PART 3

22K 1K 11
                                    

3

Mami, Papi!” teriak Vivian ceria begitu kakinya melangkah memasuki rumah mewah milik orangtuanya.

“Hei, akhirnya Manis-ku pulang.”

Vivian tersenyum lebar mendengar kalimat sambutan itu. Ia langsung berlari kecil dan memeluk tubuh gagah Andros, kakak laki-lakinya.

“Kangen,” ucap Vivian menggebu-gebu. Ia bergelayut manja di lengan Andros setelah melepas pelukannya.

“Ya, makanya jangan mau kuliah jauh-jauh, kan jadi kangen,” gerutu Andros dengan suara pura-pura tidak senang.

Vivian merengut. “Mana Mami dan Papi? Vivi kangen,” kata Vivian manja sambil celingak-celinguk menatap seisi ruangan.

Seketika matanya berbinar senang saat melihat kedua orangtuanya sedang melangkah turun dari tangga lantai atas rumah mewah mereka.

“Mami, Papi, Vivi kangen!” teriak Vivian ceria sambil berlari kecil untuk memeluk orangtuanya.

“Mami juga kangen, Sayang,” bisik Ny. Henry sambil memeluk Vivian dengan sangat erat.

“Kamu sudah persis artis Korea, Sayang,” celetuk Henry ceria.

Vivian melepas pelukan ibunya dan tersenyum ceria pada ayahnya, lalu memeluknya erat-erat.

“Kan enggak lucu, Pi, kalau Vivi tinggal lima tahun di Korea, pulang-pulang masih kayak dulu,” kata Vivian sambil tersenyum senang.

Ia menggandeng tangan kedua orangtuanya untuk

duduk di sofa ruang keluarga.

“Bagaimana rasanya pulang ke rumah?” tanya Andros iseng sambil duduk di salah satu sofa di depan Vivian.

Vivian tersenyum lebar. “Yang pasti luar biasa menyenangkan, kakakku sayang.”

Andros dan orangtuanya tertawa kecil menyambut jawaban Vivian. Tentu saja luar biasa menyenangkan. Apa ada yang lebih menyenangkan selain pulang ke rumah setelah lima tahun tinggal di negeri orang?

***

Bersambung...

Evathink
20 juni 2019


Heart is Never Wrong [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang