Bab 1

19.1K 465 7
                                    

Happy reading..

Aku mengernyit saat aku memasuki hutan, hutan ini sangat indah tapi agak sedikit... ganjil, aku merasakan ada yang tidak benar di sini, rerumputan disini sangat segar dan hijau, juga terasa sangat lembut di kaki telanjangku.

Hewan hewan disini sangat ramah, bahkan aku melihat singa besar sedang bermain dengan sekelompok kelinci kecil dan kucing hutan, singa itu bahkan tidak melukai kelinci dan kucing itu, ia bersifat seperti ibu yang sedang bermain dengan anaknya, aku berjalan mendekati singa itu tanpa ada rasa takut sedikitpun dan mengelus rambut tebalnya, ia hanya menggeliat dan seperti menikmati belaianku di kepalanya. Aku meninggalkan hewan-hewan itu dan terus berjalan menyusuri hutan ini.

Aku tidak ingat di jakarta ada hutan seindah ini, ini bagaikan di negeri dongeng, pepohonan disini berjajar rapi seakan sedang berbaris, seperti sengaja di tanam oleh seseorang, dan anehnya, semua pohon disini berbuah lebih dari satu jenis, aku tak percaya dengan penglihatanku saat ini, aku melihat sebuah pohon yang tidak terlalu tinggi, ada mangga, apel,dan jeruk dalam satu pohon. Apa apaan ini??

Aku memetik apel di pohon itu dan kembali berjalan menyusuri hutan, aku menikmati apel itu dan rasanya sangat aneh, rasanya seperti buah nanas tapi sedikit manis, seperti perpaduan rasa apel dan nanas, aku sangat menyukai buah ini aku mengigitnya sambil memjamkan mata menikmati kelezatan apel ini sambil terus berjalan, hingga kakiku menyentuh sesuatu yang terasa basah.

Karena terlalu menikmati apel itu, aku tak sadar aku telah sampai di sebuah sungai, lebih tepatnya air terjun, aku tak yakin bahwa yang kulihat saat ini benar-benar nyata. Tak ada air di air terjun ini melainkan... hmm.. coklat?? Semua ini benar-benar tak masuk akal, aku menajamkan penglihatanku dan menunduk memastikan ini benar-benar nyata, aku mencolek coklat itu dan menjilatnya, dan rasanyaa.. Oohh.. ini adalah coklat ternikmat yang pernah ku rasakan, aku terus memakan coklat itu hingga aku merasakan ada yang mengendus rambutku dari belakang, dengan sigap aku segera berbalik kebelakang dan betapa terkejutnya aku saat aku mendapati seekor kuda hitam yang sangat besar, besarnya bahkan dua kali kuda normal.

Aku memekik kaget dan hampir jatuh kebelakang hingga aku merasakan tangan kokoh memegang tanganku menahanku agar tak tercebur kedalam coklat terjun itu, aku merasakan tanganku di tarik perlahan dan tangan lainya memeluk pinggangku agar aku mendekat ke arahnya, saat aku melihat wajah sang penolongku, hal yang kurasakan saat ini hanya satu. Terpesona..

Rambutnya coklat gelap, matanya hitam dan tatapannya tajam seakan menghipnotisku untuk terus menatapnya, hidungnya mancung, rahangnya kokoh dan bibirnya... ohh... bibirnya sangat seksi dan menggoda seakan menantangku untuk menciumnya.

Ia semakin mengeratkan pelukannya di pinggangku dan wajahnya semakin mendekat... semakin mendekat... detak jantungku tak terkendali, nafasku tercekat hembusan nafasnya membelai wajahku dan terasa hangat, aku memejamkan mata menanti bibir indah itu menyentuh bibirku. Tangannya yang tadinya memegang tanganku kini beralih mengelus pipiku, seakan mengagumi wajahku sambil terus mendekatkan wajahnya, aku merasakan hidungnya menyentuh hidungku aku hanya diam menanti saat-saat yang ku harapkan, tapi..

Pllakk.. dia menamparku dengan keras dan berteriak tepat di depan wajahku.

"Noonnn bangunnn noonn... ini sudah siangg.... nanti telat lagii... ya Allah gustii.. ayu-ayu kok keboo.."
Suara itu menyadarkanku dari mimpiku,aku mengerjapkan mataku berkali kali dan menggeram tak suka hayalanku dirusak mbok nah.

"Aarrgghh.. mbok Nahhh... kau merusak mimpikuu.. ohh pangerannkuu.."

"Pangeran.. pangeran, non mimpi ketemu pangeran? Pangetan kodok?.. wes..wes ayo bangun, atau mau tak mandiin disini ayo sini tak copotin bajunya" mbok Nah meraih tanganku dan hendak meraih kaos yang kugunakan, aku segera menampik tangannya dan bergegas menuju ke kamar mandi sambil menggerutu, aku mendengar mbok nah tertawa puas melihatku menyerah.

Aku terus memikirkan mimpiku barusan yang seolah-olah berputar-putar di kepalaku seperti kaset rusak, mataku masih sangat berat dan aku masih sangat mengantuk, aku duduk di atas kloset dan bersandar pada tembok, aku kembali tertidur berharap pangeranku kembali.

Yang lagi nangkring di mulmed itu fla ya..

My Lovely DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang