The Mission

The Mission: 21

Kini dilema menerjang diriku. Aku ingin mengejar helikopter itu, namun Colin masih berada di dalam. Aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja. Oh, aku tidak tau harus berbuat apa.

          Aku terus memerhatikan helikopter itu. Arahnya menuju ke arah barat. Lalu, aku berusaha memikirkan ada apa yang berada di barat. Sambil mengotak-atik GPS di mobil ini, pikiranku sama sekali tidak tenang.

          Di bagian barat hanya pusat kota LA, dan seterusnya sudah memasuki lautan yang sangat luas.

          Aku kembali melihat helikopter itu. Ia berhenti cukup jauh dari tempatku, tapi aku tidak bisa melihat persis mengapa helikopter itu berhenti, lantaran di tutupi pohon-pohon yang menjulang tinggi.

          Lalu, saat aku ingin menyalakan mesin mobil ini, tiba-tiba aku melihat sosok Colin keluar dari club itu. Ia berlari dengan sekuat tenaga. Aku merasa aneh melihat tingkahnya. Ia seperti habis melihat sesuatu yang membuat tubuhnya berbuat seperti itu.

          Dengan cepat ia membuka pintu mobil, dan memasukinya. Mataku bertanya-tanya apa yang terjadi atau ada apa dengannya.

          "Pergi dari sini!"

          "Apa? Ada apa?"

          "Aku bilang cepat pergi dari sini!"

          Tanpa embel-embel pertanyaan lagi, segera aku menggas mobil ini. Tujuanku tidak lain adalah menuju ke pusat kota. Dimana aku melihat helikopter Beckley.

          "Tempat itu akan segera meledak!"

          Aku menoleh pada Colin dengan penuh tanya, tapi semua itu terjawab dengan adanya suara ledakan yang lumayan besar dari club itu. Aku bisa melihat dari kaca spion. Untung saja kami sudah cukup jauh, namun getaran yang berasal dari ledakan tersebut sama sekali tidak bisa kami hindari.

          Beberapa puing-puing bangunan dan debu mendarat di atap mobil ini, yang membuat kebisingan.

          Setelah cukup jauh, tanpa aku bertanya lagi. Colin menceritakan semuanya. Ia bilang, Matt tidak ada berada disana. Tapi yang tadi benar mobilnya. Colin berpikir kalau Matt sudah kabur dari tempat itu tanpa mobilnya. Lalu, ketika Colin mencari, Colin bertemu dengan orang yang berpakaian serba tertutup dan gelagatnya sangat mencurigakan. Ia membawa tas, dan duduk sendirian di ujung ruangan.

        Lalu, Colin bercerita, ia membaca pikiran orang itu. Dan tidak salah lagi, tas itu berisi bom, dan si pembom berasal dari Blacks.

          Kini, tempat itu hanya tinggal nama dan puing-puing. Merenggut nyawa orang-orang yang tadinya mungkin sangat merasa senang didunia ini.

          Namun, aku juga teringat sesuatu tentang helikopter Beckley. Mungkinkah...

          "Awas!"

          Spontan kakiku kembali menginjak rem dengan sangat kencang. Membuat kepalaku nyaris terbentur stir.

          Kuperhatikan apa yang ada di depanku, ternyata Mr. Kyle lagi. Ada apa dengan orang ini? Anehnya, aku tidak melihat mobilnya. Pakaiannya masih sama seperti yang tadi kulihat.

          Aku tidak turun, tapi ia mendekati kaca supir.

          "Hannah, boleh aku menumpang?"

          Tanpa basa-basi, aku menjawabnya dengan anggukan. Ia duduk di belakang, dan kami sempat dilanda suasana canggung.

          "Apa yang terjadi denganmu?" tanyaku, memecah keheningan.