Bab 5

6.7K 244 0
                                    

Aku membiarkan mama sendirian dan entah apa yang ia lakukan setelah perdebatan tadi sedangkan aku sudah tertidur karena terlalu capek. Aku sudah terlalu lelah memikirkan apa yang telah terjadi seharian ini dan itu menguras habis tenagaku yang sebelumnya tak pernah sehabis ini.

*****

Aku berjalan menuruni tangga dengan balutan gaun besar berwarna peach dengan hiasan renda di sekitar dada. Gaun ini sangat indah, tapi juga terbuka di bagian punggung dan belahan dada yang rendah yang terkesan menggoda. Aku lupa kapan aku membeli gaun ini, setauku aku tidak pernah memiliki satupun baju cewek yang feminim dan terkesan ribet seperti ini. Aku lebih suka joger pants dan kaos oblong atau jeans robek di bagian lutut dengan kemeja, itu membuatku lebih nyaman ketimbang memakai gaun ini.

Tempat ini sangat ramai, seperti sebuah pesta dan semua orang disini menggunakan topeng. Apakah ini seperti yang ku pikirkan? Berada di istana dengan pesta topeng dan berdansa sepanjang malam? Ini persis seperti adegan film yang minggu lalu ku tonton di kamar. Film dengan latar belakang kerajaan di masa lampau yang dipimpin seorang raja dan memiliki seorang anak laki-laki yang siap naik tahta tetapi belum memiliki seorang istri sedangkan syarat utama seorang raja adalah memiliki seorang ratu.

Sang pangeran belum mempunyai calon untuk di jadikan istri dan sang raja membuat pesta dansa di kerajaan dan mengundang para gadis di seluruh penjuru wilayah kerajaan untuk menemukan gadis idaman sang pangeran. Cerita seperti itu sudah sangat umum dan banyak di ceritakan di film-film. Benar-benar tidak menarik

Terlihat seorang pria berbadan besar dan brewok mengenakan baju berwarna merah dengan mantel kulit tebal berwarna hitam dan mengenakan mahkota besar dari emas yang terlihat berat tengah duduk di sebuah kursi besar yang indah, terdapat banyak ukiran-ukiran rumit yang membuatku terkagum-kagum, berapa lama untuk mengerjakan kursi itu?

Disamping si besar brewok itu berdiri seorang pemuda tampan yang wajahnya sangat familiar tengah berbicara kepadanya. Sang pemuda mengenakan baju berwarna keperakan dengan rompi kulit hitam dan celana hitam serta sepatu boots yang keren di tambah sebuah pedang yang terselip di pinggangnya. Sang pemuda terlihat murung dan si besar brewok terlihat sedang menceramahinya suatu hal.

Ini aneh, ini sungguh aneh. Sejak sejam yang lalu aku terus bertanya tanya pada diriku sendiri, dimana aku? Siapa orang-orang ini? Acara apa ini? Dan darimana aku mendapatkan gaun ini? Daripada aku bingung terus menerus karena tidak dapat menjawab pertanyaanku sendiri akhirnya aku memilih untuk menikmati pesta dan berbaur dengan orang-orang ini. Aku berjalan menuju sebuah meja besar dan panjang dengan berbagai macam makanan dan kue-kue aneh serta minuman yang di letakkan si sebuah wadah besar dan terdapat es batu berbentuk angsa besar di tengahnya yang terkesan seperti kolam berwarna merah dengan angsa yang sedang berenang di tengahnya.

Aku memutuskan untuk mengambil sebuah kue berbentuk bunga matahari serta mengambil minum dari kolam angsa tadi. Aku menikmatinya sembari memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

"Apakah kau keberatan jika aku mengajakmu berdansa nona?" Suara berat nan seksi mengagetkanku dari lamunan, seketika itu aku menolehkan pandanganku dan mendapati seorang pemuda bertopeng yang menyembunyikan sebagian wajahnya dari dahi hingga ke hidung sehingga hanya terlihat bibirnya yang penuh dan menggoda iman.

"Bagaimana nona?"
Aku yang tidak bisa menemukan suaraku yang terkubur di balik nafsu ingin menciumnya akhirnya hanya mengangguk dan meletakkan makananku serta minuman di meja dan menyambut tangannya yang di ulurkankepadaku, aku tak tahu bagaimana cara berdansa, akhirnya aku hanya mengikutinya yang membawaku ke tengah tengah. Lagu mulai mengalun dan ia membawa tangannya ke pinggangku.

Aku benar-benar tidak tau cara berdansa, selama ini yang sering kulakukan adalah tarian hip-hop dengan musik keras dan ritme lagu yang cepat dan pakaian yang keren bukan dansa seperti ini.

My Lovely DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang