PART 16 (MY LOVE)

4.1K 238 0
                                    

Lohaa sayangkuu..
Sebelum baca, biasakan vote dulu ya? Jangan salah, vote dari kalian sangat berpengaruh sekali buat authornya..

Oh iyaa, di Part ini penyakit Prilly akan terungkap. Authornya gak mau lama-lama bikin readersnya kepo hihi..

Yaudah kalau gitu,
Selamat membaca yaa!!

------------------------------&&&-----------------------

Author POV

Brukk!!
Seseorang sengaja menabrak tubuh Prilly dengan cara memeluknya dari belakang. Prilly yang sedang memberikan makan ikan di kolam samping panti asuhan terkejut dan menoleh, seseorang tengah menaruh dagunya di bahu Prilly.

"Ho..honey?!" Pekik Prilly spontan kemudian menutup mulutnya cepat dengan kedua tangannya. Mangkuk makanan ikan yang di pegangnya tadi jatuh berhamburan di bawah kakinya. "Ma..maksud aku.."

"Kenapa?"

Hanya itu yang keluar dari bibir seksi Ali yang masih bertahan dengan posisinya awal. Prilly mengernyitkan dahinya bingung.

"Kevin-"

DEG!! Lagi-lagi Ali terdiam setelah mengucapkan nama itu. Jantung Prilly seolah berhenti. Tapi ia masih kebingungan dengan maksud Ali. Buru-buru ia memegang kedua tangan Ali yang masih berada di pinggangnya, berusaha untuk melepasnya tapi Ali justru semakin erat memeluknya.

"Dr. Kevin Andreas Hirata. Seorang Dokter muda terhebat sekaligus seorang Kakak bagi Princess Prillya Ratuliu. . Dia Kakakmu Prilly, bukan kekasihmu. ."

Kedua tangan mungil Prilly yang sejak tadi berusaha berontak seketika berhenti. Matanya membulat lebar tak berani menoleh ke arah Ali lagi. Berkali-kali ia mengerjapkan matanya.

Semenit kemudian, Prilly merasakan Ali mengangkat dagunya dan melepaskan pelukannya. Tubuh Prilly menegang, Bagaimana Ali bisa tahu? Apakah dia juga tahu soal penya-

Belum sempat Prilly selesai menbatin dalam hatinya, ia merasakan tubuhnya berbalik ke belakang menghadap seorang lelaki tampan, bertubuh tegap, tinggi dan seksi. Itulah menurut pikiran Prilly.

"Kenapa kamu harus bohong, sayang?"

Prilly kembali mengerjap-ngerjapkan matanya saat mendengar ucapan terakhir Ali. Sayang? Apa aku tidak salah dengar? Batin Prilly. Dia langsung menatap mata Ali yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh luka, penyesalan, dan juga rindu.

"Mas Ali, kamu sepertinya salah orang. ." Prilly berusaha mengatur nada suaranya supaya tidak terlihat gugup dan bergetar antara perasaan takut dan ingin menangis. Matanya berpindah lagi ke arah dada Ali. Di kemeja Ali ada beberapa helai rambut yang menempel disana. Ingin sekali rasanya, Prilly mengambil rambut itu sebelum Ali menyadarinya.

Degh!
Jantung Prilly seolah ingin keluar dari tempatnya saat Ali memeluknya tiba-tiba. Bahkan pelukan Ali kali ini sangat erat hingga membuat Prilly susah bernafas.

"Maaf. . Aku minta maaf Prilly, atas ucapanku beberapa bulan yang lalu. Aku juga minta maaf atas sikap dan kelakuanku yang cenderung kasar sama kamu. Jangan menghukumku dengan cara seperti ini Prilly. Sungguh aku menyesal. Andai kamu memberikan kesempatan kedua, aku janji tidak akan pernah menyia-nyiakan kamu lagi. Aku merindukanmu, Prilly. Aku mencintaimu. ."

Prilly memejamkan matanya, dadanya yang terasa sesak akibat pelukan Ali semakin terasa sesak. Hatinya sakit mendengar pernyataan Ali barusan.

*****

"Princess Prillya Ratuliu, dia adikku! Bukan kekasihku. Apa loe akan percaya itu, Ali?"

Kevin menatap Ali yang duduk di depannya, mata Ali yang awalnya penuh dengan kemarahan seketika menghilang. Ia malah berbalik menatap Kevin tak kalah tajamnya. Tangannya yang berada di atas lututnya masih mengepal kuat, hanya saja Kevin tak bisa melihat itu karena tertutupi oleh meja. Mereka berdua telah berada di ruangan Kevin. Saat Ali melihat Kevin di koridor Rumah Sakit, Kevin mengurungkan niatnya untuk makan siang bersama istri dan anaknya tercinta. Dengan minta tolong pada Dokter Adrian, Rio dibawa ke ruang perawatan untuk rawat inap sesuai permintaan Kevin. Bahkan istrinya, Nayla, ia suruh untuk menemani Ibu Ali di ruang tersebut.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang