Falling In Love?

7.3K 348 11
                                    

"AAAA" jeritan itu semakin terdengar saat aku memasuki aula sekolah. Anak perempuan itu semakin sering berteriak. Aku melihat ke papan pengumuman.

Prom? Untuk merayakan hari jadi sekolah? ayolah, ini menakutkan.

Aku segera berjalan menuju kelas, ahh, kenapa prom? Mungkin ada yang lebih menyenangkan, seperti mengundang band rock? Atau bahkan menyumbangkan uang untuk prom itu ke panti asuhan. Dari pada harus membuat prom sialan itu. Ahh

Jujur saja, aku kurang suka dengan sesuatu yang lebih kearah untuk sepasang laki-laki dan perempuan itu. Ya, ini menakutkan, maksudnya kau bisa lihat aku, aku sendiri, dan ini buruk. Mungkin sebagian orang melihatku tomboy, tapi, aku senang memakai rok, bandana atau bondu dan... entahlah...

Aku membayangkan semua orang berdansa dengan pasanganya. Memutar di atas lantai dansa. Saling menatap, huft.

"Did you know about the prom?" seseorang tiba-tiba mendatangiku. Suara beratnya, rambut keritingnya, aku sudah berfirasat. Siapa lagi kalau bukan Harry. Aku memfokuskan jalan ku. Mengabaikanya. "Ya," kataku ketus.

"Sudah punya mate dalam dansa nanti?" katanya. "Tidak" kataku santai dan membelokan diri kea rah lokerku. "Bagus, maukan jadi mateku nanti?" katanya. "Lebih baik aku tidak pergi ke prom itu." Kataku sambil menutup lokerku. Mengabaikanya.

"Ayolah Kiara Madison Aston?" katanya. Rupanya sekarang menutupi jalanku. Aku menatapnya matanya dengan malas.

OMG... green eyes? Laki-laki dengan green eyes? Itu merupakan kesuakaanku, hijau, ya, hijau.

Aku merasa kaku, jantungku terasa berdetak sangat-sangat kencang, sambil sepertinya aku tidak bisa menghirup oksigen yang sebenarnya banyak sekali. Aduh, apa sih yang aku pikirkan?

"Mungkin saja." Kataku lancang, aduh! Aku bicara apa sih? Aduhh. "Bagus! aku akan menunggumu di gerbang nanti." Katanya dengan tampang ceria, mungkin, sok ceria. "Tidak! Tidak! Aku tidak mau, aku tidak akan ke prom itu bersama mu." Ucapku dan lari menuju kelas.

Aku duduk dibangkuku, Niall sibuk membaca buka yang ditugaskan Mr. Palmer itu. Memakai kacamatanya dan membacanya sangat serius. "Tumben" ucapku dan mengagetkanya. Dia membuka kacamatanya. "Aku pikir kau tak suka membaca buku" kataku. "Ya memang, apa kau tak tahu?" katanya "Apa?" "Mr. Palmer mengirimkan sms kepada ibuku, menceritakan tugasku yang selalu sama dengan tugas milik Mario" katanya. "Hah?" "Kau menyontek?" kataku heran. "Yup." Katanya dingin. Aku menggelengkan kepala.

"Ah, kau tahu dengan berita prom itu?" kataku. "Ya, tentu saja" katanya. "Hm... begini, kau.. kau.. mau jadi mateku?" kataku. "HAHAHAHA kau gilaaa HAHAHAH" katanya yang malah tertawa puas. "Hey, aku serius" kataku lagi. "Kau tahu, aku sekarang mencoba mengerjakan tuga-tugas ini, kau malah mengajaku ke prom, aku sibuk" kata dan kembali membaca, "OK" kataku dan kembali tertengun.

Setelah aku menanyakan kepada sahabat-sahabat laki-laki yang kukenal. Mereka malah bersama dengan teman perempuan lainya, ah, serius saja. Mungkin aku akan kesana sendiri. Atau bahkan tidak pergi? Tapi Ryan dan Sarah memaksaku untuk ikut.

Baiklah aku akan pergi kesana sendiri...

Sepertinya aku menjadi sinting, akhir-akhir ini aku terus memikirkan Harry. Laki-laki itu, semenjak aku melihat matanya, sungguh, itu warna mata yang jarang aku temui, kadang aku terlalu sering melihat mata berwarna biru, atau coklat muda itu. Dan aku melihatya, hijau. Warna kesukaan Mom dulu.

"Jadi?" suara itu datang lagi saat aku sedang melamunkanya. Dan hatiku kembali bergetar. "SUDAH KUBILANG AKU TIDAK AKAN PERGI!!!!" jeritku, semua orang melihat ke arahku. Harry memasang wajah genitnya.

"Ayolah cantik" katanya. "AKU MUAK DENGAN SEMUA DRAMAMU, HARRY STYLES!!!" jeritku sambil menampar pipinya. Dan berlari ke kamar mandi.

Aku melihat ke cermin, jerawatku sudah hilang, dan Harry datang, apa ini karma? Menjijikan. Terlalu dramatis, hanya karena melihat matanya? Dia itu penghianat. Aku melihat kedua telapak tangaku. Merah, dan... darah? Dari mana? Perasaanku mulai merinding. Kamar mandi ini menyeramkan.

Kiss Me (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang