This Love

5.4K 295 2
                                    

2 bulan hubungan kami semakin serius. Dia memang romantic. Kadang dia menuju rumahku, membangunkanku dipagi hari. Menyebut namaku saat aku membuka mata...

Dia bukan Harry yang lama, dia Harry baru, yang aku miliki. Semuanya...

"Have a nice day babe" katanya seraya jalan di koridor dan memeluk pinggangku, aku menyenderkan kepalaku didadanya. Dan menatap matanya. "You too babe," kataku dan mencium hidungnya. Selalu hidungnya ...

Jam istirahat seperti biasa aku, Sarah dan Ryan berkumpul. Saling bercerita. Ya Harry juga masuk, daftar orang yang kubenci, namun ku sayangi...

Kebiasaan rutinku saat ini, ketaman belakang sekolah menikmati sore. Aku menyenderkan kepalaku kebahunya. Dia meranggul bahuku. Entah apa yang aku pikirkan, semua begitu terlihat indah...

"No one can changed my life, but you.. you did" katanya dan mencium keningku. Dan aku tertidur dibahunya.

Aku membuka mata, melihat samar-samar wajahnya, senyumnya, lesung pipinya, rambutnya, dia membawaku kerumah. Menidurkanku dikasurku, aku mendengar bisikanya.

"Have a nice dream baby, I love you" bisiknya dengan suara seraknya. Aku menutup mataku lagi. Sungguh indah...

3 bulan berlalu, membuatku semakin betah hidup didunia. Melihat semua baik-baik saja, terasa begitu lancar. Aku kembali pergi kesekolah, bersama Harry, bergandengan tangan...

Kadang kami selalu bertengkar, namun Harry, dia bisa memaklumiku, "Kau ini wanita, kau mempunyai masanya" katanya saat aku marah. Itu yang membuatku semakin cinta.

Setiap sore, aku bersama Harry di halaman belakang sekolah, dan selalu sepi, entah mengapa, ini hal faforite ku. Setiap hari dia mengucapkan "Kau sangat cantik" di kupingku. Mencium keningku saat akan mau masuk kelas.

"Laki-laki didunia ini jahat, kecuali kakakmu, ayahmu dan aku..." katanya disaat berdua, dengan suara yang khas, senyumnya, semua tentangnya...

Mendengar namanya, aku selalu tersenyum, betapa sempurnyanya aku memilikinya. Dicintai olehnya

Ternyata tidak semua berjalan lancer. Aku baru berdebat denganya. Masalah Nate, tahu diakan? Si wanita genit itu mencoba menggoda Harry. Tapi Harry? Dia malah membalasnya. Itu membuatku naik darah.

"Kenapa kau tanggapi dia? Dia itu genit!" bentakku didepan wajahnya. "Aku hanya mencoba memancingya babe," katanya dengan memasang wajah mengoda. "And you almost kiss her?!!" kataku tegas. "She jealous of us" katanya. "Haha, did you think who I am?" kataku.

"You are the last Harry Styles!" kataku meninggalkanya. "And I can tell more about it!" katanya. Sambil menggengam tanganku. Menariku. Dan mecium bibirku, aku bisa merasakanya.

Seolah hatiku luluh dalam ciuman...

Aku kembali menuju ke loker, mengambil buku fisikaku. Aku melihat kea rah seseorang yang aku kenal, sangat aku kenal. Mereka terlihat bahagia berdua, aku memincingkan mata. HARRY? NATE?

Aku mendekatinya, mereka sedang berciuman di depan pintu kamar mandi. Aku berlari mendekatinya. Memastika itu adalah Harry dan Nate. Aku mendekatinya, ternyata benar.

Hati ini seperti rusak, seperti hilang, mati. Mereka membuatku muak. Melihatnya dengan penuh kesuraman, aku menahan air mata ini. Merasaka sakitnya hati, gelap.

Ingin sekali aku menjerit. Dengan kekuatan yang aku miliki, sambil menahan tangis. Aku menarik rambut Nate dengan paksa. Membuat jeritan yang menjijikan. Suasana ini kacau...

"Kiara, I can tell i--" "Stop Harry! I don't wanna see you anymore!" jeritku, sambil mengusap air mataku, dia kembali mencium bibirku, dengan paksa aku melepaskanya. "WE ARE DONE!!!" jeritku menahan tangis. Air mata ini se olah tak berguna. Menangisi seseorang yang tidak ada apa-apanya untuku, untuk seorang penghianat.

Aku berlari menjauhi Harry, memasuki kelas fisika dan membanting pintu. Menjadi pusat perhatian kelas. "Are you OK Mrs. Aston?" ucap Mrs. Caroline sambil menurunkan kacamatanya. "Ya" ucapku menarik nafas.

Menghilangkan air mataku, dan sakit hatiku ...

Masih dalam tangisanku yang tak kunjung hilang, melihat betapa kacaunya dunia ini. Aku buta, aku sangat buta. Strategiku seharusnya berjalan dengan baik. Untuk membenci Harry, bukan larut dalam godaan yang menjijikan itu...

Mendengar omonganya, semua tentang laki-laki didunia ini. Apa dia jahat? Hanya mencoba membunuhku pelan-pelan. Langit berubah menjadi mendung, sesuai dengan hatiku, yang kini sudah mulai rapuh, yang tak kuasa menompong hidup lebih lama.

Kata-katanya masih tergambar dipikiranku. Kata-kata yang membuat aku buta. Terhipnotis. Semua seakan-akan hilang. Hanya ada aku dan tuhan....

to be continue...

Kiss Me (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang