku...ingat itu" masih dalam euforia setelah ciumannya dia mengucapkan itu dengan suara penuh intimidasi. Entah mendengarnya tubuhku terasa bergetar dan takut.

Bersambung

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang