Pt. 2

2.1K 265 8
                                    


.

.

.

Hyojae masih terus berguling ke kanan dan kiri sejak tadi untuk menemukan posisi tidur yang nyaman. Tapi hampir 30 menit dia melakukan aktifitasnya itu, tetap saja matanya tidak mau terpejam.

"Aishhh, keluarlah dari otakku orang menyebalkan!"

Hyojae menarik-narik rambutnya karena tidak tahan melihat wajah seseorang yang sedari tadi berkeliaran di pikirannya. Matanya benar-benar tidak mau terpejam karena kejadian tadi. Hyojae sebenarnya terkejut melihat kenyataan bahwa dia tengah memikirkan bosnya sekarang, sampai tidak bisa tidur lagi. Keterlaluan kan?

"Eomma, aku tidak mau bertemu lelaki itu lagi!" Teriak Hyojae sambil membenamkan kepalanya ke bantal.

Semua ini karena kejadian sepulang kerja tadi. Setelah Hyojae dan Taehyung sampai di basement gedung Taehwan Grup, Taehyung langsung menarik tangan Hyojae menuju Range Rover berwarna biru yang tengah terparkir rapi disana. Hyojae sudah berusaha menolak tawaran Taehyung untuk mengantarnya pulang. Tapi rupanya, bos barunya ini bukanlah sosok orang yang kenal dengan kata penolakan. Karena itu Hyojae tetap berakhir duduk manis di jok mobil Taehyung.

"Dimana kau tinggal?" Tanya Taehyung saat Range Rovernya sudah melaju meninggalkan basement Taehwan Grup.

"Di apartemen daerah Nohwon sajangnim." Meskipun enggan, akhirnya Hyojae tetap menjawab dengan lirih.

Setelah percakapan singkat itu keadaan di dalam mobil Taehyung kembali hening. Hyojae memilih memperhatikan keadaan jalan melalui jendela. Sedang Taehyung tetap fokus mengemudikan mobilnya menuju apartemen Hyojae.

"Kruyuk~"

Baru kali ini Hyojae benar benar ingin menjadi manusia tembus pandang. Astaga dia sangat malu dengan keadaannya sekarang. Bayangkan kau tengah berduan dengan atasanmu dan perutmu bunyi ditambah atasanmu juga tengah menyeringai geli melirik ke arahmu. Astaga, ini memalukan.

"Mianhamnida sajangnim." Cicit Hyojae lirih.

"Hmm." Taehyung berdehem pelan menyembunyikan kekehannya. Dan baru kali ini juga Taehyung gagal mempertahankan ekspresi dinginnya dihadapan orang lain. Padahal biasanya mau Jimin kentut di tengah acara meeting pun dia hanya akan meliriknya saja dan mendengus pelan. Tidak akan sampai membuatnya merubah ekspresi dinginnya.

Dan entah apa yang tengah dipikirkan Taehyung setelah mendengar suara perut Hyojae, tapi saat matanya menemukan restoran cepat saji di pinggir jalan dengan spontan dia membelokkan Range Rovernya untuk berhenti disana.

Hyojae hanya bisa menelan ludahnya ketika mobil yang ia tumpangi berhenti. Dengan pelan dia menoleh ke arah Taehyung. "Kenapa kita berhenti disini sajangnim?"

"Aku lapar. Kau juga, kan?" Ucap Taehyung sebelum membuka pintu mobilnya. Lelaki itu turun dengan perlahan meninggalkan Hyojae yang makin memerah malu setelah mendengar ucapannya.

Hyojae masih setia duduk di dalam mobil Taehyung. Dia ragu untuk turun mengikuti bosnya. Dan karena Taehyung  memang bukan orang yang sabaran, dia segera saja membuka pintu mobil bagian penumpang dan menarik Hyojae turun dari mobilnya.

"Kau suka sekali di paksa ya orangnya." Ucap Taehyung gemas.

Hyojae merengut sebal mendengar ucapan bosnya. "Siapa juga yang suka di paksa, kau saja yang tidak sabaran. Menyebalkan." Gerutu Hyojae.

"Apa?" Taehyung tiba-tiba menghentikan jalannya mendengar Hyojae mengatakan dia menyebalkan.

Apa-apaan gadis ini? Siapa yang dia bilang menyebalkan?

(Not) a Same LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang