PART 11 (MY LOVE)

4.9K 235 7
                                    

Author POV

Ali sedang bersandar di samping pintu sambil bersedekap. Sudah 1 jam dia disitu, matanya pun sesekali melihat ke arah ranjang yang terdapat seorang gadis mungil nan cantik belum juga sadarkan diri.

"Princess!! Please bangunn!!"

Gita memegang tangan Prilly, ia begitu khawatir ketika melihat Ali menggendong Prilly menuju ke ruang kesehatan. Sedangkan Dinda, ia juga tak kalah khawatirnya seperti Gita. Tapi ia sangat emosi kepada Ali.

"Gue yakin semua ini gara-gara loe! Loe apain Princess? Hah?!"

Dinda menatap tajam dan marah kepada Ali. Melati yang juga berada disana merasa was-was. Masalahnya ini adalah ruang kesehatan, bagaimana kalau Dinda dan Ali ribut sana.

"Gue gak ngapa-ngapain dia!" Jawab Ali datar dan balik menatap Dinda dengan tak kalah tajamnya.

"What!! Princess!! Akhirnyaaa. . Loe sadar jugaaaa!!" Gita berteriak histeris ketika Prilly mengerjapkan matanya beberapa kali. Refleks, Ali, Melati dan juga Dinda langsung menatap ke arah Prilly. Benar saja, ternyata Prilly sudah sadar dan memegang kepalanya.

"Syukurlah! Akhirnya kamu sadar juga, Ukhti! Di minum dulu teh hangatnya?" Melati mendekat sambil mengulurkan segelas teh hangat yang sudah di buatnya barusan. Prilly hanya melirik gelas itu kemudian menatap Ali yang sedang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa di artikan oleh Prilly.

"Gak usah! Gue gak mau minum itu!" Prilly berkata ketus kepada Melati tapi matanya tetap menatap ke arah Ali. Ia mulai teringat dengan perkataan Ali tadi saat membentaknya. Ali menginginkan dia pergi?? Apakah aku harus berhenti disini? Berarti aku yang kalah? Prilly membatin, tetap menatap sendu ke arah Ali. Dia memejamkan matanya sejenak, kemudian membukanya kembali.

"Gue udah sadar, kalian berdua bisa pergi dari sini!" Prilly mengatakan itu dengan nada ketus sambil melihat Melati dan Ali secara bergantian. Prilly sudah tidak ingin lagi melihat mereka berdua disana.

"Eh! Kalian berdua budek ya? Princess gue udah ngusir kalian. So? Hus hus sana!!" Dinda angkat bicara sambil menggerakkan kedua tangannya seolah-olah mengusir Ali dan juga Melati.

"Melati!" Ali mengalihkan pandangannya dari Prilly ke arah Melati yang kini sudah menoleh kepadanya. "Kita pergi dari sini!" Ali melangkah maju menghampiri Melati dan menarik lengan Melati, membawanya pergi dari ruangan itu diikuti oleh tatapan Prilly yang terlihat kecewa.

Dinda menggerakkan tangannya kembali seperti tadi saat tubuh Ali dan Melati menghilang dari pintu.

"Princess, are you okay?" Gita bertanya sambil menatap Prilly khawatir ketika Prilly memejamkan matanya. Buliran air mata keluar dari pelupuk matanya dan membasahi pipi chubbynya. "Princess! Kamu kenapa? Ada yang sakit?" Gita bertanya lagi dengan suara chemprengnya.

Prilly menggeleng pelan dan mengangkat kedua tangannya untuk menghapus airmatanya itu. Tak lama kemudian, dia tersenyum.

"I am okay!" Gumam Prilly hingga membuat kedua temannya itu bingung. "Thanks ya buat kalian, yang selama ini selalu ada buat aku. Aku sayang sama kalian" lanjut Prilly lagi dengan tetap tersenyum.

Dinda dan Gita saling pandang karena mereka merasa aneh dengan nada bicaranya Prilly yang terkesan lembut, tidak seperti biasanya.

"Princess! Ini elo beneran kan?" Dinda bertanya dengan wajah cengok.

Gita mengangguk-angguk. "Iya Princess, ini beneran kamu kan Baby?"

"Iya ini aku. Princess Prillya Ratuliu!" Jawab Prilly tegas. "Aku mau pesen sma kalian, setelah ini. . Kalian harus janji sama aku kalau kalian akan berubah. . ."

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang