Mendapati Jo yang terlihat kebingungan dengan pertanyaan para wartawan itu, Ricky segera mengambil tindakan untuk melindungi Jo dan menyuruh nya masuk ke rumah. Setibanya di dalam rumah, Jo segera menuju ke ruang tengah untuk menemui Gery.
"Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?'' Jo bertanya pada Gery.
''Aku benar-benar gak tahu harus berbuat apalagi, aku rasa karier ku sudah tamat sekarang.''
Gery menutup telinganya kuat-kuat seakan tak mau mendengar teriakan para wartawan dari luar rumah.
''Gery tolong berikan klarifikasi mengenai kejadian di bar itu, dan kenapa wartawan Jo ada di rumah ini bersamamu.'' para wartawan terus mendesak Gery untuk keluar.
Gery berusaha mengabaikan permintaan wartwan dan masuk ke kamarnya, namun Jo dengan segera menarik tangan Gery.
''Berhenti sembunyi dan temui mereka, meski kenyataan di depan mu lebih pahit dari apa yang kamu bayangkan, tapi percayalah semua akan baik-baik saja.''
Gery berusaha melepaskan tangannya yang di pegang oleh Jo.
''Lepasin aku kak, aku gak mau menemui mereka!'' Gery berhasil masuk ke kamarnya segera merobohkan dirinya ke tempat tidur.
Melihat kerumunan yang makin menjadi-jadi, Bimo segera keluar untukmembantu Ricky yang mulai kewalahan menahan gerombolan wartawan tersebut. Jo yang sudah tidak tahan dengan kericuhan yang terjadi di rumahnya, dengan seketika masuk ke kamar Gery dan menarik tangannya secara paksa hingga Gery bangkit dari tempat tidurnya.
''Berhenti bertingkah seperti bayi, dan bersembunyi di balik nama besar ayah mu. Kamu sudah dewasa Gery!'' Jo seakan semakin kesal mendapati Gery yang tak menghiraukannya.
''Kak, aku gak perduli apa yang mau kamu katakan sekarang, yang jelas aku gak mau keluar!''
Jo semakin naik darah di buatnya. Akhirnya Jo memutuskan untuk menarik tangan Gery dengan paksa.
''Kamu yang mulai semua ini, jadi kamu jugalah yang harus mengakhirnya sampai tuntas!!''
Gery kembali melakukan penolakan dan menghempaskan tangan Jo. Dengan spontan Jo memukul Gery.
''Ini kali pertamanya aku memukul kamu, sejak aku melangkah masuk kerumah ini. Sekarang selesaikan semuanya, kamu bukan Gery yang aku kenal. Kenapa kejadian seperti ini bisa membuat kamu kehilangan jati diri? Kemana Gery yang kuat, yang selama ini aku kenal? Kemana juga Gery yang selama ini ingin menghancurkanku? Apa sekarang Gery itu sudah menghilang?!! '' Jo kembali memukul Gery.
Gery meneteskan air mata nya
''Buat apa kakak melakukan semua ini?''
Jo menghela nafasnya dan perlahan mulai mengucapkan sesuatu yang selama ini tak pernah keluar dari mulut nya.
"Karena kamu adalah adikku, kamu adalah one prince di rumah ini, kamu adalah kebanggaan keluarga ini, aku gak akan membiarkan orang-orang itu melukai perasaan kamu, jadi sekarang keluar dan temui mereka semua!''
Gery kembali meneteskan air matanya dan mulai menangis.
"Jangan menangis lagi dek, kak Jo gak akan membiarkan siapapun nyakitin kamu.'' Jo mengusap air mata yang keluar dari mata Gery.
Sementara itu di luar rumah terlihat Bimo dan Ricky juga sudah tak mampu lagi menahan para wartawan dan akhirnya mereka berhasil masukke dalam rumah. Tak lama berselang Gery pun keluar dari kamarnya dan menemui semua wartawan yang sudah berada di ruang tamu kediaman tuan Bram yang sedang berada diluar rumah bersama ibunya Jo.
''Kami minta penjelasan dari mu Gery.'' para wartawan langsung memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar masalah itu
Sorotan kamera dan jepretan foto-foto langsung menyerang Gery yang baru beberapa langkah keluar dari kamarnya. Terlihat Jo mengikuti Gery dari belakang.
''Apa kabar kalian semua?'' Gery membuka salam dengan sedikit gugup. Wartawan-wartawan itu masih saja memotret Gery.
''Aku akan mengklarifikasi masalah yang ingin kalian ketahui jawabanya, mengenai kecerobohan ku selama di bar itu memang benar, dan issue pemukulan yang terjadi di bar itu juga benar sekali.''
Salah seorang wartawan mulai bertanya lagi.''Bagaimana mengenai rumor yang kembali beredar yang mengatakan jika keluarga mu sudah tidak harmonis lagi, dan juga mengenai gosip jika kamu mempunyai saudara tiri?''
Gery memperlihatkan mukanya yang terlihat sangat cemas. Bibirnya bergetar dan terlihat mukanya semakin pucat. Gery berusaha berdiri tegapdi depan wartawan. Melihat keadaan Gery yang semakin down, Bimo segera mengambil tindakan. Dengan seketika Bimo menarik tangan Gery di hadapan Jo dan seluruh wartawan di ruangan itu.
''Mereka gak akan berhenti sebelum mereka tahu semuanya.''
Gery tetap berdiri tegap, membuat tarikan Bimo kepadanya menjadi terhalangi. Gery menolak untuk lari lagi.
Tak lama Jo maju dan berdiri di samping Gery dan mereka pun saling bertatapan hingga akhirnya mereka saling tersenyum. Bimo terfokus pada senyuman Jo yang untuk pertama kali nya ia lihat, namun pandangannya teralihkan oleh perkataan Gery. Gery menghela nafas sejenak dan mulai mengklarifikasi.
''Banyak hal yang sudah terjadi, banyak cerita serta pengalaman yang ingin aku bagikan kepada teman-teman wartawan semua, memang benar jika keluargaku sedikit berbeda dari keluarga kebanyakan, bukannya tidak harmonis tapi memang kami memiliki cerita tersendri mengenai itu, dan mengenai saudara tiri ku,seperti yang kalian lihat laki-laki yang berdiri di sebelahku ini, yah dialah kakak ku, namanya Jo. Meski kami tak pernah sefaham dan selalu bertengkar, meski kami dulu pernah saling membenci tapi berkat kalian semua aku menyadari bahwa kakak ku adalah seorang yang sangat menyayangiku, di balik sifat nya yang dingin, ternyata dia memiliki hati yang hangat, aku tidak perduli jika setelah ini popularitas ku akan menurun bahkan jika aku di depak sekalipun dari agency dan dunia keartisan, karena sekarang bagi ku aku sudah memiliki Kak Jo itu semua sudah cukup, jadi terimakasih untuk teman-teman yang telah datang ke rumah ku untuk mendapatkan jawabannya.'' Gery menundukan kepalanya seraya berpamitan.
Akhirnya semua wartawan pulang dengan perasaan lega karena telah mendapatkan berita yang akan diterbitkan. Gery tersenyum puas sembari memandang kakaknya.
''Kak bisa ikut Gery sebentar.'' Gery menarik tangan Jo.
Gery mengajak Jo ke taman belakang, dan dengan seketika Gery memeluk Jo dengan erat.
"Untuk pertama kalinya aku memeluk mu kak, dan untuk pertama kali nya aku merasa kamu benar-benar menjadi kakak ku."
"Terimakasih kak karena telah menjadi kakakku.''
Gery menangis dipelukan Jo, dan begitupun Jo yang perlahan mulai terbawa suasana. Bimo yang berada tak jauh dari mereka bersama Ricky ikut menahan tetesan airmata mereka.
''Hahaha, kamu nangis ya?" canda Ricky pada Bimo.
Bimo yang selama ini dingin terhadap Ricky akhirnya tersenyum manis pada Ricky.''Kamu juga nangis, hahaha.." Bimo menimpali candaan Ricky yang dengan segera mengusap air matanya.
Gery dan Jo yang masih berpelukan serta Ricky dan Bimo yang saling bersenda gurau menjadi pemandangan yang sangat langkah di rumah itu terutama bagi Gery dan Jo.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Walked In Heart
Novela Juvenil》Another Reupload Gay Story 》Original Writer : Bank_Story 》Don't like don't read! 》LGBT Haters GO AWAY!!