Harry...

4.2K 276 5
                                    

Aku menghapuskan air mata. melihat bola matanya yang menunjukan ke suatu ruangan. Aku tertegun. Mengikutinya dan... Hilang...

Ada suatu ruangan yang bisa kulihat. Aku membuka pintu. Melihat seseorang yang aku cintai, yang selalu menggoda semua wanita, yang aku cintai karena karma. Aku melihatnya dengan cermat. Semuanya terasa lebih sakit...

Banyak macam alat-alat yang membantunya, sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya, penuh dengan alat-alat... luka dan bercak darah di celananya.

Lututku terasa sangat lemas, nafasku terasa tak terkendali, airmataku semakin menjadi-jadi...

Aku menyentuh tanganya yang dipenuhi dengan infus. Melihat matanya yang tertutup, suara bising dari alat alat ini. Air mataku tumpah. Melihat ke adaan ini, ingin sekali aku memeluknya.

Aku menghapuskan air mata, rasanya sangat lemas. Seseorang memeluku, Sarah...

Sarah menariku keluar, Sarah menuntunku, diluar sudah ada Ryan, Niall, Liam, Zayn, dan Louis. Teman berkumpul Harry. Sarah menyuruhku duduk dibangku. Dia memberikanku segelas air putih. Nafasku semakin tersengal-sengal. Air mataku semakin banyak, sungguh, aku lelah dengan semua ini....

Aku menangis cukup keras, meremas tanga Sarah dengan kuat, semua terasa semakin gelap, lelah dengan semua ini...

Aku terbangun dalam tidurku, melihat pagi sudah cerah. Diruanganku. Ya, kamarku.

Semua terasa sepi, Wendy ada di sampingku. Menyimpan satu gelas susu, dan makanan.

"Kau sudah bangun?" katanya. "Ya" ucapku sambil mencoba duduk. "Kau masih lelah," katanya. "Kau pingsan di rumah sakit. Sekarang makanlah ini, tubuhmu demam, aku takut terjadi sesuatu." Katanya, aku menganguk.

Wendy pergi melinggalkan kamarku "Um, terima kasih Mom..." ucapku, dia berbalik, terlihat kaget saat aku memanggilnya 'Mom'. "Sama-sama anakku..." katanya dan tersenyum. Aku membalas senyumnya. Mungkin ini kasih ibu yang ingin aku rasakan. Ya aku rindu ini...

Aku melihat kea rah jendela, membayangkan saat Harry menjeputku untuk pertama kali, prom, ya, kini dia disana, tertidur.

Aku hanya takut dia lelah, sebenarnya masih saja ada rasa benci saat dia berciuman dengan Nate.

Air mataku turun lagi, mengulang semua kejadian. Terasa begitu cepat. Aku juga masih bingung. Kenapa Harry tega berbuat seperti itu. Kadang aku bingung. Antara sedih, benci, dendam, menyesal... entahlah...

Aku membalikan badan untuk menikmati makananku. Melihat seseorang baru saja membuka pintu kamarku. "Harry?" ucapku sambil mengusap air mata. melihatnya semakin dekat ke arahku. Dia terlihat lebih bercahaya.

"Why you do that to me? That's so much hurt" ucapku berbisik, menghapuskan air mata. apa yang aku lihat seperti ilusi, aku mencoba bermain dengan itu. Menganggap dia kembali, tapi harus aku akui aku takut...

Dia mendekatiku, duduk di sampingku, air mataku semakin banyak keluar. Dia tidak berekspresi. Datar...

"I hate you" bisiku. Sambil mengeluarkan air mata, tiba-tiba tanganya menyentuh pipiku. Menghapus air mataku.

Tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamarku, aku melihatnya itu Thomas. Tapi, tiba-tiba Harry hilang, menjadi angin yang sejuk, mengebus mengenai wajahku.

"Kiara, malam kemarin kau meminjam mobilku ya?" ucap Thomas.

to be continue...

Kiss Me (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang