The Mission: 6

8.3K 444 12
                                    

Aku masih sangat penasaran dengan seluk beluk keluarga Thesa. Dan pistol itu. Bagaimana pistol itu bisa disembunyikan di bawah lemari seperti itu? Apa Thesa mengetahuinya? Aku sama sekali belum pernah memasuki ruangan pribadi Thesa. Ruangannya di ujung lorong di atas. Berseberangan dengan ruangan canggih itu. Dan sejauh ini, pelayan yang hanya sering kulihat hanya Poppy dan Mr. Sean. Apa hanya mereka pelayan di rumah yang sangat besar ini? Kalau iya, pasti mereka sudah sangat lama.

          Saat aku sedang berjalan menuju kamarku, tiba-tiba ada tangan yang menyentuh bahuku. Sedikit terkejut, aku menolehnya.

          "Nona Hannah."

          "P-Poppy, ada apa?"

          "Maaf kalau saya mengangetkanmu, tapi Nyonya Thesa ingin menemuimu di kamarnya."

          "Baiklah."

          Poppy berjalan menuruni tangga. Aku baru sadar, kalau Poppy memiliki aksen Inggris yang kental. Dulu negara itu sangat indah dan terkenal dengan rakyatnya yang makmur. Tapi sekarang, negara itu sudah di ambil alih oleh Blacks. Tidak ada lagi Whites disana.

          Aku mengetuk pintu berwarna putih ini, dan kemudian terbuka. Thesa tersenyum simpul dan membuka pintu itu lebih lebar, agar aku bisa masuk kedalamnya. Ruangan ini bernuansa coklat keemasan, dan lumayan besar. Isinya tertata rapih dan terdapat dua pintu di kamarnya. Aku juga melihat komputer era sekarang, hologram melayang-layang di udara yang sangat canggih. Thesa menyentuh jari-jarinya di udara itu.

          "Aku ingin memberitahukanmu sesuatu."

          "Kau lihat ini?"

          Dia menunjukkan jarinya pada lengan seorang perempuan dan lelaki yang berada di komputer udara itu. Di kedua lengan orang tersebut terdapat sebuah tattoo atau tanda aneh, berwarna hitam dan berbentuk lebih terlihat seperti jantung manusia.

          "Ini adalah tanda yang Beckley berikan pada pekerjanya. Kau hanya bisa melihatnya jika menggunakan kacamata ini."

          Thesa memperlihatkan kacamata hitam biasa. Saat aku pakai, di sekelilingku menjadi berwarna hijau, dan terdapat tulisan 'Mencari...'

          "Sedang mencari apa kacamata ini?"

          "Saat sedang dipakai, secara otomatis alat itu akan mencari tattoo itu dengan cepat."

          Aku melepaskan kacamata hitam itu, dan kembali menatap ke layar udara itu. Layar itu berganti menjadi kepala Beckley yang mengerikan. Gambar itu berputar, menampilkan kepalanya secara keseluruhan.

          "Ada apa dengan kepala itu?"

          "Kelemahan Beckley adalah dibelakang kepalanya. Kau lihat? Dibelakang kepalanya berwarna perak besi. Disanalah terdapat alat-alat yang membuat wajahnya mengerikan seperti ini."

          "Lalu, dengan apa itu bisa dihancurkan?"

          Thesa terdiam, dan menatapku dengan tatapan bingung. Sepertinya dia belum mengetahui cara untuk menghancurkan bagian belakang kepala Beckley itu.

          "Dan ini, adalah penjara 15."

          Thesa mengganti topik.

          Layar itu menampilkan sebuah gedung tua yang tidak terawat. Gedung itu kotor, pagar dengan kawat diatasnya beserta tegangan listrik yang dialirkan, siap melukai siapa saja yang melarikan dari sana. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku berada disana. Kedinginan, kelaparan, dan sengsara. Para marinir sama sekali tidak memandang kalau anak-anak dibawah umur yang berada di sana sangat sengsara dan banyak juga yang mati.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang