Apa ini?

6.4K 495 20
                                    

"Kean apa yang akan kamu lakukan?"

aku benar-benar baru tersadar saat Keanu menarikku masuk ke dalam sebuah kamar di dalam hotel ini.

Seperti terhipnotis setelah ciumannya yang begitu berhasrat tadi aku menurut saja. Kami makan malam bersama diiringi gesekan biola yang mengalun lembut. Bahkan Keanu sempat mengajakku berdansa, owh aku sungguh kehilangan akal ketika dia menariku ke dalam sini.

"Sayang, kamu tak merindukan ini hem?" suara Keanu ada dibalik punggungku mengirimkan gelenyar aneh didalam tubuhku. Aku bergidik, apa ini. Aku belum pernah merasakan ini, lututku terasa lemas. Dia memelukku erat dari belakang.

Aroma tubuhnya menguar di indera penciumanku. Haruskah sekarang? Tapi aku masih merasa asing dengan suamiku sendiri? Suami atau hanya orang asing.

"Yesha..." Keanu membalikkan tubuhku membuatku kini menatapnya. Tapi tidak ada senyum di sana. Dia seperti menahan emosi saat melihatku.

"Kamu kenapa sekarang berubah? Aku kecewa denganmu? Apa karena Gerard?" eh nama siapa lagi itu. Aku mengerjap dan membuat Keanu makin mendesah kesal, dia melepaskan pelukanku dan kini melangkah ke arah jendela yang ada di dalam kamar ini, berdiri dengan memunggungiku dan tangan dimasukkan kesaku celananya.
Gerard siapa? Akupun tak mengenal pria itu.

"Kean maaf tapi aku memang tak ingat semuanya, kamu, Gerard atau entahlah pernikahan ini" aku berjalan ke arah Keanu. Dia bergeming ditempatnya. Matanya menatap lurus pemandangan langit malam di luar sana.

"Tak usah berpura-pura lagi kamu masih mencintainya kan?" dan aku kembali mendesah bingung dengan tiap rangkaian katanya.

"Aku " belum selesai ucapanku Keanu sudah menoleh ke arahku dan kini maju dan menarik tubuhku. Aku berada dalam dekapannya kembali dan secepat kilat Kean sudah melumat bibirku lagi. Kali ini lebih posesive, dan lebih kasar tak ada kelembutan disana seperti tadi saat dia mencumbuku di restoran.

Bibirku terasa sakit saat dia mnggigit bibirku dan melepaskannya. Ya Tuhan kenapa dia berbalik kasar denganku.

Kurasakan cengkeraman di tanganku membuatku meringis kesakitan.

"Kean sakit!" aku merintih dan kurasakan usapan jari Keanu di bibirku yang bisa kupastikan berdarah.

"Kamu istriku! Yesha! Istriku, milikku, jangan bilang tubuh ini sudah ternoda disentuh lelaki lain?" dia menatapku tajam dan matanya berkilat penuh kemarahan.

"Kean aku bersumpah baru kamu dan ini aku masih.." aku menghentikan ucapanku saat tiba-tiba Keanu menarikku lebih tepatnya menyeretku menuju sebuah pintu yang ada di dalam kamar ini. Dan ketika terbuka ternyata sebuah kamar mandi yang begitu mewahnya. Kean menarikku masuk dan kini mengunci pintunya. Ah apa yang akan dilakukannya?

"Kean!"

Keanu berdiri menjulang di depanku dan kini menyeringai kejam. Ini salah, ini bukan Keanu beberapa saat lalu yang begitu lembut denganku.

"Buka semua bajumu!" matanya tetap focus kearahku membuatku bergidik ngeri dan jantungku berdentam hebat.

"Maksudmu?" Aku menatap ketakutan wajahnya. Melangkah mundur untuk menghindari terkamannya. Sungguh, kenapa dia begitu berubah dengan begitu cepat? Telapak kakiku terasa dingin, karena sesaat yang tadi, aku sudah melepaskan sepatu yang kupakai. Makin terhimpit ke dinding, hawa dingin dan lembab kamar mandi membuat bulu kudukku makin meremang. Kean melangkah ke arahku dan menipiskan jarak diantara kita.

"Buka bajumu atau aku yang akan memaksamu!"

