Prologue

545 66 8
                                    

Apakah kalian pernah merasa ingin lenyap dari muka bumi?

Rasanya hampir semua orang pernah merasakannya, tapi saat mereka melihat sebuah harapan, mereka sadar kalau mereka memiliki sebuah alasan untuk tetap tinggal.

Dan sepertinya Liam Payne baru saja menyadari hal itu, tepat saat sesosok wanita anggun berdiri di jembatan London yang sepi di tengah malam.

Pikiran wanita itu terus bekerja, menimbang-nimbang haruskah dia mengurungkan niatnya. Tanpa menyadari, di sisi lain jembatan yang sama, seorang pria memiliki niat yang sama dengannya.

Pandangan Liam jatuh pada Juliet, rambut coklatnya terhempas angin malam akhir musim panas. Wajah ovalnya menunjukkan kehampaan yang mendalam.

Seakan lupa dengan niatnya sendiri, Liam melesat bagaikan kilat saat wanita itu naik ke atas jembatan dan siap untuk meloncat.

Tepat saat Juliet melompat, Liam telah menyambarnya.

"Gosh! What the hell are you doing?!" seru Liam panik, tangannya memegang erat tangan mungil Juliet yang hanya bisa mengandalkan cengkraman Liam agar tidak terjatuh ke dalam Sungai Thames.

"Aku ingin mati! Lepaskan tanganku!" bentaknya pada orang asing yang menolongnya itu.

Liam terbelalak mengetahui ada seseorang yang memiliki ide yang sama dengan dirinya sendiri.

Liam sadar dia tidak sendiri.

Dengan segenap kekuatan yang dia miliki, Liam menarik lengan gadis itu ke atas.

"I told you to let me go!" deru air mata Juliet berhamburan di pipinya yang memerah.

Entah itu merupakan tindakan berani atau pun lancang, Liam memeluk gadis rapuh itu dan menenangkannya.

Liam ingin menolongnya. Tetapi, dia berpikir bagaimana dia bisa menolong seseorang disaat dia sendiri butuh pertolongan?

Tak peduli dengan keadaannya sendiri, Liam membisikkan beberapa kata untuk Juliet.

"Don't do this. You're not alone."

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

A/N

Happy reading! I hope you enjoy it! Makasih ya udah baca haha

Love, Karen xo

A Reason to Stay // l. payne [A.U]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang