PART 9 (MY LOVE)

3.3K 221 3
                                    

PrillyPOV

Saat ini aku sedang duduk di kursi taman belakang sambil memainkan gadget di tanganku.

Honeyy....lagi apa?

Siapa?

Ah, singkat sekali Ali balasnya. Tenang Prilly! Mungkin dia belum ngesave nomer aku. Tapi bukannya tadi siang udah aku suruh save ya?? Stupid Prilly!! Mana mungkin Ali mau mendengarkanku. Aku aja maksa ngambil ponselnya dia dan mendial nomerku disana sampai nomer baru masuk ke ponselku.

Sesampainya di depan rumah, aku langsung turun dari motornya. Membuka helm yang terpaksa aku pakai karena paksaannya. Ku rapikan rambutku yang menjadi berantakan.

"Makasih Honeyy..."

Aku memasang senyum semempesona mungkin sambil memberikan helmnya. Dia malah memasang wajah datar, tanpa menatap ke arahku dia mengambil helm yang ku berikan. Aku pegang dagunya supaya dia menoleh ke arahku.

"Apaan sih!" Bentaknya sambil menepis tanganku kasar. Sakit!! Tapi aku gak boleh lemah disini!! Aku melihat ponselnya mengintip di saku hemnya yang di baluti jaket kulitnya. Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku mengambil ponselnya. "Hei! Itu handphone gue!!" Ali mencoba untuk mengambil ponselnya tetapi aku membelakanginya untuk menuliskan nomerku disana dan mendianya.

Drrrtttt. .

Ponselku dalam tas bergetar, ku ambil dari sana. Ternyata sebuah nomer baru masuk. Segera aku menekan tombol merah di ponselnya Ali. Baru saja aku mau ngembaliin, ternyata Ali udah ambil duluan.

"Nomer aku di save ya Honeyy..." ucapku mesra.

"Lain kali jangan kayak pencuri!" Balasnya menaruh ponselnya di saku celananya lalu menyalakan motornya. Sebelum ia menjalankan motornya, aku langsung mencium pipinya cepat.

"Makasih buat hari ini Honey. Bye bye..."

Aku bisa melihat wajah Ali sangat terkejut mendapatkan ciuman mendadak di pipi kirinya. Cepat-cepat aku berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan dia sambil memberi kiss jauh.

Ahh..aku jadi senyum-senyum sendiri mengingat kejadian siang tadi. Gak biasanya banget aku kayal gini. Dulu pacar-pacar aku kasih surprise aja, aku gak sesenang ini. Tapi sekarang, cuma bisa cium Ali, aku udah sebahagia ini. No Prilly!! Aku gak boleh jatuh cinta!!

Aku pacar kamu Honey, lupa ya gak di save nomer aku :-*

Send

Yes. Sudah aku balas, tinggal menunggu balasan dari Ali. Hmm..aku merasakan perasaan aneh. Cetuk!! Aku memukul dahiku sendiri. No no no Prilly!! Gak boleh melibatkan perasaan dalam misi ini.

"Loh loh loh! Dahinya kok di pukul?"

Aku tersentak saat melihat Mama sudah duduk di sampingku, di susul dengan Raya yang membawakan segelas Vanila Latte kesukaan aku.

"Mama! Ngagetin aja sih!" Aku mengambil segelas Vanilla Latte yang di berikan Raya dan meminumnya, menghilangkan kegugupanku. Pasti sebentar lagi Mama tanya aneh-aneh, apalagi ada Raya. Awas aja sampe Raya ngomong macem-macem.

"Princess Mama kenapa? Dahinya di pukul sendiri sambil geleng-geleng kepala? Lagi mikirin apa emangnya? Coba deh cerita ke Mama!"

Nah kan?? Mama keponya kumat!! Aku melirik Raya yabg berdiri di samping Mama, sial!! Raya senyum-senyum ngeledek aku. Awas kamu!!

"Sayang...." mama menyingsingkan rambutku ke belakang telinga.

"Eh...Princess gak mikirin apa-apa kok Ma! Tadi itu ada lalat yang muter-muter di kepala Princess." Elakku. Oke baiklah!! Tidak hanya sekali dua kali aku berbohong pada Papi dan Mama kalau sudah menyangkut masalah cowok. Yah...meskipun ujung-ujungnya mereka berdua tahu. Mungkin mereka mengirimkan mata-mata untukku. Tapi aku tidak masalah dengan itu, karena dengan cara seperti itu, aku tahu kalau Papi dan Mama masih sayang dan peduli sama aku.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang