Chapter 5: Selasa

314 32 3
                                    

nanti read a/n yaa! Happy Reading xx

***

Kemarin sepertinya adalah hari yang paling menyenangkan untuk Nash. Tentu saja, karena Alexis. Sudah lama ia tidak menghabiskan banyak waktu bersama seperti kemarin. Ia merasa bahwa sore hari kemarin terasa sangat panjang saat Nash memeluk Alexis dengan tulus.

Tepat pukul tujuh pagi, Nash mengajak Alexis untuk pergi bermain skateboard bersama. Alexis menyetujuinya dengan senang hati. Ia sudah lama tidak bermain skateboard. Dan rasanya rindu sekali ingin menaiki papan beroda tersebut.

"Tapi, aku kan tidak membawa skateboard, Milton" tutur Alexis seketika

"Tenang saja. Aku sudah siapkan untukmu. Papan skate nya sudah kutaruh dibawah. Kau turun duluan ya. Aku mau mengambil handphoneku dulu." ujar Nash. Alexis hanya mengangguk kemudian segera turun kebawah.

Apa yang diucapkan oleh Nash memang benar. Ia sudah mempersiapkan papan skate tersebut dekat pintu masuk. Ada dua papan yang bersender didinding. Yang satu berwarna abu-abu dan ada gambar monster hijau atau semacamnya. Dan yang satu lagi berwarna hitam polos.

Alexis kemudian mengambil papan yang berwarna hitam polos. Kemudian mencobanya sedikit-sedikit di ruang tamu.

"Bersenang-senang rupanya, huh?" suara Nash berhasil membuat Alexis terlonjak kaget.

"Kau mengagetkanku. Aku sedang berusaha untuk berlatih setelah sekian lama tidak bermain dengan ini" ucap Alexis. Nash hanya bisa tertawa.

"Baiklah, ayo kita keluar!" ajak Nash kemudian mengambil papan skate yang satu dan menentengnya.

"Kita mau kemana sih?" tanya Alexis sambil berdiri di papan skate-nya begitupun dengan Nash.

"Aku mau ke chipotle yang ada di ujung sana" Nash menunjuk kearah yang ia maksud

"Memangnya sudah buka?"

"Sudah. Aku selalu membeli burrito setiap selasa pagi disana. Mereka menjual burrito yang sangat lezat dan aku sangat menyukainya" jelas Nash. Alexis hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Ia baru saja mengetahui kebiasaan sahabat lamanya ini. Membeli burrito setiap selasa pagi. Menurutnya, itu adalah kebiasaan yang aneh. Tapi Alexis tidak peduli, karena ia memikirkan seberapa lezat burrito yang dijual si toko sehingga Nash bisa sangat menyukainya.

"Yo Jim!" sapa Nash kepada penjaga kasir. Mereka tampak sangat akrab.

"Hey, Nash! Membawa teman, huh?" sapa Jim balik

"Ya, seperti itulah. Aku pesan seperti biasa ya! Kau mau juga, Lex?" Nash mengalihkan pandangannya ke Alexis. Alexis hanya mengangguk mantap.

"Aku beli dua ya" kata Nash. Si penjaga kasir, atau Jim, mengangguk kemudian menyampaikan pesanan kepada temannya yang berada didapur.

"Totalnya menjadi $12.5" ucap Jim. Nash pun mengeluarkan dua lembar uang 10 dollar nya kemudian memberikannya pada Jim

"Ini kembaliannya. Kau bisa tunggu di sebelah sini. Sebentar lagi sudah jadi" tutur Jim. Nash hanya menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana? Enak kan?" tanya Nash sesudah membeli burrito-nya

"Tentu! Ini lebih enak daripada yang didekat rumahku" jawab Alexis dan memasukkan makanan tersebut kedalam mulutnya

"Pantas saja kau suka membelinya. Tapi kenapa hanya hari selasa?" tanya Alexis

"Tidak baik makan ini setiap hari. Bisa-bisa perutku jadi buncit dan aku tidak akan terlihat seksi lagi" tutur Nash enteng kemudian menggigit burrito-nya.

One Week With Nash GrierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang