I Can See You

4.1K 289 6
                                    

Aku melamunkan diri, merasa ada seseorang di setiap aku berjalan, bernafas...disampingku.

Malam ini aku berniat untuk mengerjakan tugas matematika yang belum selesai, sungguh melelahkan. Kadang aku melihatnya, Harry... ada di kasurku, melihatku, tampa ekspresi. Terlihat sangat kejam. Kadang aku lelah. Mengganguku saat tidur. Contohnya, saat aku tidur, dia seolah-olah menyuruhku untuk bangun, entahlah...

Tapi jujur saja, aku senang dia disini, menemaniku. Walau kadang terdengar sangat menyeramkan. Zayn sudah berpuluh-puluh kali melihatku marah-marah di depan loker. Menatapku dengan aneh seolah-olah berkata 'anak itu gila'

Kadang juga aku membencinya, mengisi waktu luangku dengan mengingat masa lalu. Ya, aku mungkin semakin benci dengan Harry, apa lagi kedatanganya di malam hari.

Sebelumnya aku belum bisa melihatnya, semakin lama semakin jelas. Dia tidak berbicara "

Harry, just leave me alone, I wont you here." Ucapku yang sedang sibuk mengerjakan matematika. Dia menggeleng, membuka mulutnya dan berbicara, tapi aku tak bisa mendengarnya.

Seriap pagi Mom Wendy memarahiku untuk tidak mandi air hangat tengah malam, tentu saja aku tidak melakukanya. Yang aku tahu setiap pagi ada tulisan "I'm sorry" di cermin kamar mandi kamarku. Aku selalu menghilangkan bercak itu. Dan melihatnya dibelakangku, melihatku dengan datar.

"Harry, what you want ha? I'm just tired" ucapku. Aku mendekaatinya. Melihat matanya. Hijau, pertama aku jatuh cinta padanya. Apa dia tahu semua isi hatiku?

Dia menyimpan tanganya di pahaku. Menatapku dan seolah-olah berkata. "I can't hear you, sorry" kataku menggeleng. Aku kembali mengerjakan tugasku. Harry didunia ini, masih ada, hanya saja, dia masih tertidur. Kadang aku suka menangisinyan saat tidur. Bernafaspun dia harus menggunakan alat-alat itu. Aku tak tega melihatnya seperti itu.

Aku mendengar suara shower air hangat itu berbunyi. Aku mengintip untuk melihat sesuatu disana, ya Harry. Dengan tangan dia menuliskan kata-kata.

Aku membacanya...

I'm too tired, please, I'm sorry. Don'tyou hate me...

Lalu dia menghilang. Apa ini menjadi alasanya? Selalu bersamaku.

Aku berbalik badan, tiba-tiba dia sudah ada didepanku. Dan mulutnya seperti berkata 'Answer my question' dengan bola matanya yang mengarah ke cermin itu.

Did you know? How sick when your girlfriend kissing with someone you hate?

Kuliskan kata-kata itu dicermin, dia juga membalasnya.

I can tell it. She pull me, kiss my lips suddenly. That's not my fault.

Aku terdiam, melihatnya.

You didn't?

I didn't. my apologies

Aku melihatnya, menahan air mataku. Ini semua salah paham. Aku menggelengkan kepala.

If you forgive me, kiss me. And I will fine

Aku melihatnya. Mengigit bibir bawahku.

You will leave me?

Kutuliskan kata itu. Membuatku ragu, sambil menaha air mataku.

Dia tersenyum ke arahku. Melihat senyumnya yang sangat aku rindukan. Lesung pipinya...

Dia mendekatiku dan mendekatkan mulutnya menuju telingaku, "Jika kamu mau aku pergi, aku pergi. Itu lebih baik. Aku mau kau bahagia..." katanya, bisikan sangat kecil. Dan bisa kurasakan itu. Aku kembali membisikanya.

"Aku tidak mau kamu pergi, tetap disini..." ucapku. Dia tersenyum, memamerkan giginya. Senyumnya yang sangat tulus.

to be continue...

Kiss Me (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang