Chapter 6: Rabu

266 26 6
                                    

Alexis terbangun dari mimpi indahnya. Sedikit mengusap-usap matanya untuk menyelaraskan pandangan. Kemudian menguap dan merubah posisinya menjadi menghadap kiri. Ia mendapati sosok Nash yang masih tertidur disampingnya. Hangat nafas dari laki-laki ini menerpa kepala bagian atas Alexis.

Alexis menatap Nash yang masih memejamkan matanya. Ia benar-benar memperhatikan setiap bagian dari wajah indah sahabatnya itu. Berawal dari alisnya yang selalu terlihat on point, kemudian bulu matanya, hidung, dan terakhir bagian bibirnya yang sedikit terbuka. Typical Nash.

Teeeet Teeet Teeeet!!

Suara alarm yang berasal dari handphone Nash berhasil membuat Alexis terkejut. Dengan kasar, Alexis meraih handphone tersebut dan mematikan alarmnya. Kemudian melihat kearah jam yang bertuliskan angka enam serta ada reminder bertulis 'Today's photoshoot by Bryant with Cam and Alexis'. Gadis ini hanya bisa mengerucutkan dahinya.

"Milton.." Alexis membangunkan sahabatnya dengan lembut dan hanya dibalas oleh sebuah gumaman

"Wake up. Katanya kamu hari ini ada photoshoot dengan Bryant" ucap Alexis lagi

"How do you know?" lagi-lagi Nash membalas dengan bergumam

"Your phone's reminder"

"Ah, ya, benar. Jam berapa sekarang?"

"Enam"

"Sebentar lagi ya" Nash malah melanjutkan tidurnya

*

"Wow, this place is amazing" ucap Cam sambil turun dari mobil.

Mereka berada di lapangan rumput yang luas dan dikelilingi pohon-pohon yang terlihat sangat tumblry. Yup, photoshoot akan dilakukan disini. Tempat rekomendasi Aaron karena dia juga pernah membuat video untuk main channel-nya disini.

"Can we start now? I'm just so excited!" pekik Alexis

"Tentu. Aku akan menyiapkan kameraku dulu, kalau begitu" jawab Bryant

Nash berjalan mengikuti Alexis yang sedang melihat-lihat pohon disekitarnya. Kemudian membuka handphone nya dan mengklik aplikasi kamera.

"Lex" panggil Nash. Yang dipanggil pun menoleh

"Milton!" tepat sekali saat Alexis menoleh Nash memotretnya.

"HAHAHAHAHA! Look at you, Lex! Wajahmu terlihat lucu sekali disini! Hahahahahah!" Nash mulai meledek Alexis. Karena geram, Alexis mengejar Nash untuk sekedar meninjunya saja. Dan berakhirlah mereka dengan kejar-kejaran.

Cameron dan Bryant yang melihat mereka berdua ikut tertawa dan sesekali menggelengkan kepala mereka.

"Hey, love birds! Come here!" teriak Bryant. Nash dan Alexis menghentikan aktivitas mereka lalu berjalan kearah Bryant dan Cameron berada

"Ayo kita mulai!" seru Alexis yang semangat sekali dengan photoshoot.


Sudah lebih dari sepuluh frame yang didapat Bryant untuk memotret mereka bertiga.

"Ini, minumlah" sebuah suara berhasil membuat Alexis terlonjak kaget dari duduknya. Oh, ternyata Cam.

"Thanks" Cameron pun duduk disamping Alexis kemudian membuka handphone-nya hanya sekedar untuk cek social media yang ia miliki. Entah mengapa tiba-tiba Cameron tersedak setelah melihat sesuatu dari benda yang berada ditangannya.

"Cam, you okay?" tanya Alexis sambil sesekali menepuk pelan punggung Cameron

"Yeah. Do you know about this?" Cameron memperlihatkan apa yang ia lihat kepada Alexis. Alexis merasa kaget dan tidak percaya apa yang ia lihat. Sekarang, semua orang sudah tahu.

Alexis menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangan kirinya. Bagaimana ini? Hubungannya dengan Nash sudah diketahui semua penggemar mereka. Dan banyak sekali hate comment tentang itu.

Foto dimana Nash menaruh cincin di jari Alexis sudah tersebar kemana-mana. Bahkan mencapai trending topik nomor satu di twitter. Dan hampir semua tweets yang ada mengatakan hal-hal buruk dan sangat kejam terhadap hubungan Nash dan Alexis ini.

Alexis mengembalikan handphone yang ia pegang kepada Cameron. Tidak pernah ia dibenci oleh orang sampai sekejam ini. Setetes air mata jatuh dari mata Alexis. Sebesar inikah dampak dari hubungan mereka berdua?

"It's okay, Alexis. It's okay. You're gonna be okay. Just don't listen to those haters, okay? I'm here" Cameron memeluk Alexis untuk menenangkannya. Nash yang melihat mereka datang menghampiri dan bertanya ada hal apa hingga Alexis menangis.

"Lihat twitter. Mereka sudah mengetahuinya, Nash" ucap Cameron. Merasa penasaran, Nash membuka twitternya dan terkejut dengan reaksi para penggemarnya.

"Tidak kusangka. Mereka benar-benar membenci ini. Lagipula, darimana mereka mendapatkan foto-foto itu?" tanya Nash

"Kemarin kita di airport. Jadi pasti banyak penggemar yang diam-diam memotret kalian"


*

Entah mengapa baru kali ini Nash merasa stress hanya karena hubungannya dengan Alexis terungkap. Mengetahui hal ini, jack and jack, Sammy dan Jake menenangkan Nash di lapangan tennis atau basket yang biasa mereka kunjungi.

"Tenanglah Nash. Memang saat diawal mereka pasti tidak suka. Tapi pasti lambat laun mereka akan terbiasa dan menerimanya" Gilinsky mulai menasehati Nash

"Jack benar. Mereka pasti akan mengerti" Sammy menyetujui

"Kenapa tidak kau klarifikasi saja masalah ini? Mungkin akan sedikit mereda" usul Jake

"Aku mau saja melakukannya. Tapi aku tidak yakin. Mungkin akan kudiskusikan dengan Alexis dulu"

"Aku sarankan, lebih cepat lebih baik, Nash"tutur Johnson. Nash hanya menganggukkan kedua kepalanya dan kembali tertunduk lemas.

*


a/n

IYA TAU PENDEK. IYA TAU UPDATENYA LAMA. ITULAH KENAPA GUE MAU MINTA MAAF OKE?

gue baru selese uts *alhamdulillah* jadi baru bisa update. dan maapin banget ini pendek karena imajinasi gue lagi mentok. MAAF YA UDAH NUNGGU LAMA!

semoga kalian yang baca masih nungguin cerita ini dan ga kabur ya:') dan terima kasih juga yang udah mau nungguin cerita ini, yang vote dan comment sama cerita ini, makasih ya! seneng ada yang baca hehehe

semoga di chapter2 lain yang baca, vote sama comment semakin banyak ya! supaya gue makin semangan ngetiknya hehehehhe

dedicated to phiey_!

love,

sofi xx


One Week With Nash GrierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang