Another Twin Story [Variant]

I am Titanium

Chapter 10| Kaget lihat cermin! Siapa si ganteng dan kuat ini? Oh itu aku sendiri!

Jerome itu aku sama Tiara plesetin dari Geronimo.

Waktu kami MOS, kami diminta sama kakak kelas pake kostum apa aja dari seluruh dunia dalam rangka acara peresmian klub baru Cross culture Club. Aku dan Zedd pake Hakama dan bawa-bawa samurai kaya Musashi. Tadinya aku nolak, aku mau pake yukata biar kaya personelnya AKB 48—Mommy nggak kasih. Aku disuruh samaan ama Zedd, kenapa nggak Zedd yang samaan kaya aku pake yukata. Hm?

Dari awal harusnya aku tahu, i always put after Zedd. Always number two. Selalu Zedd yang diturutin apa maunya. Zedd mau pake snickers, aku juga harus pake. Aku mau pake wedges, Zedd ngga mau pake, aku nggak boleh pake. Zedd mau pake topi koboi ke karnaval waktu SD, aku harus pake juga. Aku mau pake gaun victoria di pesta perpisahan SMP, nggak dikasih juga karena Zedd nggak mau pake.

Kenapa memangnya kalo Zedd nggak mau, aku harus ikutin mau dia? Kenapa nggak dia pake hakama, aku pake yukata. Zedd pake topi koboi, aku pake tiara. Zedd pake kostum three musketeer, aku pake gaun victoria? Memangnya siapa yang mau samaan sama Zedd?

I don't want to talk about him anymore. Aku nggak akan mau ngomong sebelum dia minta maaf. Meskipun itu nggak akan terjadi sampai kami kakek-kakek dan mati, aku tetap nggak akan ngomong sama Zedd. Enough is enough. Zedd nggak ada menyesal-menyesalnya udah bikin aku dan Purrine terpisah. I was kinda hope he'd stop me last night. Apa susahnya bilang maaf? 'Maaf ya, Ant. Aku salah.' Never gonna happen. Aku sayang Zedd, tapi Zedd nggak sayang aku. Aku nggak akan jadi Variant yang lemah lagi. To Zedd or Jerome. Mereka lahir di dunia ini dengan misi menyakiti hati Variant Altama. I won't let them succeed.

Aku nggak sedih lagi kok. Dari semalam, aku udah nggak nangis. Kelly Clarkson benar. What doesn't kill you make you stronger. Stand a little taller. Totally true. Aku sudah bertekad: Variant Altama is strong and getting stronger. He will smile no matter what happen. Aku tuh titanium tauk. Shoot shoot me, i won't fall you naaaw! Dan aku akan buktiin itu. Aku tuh harusnya memang ikutan indonesia male pageants, pasti menang. Mommy aja yang nggak kasih aku ikut kelas modeling. Kegantengan dan kepribadian aku tuh udah pantes bikin aku jadi mister teen indonesia.

Aku kasih senyum paling manis ke Jerome di kelas, membuat pipinya merona. Aku adalah Mahatma Gandi versi kekinian. Gandi bilang jangan balas kemarahan dengan kemarahan. Jangan balas kebencian homophobic dengan kebencian—maksudnya Gandi nggak sebut-sebut homo gitu juga sih, ini kata aku aja. Biarkan saja mereka hidup dengan kebencian mereka itu sampe mereka pub encer seperti Purrine. Orang cantik kibas rambut cantik ikut Syahrini.

Itu perumpamaan aja, ya. Aku bukan cantik. Aku ganteng.

Dan seperti hukum saling tarik menarik--law of attraction--Jerome dapat jatah duduk di sebelah aku saat kuis Fisika. Ini adalah imbalan dari Tuhan karena aku bersikap positif. Hohohoho! Ini ketawa anggun, bukan ketawa setan.

Aku tentu saja nggak mengajaknya berbincang-bincang cantik seperti bangsawan Inggris yang lagi acara minum teh. No. Aku duduk dengan anggun, manis dan percaya diri. Mengedip-ngedipkan bulu mata aku sambil dengerin Pak Rauf menjelaskan peraturan kuisnya yang nggak pernah berubah. Variant lemah yang menghindari tatapan Jerome? Maaf. Dia nggak masuk sekolah hari ini. Huh, yeah! Cuma ada Super Variant di sini.

Well... yeah, meski aku masih deg-degan.

Prinsipnya gampang kok. Pura-pura aja nggak tertarik. They say, kalau kamu selalu ada buat seseorang, they will take you for granted. Ella said that too. "Variant dahling, don't beg for love from those whose not always been there for you. Space out a bit, so they will know how that space is empty without you around." She said. She is my super sister. Super Ella dan Super Variant. So cocok. Ella pake tongkat ibu peri aku pake cambuk mutiara. Kaya mainan kami dulu waktu kecil. Zedd jadi penjahatnya. Selalu gitu, sampe sekarang pun.