Aku kembali menatap Ketakutan ke arah Keanu. Yang kini sudah berdiri tepat didepanku. Bahkan nafas hangatnya bisa kurasakan menyentuh wajahku.

"Kean aku tak mau!" aku memundurkan tubuhku tapi Kean tersenyum melihatku.

"Kalau kamu tak mau, semua keluargamu yang menerima akibatnya!" ucapannya bagai petir menyambar, tubuhku terasa begitu lemas, sepertinya aku bisa membaca apa yang terjadi saat ini. Dia kini memerangkap tubuhku menggunakan kedua tangannya yang di sandarkan di atas kepalaku, dimana dinding kamar mandi yang menjadi topangannya.

"Kamu! kamu biadab! apa yang terjadi dengan keluargaku?" suaraku sudah bergetar menatapnya. Keanu kini tersenyum dengan sinis. Ada kilat jahat di dalam matanya saat menunduk dan menatapku.

"Kamu sudah menjadi istriku yesha sayang, dan keluargamulah yang menyerahkan dirimu kepadaku, jadi turutilah cintai aku yesha, kalau kamu tidak mau kakakmu dan kedua orang tuamu akan mati" ucapan Keanu membuatku tersadar kalau aku dalam bahaya besar.

"Maksudmu apa? jelaskan kepadaku?" meski ketakutan aku mencoba menjaga suaraku aku tak ingin dianggap lemah di depannya.

Dia kembali tersenyum.

"Lepaskan dulu semua bajumu sayang!"

"Dalam mimpimu" aku merasa aku sudah masuk ke dalam perangkapnya.

"Yesha jangan buat  detik ini juga aku melenyapkan kakak tersayangmu!"

Deg

Jantungku terasa begitu nyeri saat dia mengancamku, aku ketakutan sungguh.

"Apa..a..apa yang akan kamu lakukan?" air mata sudah meleleh membasahi wajahku, aku benar-benar tak berkutik di depan tatapan tajamnya.

"Hanya memandikanmu sayang" dia sudah berubah lembut lagi dan kini melangkah mendekatiku lagi. Diusapnya pipiku dengan jemari tangannya mengirimkan gelenyar aneh lagi.

"Kalau kamu menurut aku akan halus sayang, akan mencintaimu dan menyayangimu tapi kalau kamu berontak aku akan menyiksamu, paham?" dia berbisik di tengkukku membuat tubuhku bergetar. Dan refleks aku langsung mengangguk.

"Good girl sekarang lepas bajumu!" dan dia memberi jarak kepadaku. Aku masih takut dengannya. Tapi tanganku tanpa kusadari sudah melepas tali gaun yang ada di leherku. Dan secepat kilat gaun indah ini meluncur turun dari tubuhku. Aku terkesiap saat tubuh polosku yang hanya memakai panties terekspos di depannya. Aku memang tak memakai bra karena gaun ini sudah ada tempatnya untuk menyangga kedua payudaraku, dan aku segera menutup kedua payudaraku yang menggantung didepan Keanu. Dia tersenyum dan melangkah mendekatiku. Dan tiba-tiba kurasakan dia menyentuh pantiesku membuatku akhirnya melepaskan tanganku dari payudaraku dan dengan cepat panties itu turun jatuh dari tubuhku, owhh sungguh aku benar-benar tak bisa menutupi rasa maluku.

"Kamu memang indah sayang, kemarilah" Keanu menarikku utnuk masuk ke dalam bathub. Lalu menyalakan kran air dan air hangat seketika memenuhi bathub di bawahku.

"Aku akan memandikanmu sayang" tubuhku benar-benar bergetar hebat.

"Keanu" aku menoleh ke arahnya dan dia mengecup bibirku sekilas.

"Percayalah hanya aku yang akan melindungimu sayang" dia mengucapkan itu dengan intonasi berbeda. Lalu dia segera mengambil sabun cair yang ada di ujung bathub.

Teesss

Aku menjerit saat merasakan cairan wangi itu menyentuh kulit punggungku

"Ready Yesha sayang?" Keanu sudah berdiri di belakangku dan menyentuh punggungku membuatku tak tahu apa yang sedang terjadi denganku.
Bersambung

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang