9⇜

221 18 11
                                    

04 agustus 2015 6.35 am

"Sudah siap?"

Ia menundukkan kepalanya seraya memberi senyum kepadaku dan masuk ke dalam mobilku.

"Kau tampak berbeda sekali menggunakan baju itu"

"It's weird, i know" balasnya seraya membenarkan bajunya

"Tidak, kau terlihat manis menggunakan seragam barumu itu van." *lanjutku tertawa kecil*

"You lie but thanks luke"

Sekarang hari pertama aku berangkat sekolah dengannya, jadde kemarin sudah berangkat ke LA dan ia berpesan menitipkan vannesa kepadaku.

**

"Van, kau tau dimana ruanganmu?"

"yaa, dekat perpus lantai 2 luke"

"Sudahlah ayo" Aku menarik tangan van dan menuntunnya ke kelas.

.
.

"Hey luke siapa dia? Kau tidak bercerita kepadaku!" Langkah aku dan van terhenti karena sentakkan michael

"Ia temanku"

"Hi perkenalkan aku ashton panggil saja ash!" Ashton menjulurkan tangannya kepada van

"Hey aku michael, dia ash dan dia calum." Mike memukul tangan ash dan menggantikan tangan ash dengan tangannya

Calum menundukan kepalanya seraya memainkan ponselnya, aku tahu calum dan vann sempat bertatapan. Tapi keduanya saling memalingkan wajah, entahlah

"Vann-vannesa" Balas van seraya menujulurkan tangannya kepada mike

"Sudah lepaskan aku harus mengantarkannya ke kelas" aku melepaskan tangan van dan mike dan menarik tangan van menuju ke kelas

**

"Disini ruanganmu, kalau ada apa-apa kau IMessage aku saja, sudah kau save kan?"

"Thanks luke, tidak perlu aku akan baik-baik saja kok."

"Okay bye"

Aku berlari kembali ke lantai 1 menuju ruanganku.

Brukkk *sentakan bahu seseorang yang terjatuh karena tubuhku*

"Maa-maaf" *aku membantu mengangkat tubuhnya*

"Aw tanganku sakit"

"Maaf, tanganmu kenapa? Maaf sekali lagi" balasku seraya menyentuh tangannya

"Lu--luke?"

"Kau? Bagaimana bis--"

"Sudah aku tidak apa, kau balik saja ke kelasmu luke" balas ansy seraya beranjak berdiri

"Tapi kau masih..."

"Sudah luke kau pergi saja Mr.Edward sudah menuju ke kelas mu." Ucapnya seraya membantuku untuk berdiri

"Aku kembali ke kelas duluan ya bye" Lanjutnya beranjak pergi ke kelasnya seraya masih memegang tangannya.

Aku terpaku melihatnya.

Aku masih berdiri ditempat.

Bagaimana bisa aku melukai lagi seseorang yang aku sayangi setelah aku menghilangkan barang terpentingnya dan sekarang aku membuat tangannya memar.

Lip-Ring man⇜//l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang