7 - Dia Ngapain?

62 8 0
                                    

Mommy membuka kaca mobil sebelah kiri tepat di pintu mobil yang ingin aku naiki.

Ketika aku ingin naik ke mobil, Faldi membukakan pintunya. Aku bagaikan putriiii hohoho.

Lalu Faldi pergi mendekati kaca sebelah. Mommy membuka kacanya perlahan. Terlihat senyum Faldi yang tertera di wajahnya.

Mommy heran. Pasti. Faldi menjulurkan tangannya.

Oh no. Jangan bilang Faldi mau salaman ke mommy.

"Hallo, tante. Saya Faldi."

Mommy heran, ya itu pasti. Tapi Mommy memperlihatkan senyumnya seraya bertanya.

"Faldi? Siapanya Hanifa?"

Aku terkejut. Duh, apa yang akan di katakan Faldi?

"Emmm.. Faldi temen sekelas aku, Mom. Dia nemenin aku sampe Mommy jemput aku. Emm.. makasih ya, Faldiiii." Celetukku dengan cepat, tanganku refleks menyuruhnya untuk pergi.

Ya, itu memungkinkan agar Faldi tidak bicara hal yang aneh-aneh. Gawat kalau sampai Faldi menceletuk yang aneh-aneh dan Mommy percaya dan memberitahu Daddy.

Lirik lagu dangdut pasti langsung keluar. MATI AKU. AYAHKU TAHU.

Akupun pulang dengan melihat senyum manis dan lambaian tangannya.

Tiba-tiba, terdengar mommy bertanya akan suatu hal,

"Han, bener Faldi cuma temen kamu?"

"Bener, mom. Aku gak bohong, suwer deh! Kalaupun aku pacaran sama seseorang, aku pasti bilang ke mommy kok. Tenang ajaa."

"Oke. Mommy percaya deh sama Hanifa."

Sesampainya di garasi rumah, aku turun dan langsung masuk ke kamar.

***

Aku belajar pelajaran favoritku. Biologi dan Bahasa Inggris. Tak lupa menaruh handphone tepat di sebelah buku ku.

Handphone ku bergetar. Oh, bbm.

Refaldi M. Syamil
Han, keluar bentar deh.

Mampus. Keluar dimana maksudnya tuh? Serius dia diluar? OMG.

Hanifa M. Maher
Keluar? Maksudnya di luar apaan?

Hampir 5 menit Faldi tak membalas chat ku. Aku masih bingung, maksud dari 'dia diluar' itu apa?

Pletak...

Bunyi batu yang dilemparkan ke arah jendelaku membuat aku penasaran. Siapa sih? Iseng banget.

"Sssttt.. Han! Hanifa! Keluar dong!"

Suara yang tak asing lagi bagiku, memanggil-manggil namaku. Rasa penasaranku semakin besar dan ada harapan besar supaya orang itu adalah orang yang ku sayang. Benar. Faldi.

"NGAPAIN SIH LO HAH?!"

"Gue... Boleh masuk gak?" Katanya.

Dia bawa gitar. Ngapain sih.

"Ada nyokap gue! Gabisa! Jangan! Pergi aja!"

"Yaelah, gue bela-belain gak futsal nih. Ayo dong!"

Aku berpikir 2 kali. Dia masuk? Mau bilang apa aku sama mommy? Aku ga habis pikir, ngapain dia kesini coba?

Gak lama, mommy manggil aku.

"Hanifaaaaaa... Ke ruang tamu sebentar sini!"

Waduh. Suara Mommy. Mampus. Ada apa nih?

"Iya, Mom. Sebentar!"

Aku menghampiri Mommy dan tersentak kaget. YA PASTI KAGET. FALDI DUDUK DI SOFA RUANG TAMU BARENG MOMMY!

Asli. Muka gue pasti jelek banget. Muka orang kaget gimanasih.

"Lo... Elo... Ngapain lo disini? Kok... Lo bisa masuk kemari? Gue udah bilang kan lo pergi aja."

"Gue disini karna mau ngasih tau sesuatu.. Gue udah izin juga sama nyokap lo kok. Iya, kan, tante?"

"Iya, Faldi betul, Hanifa." Mommy tersenyum!

"Tapi ngapain lo disini? Bawa-bawa gitar pula."

"Gue mau minta sesuatu sama lo, boleh gak?" Kata Faldi dengan nada pelan.

"EHEM, okay. Kayaknya sih mommy harus ke kamar dulu deh. Oke, mommy tinggal ya?"

OMG mommy tumben banget begini...

"Tapi, mom. Kalo nanti daddy pulang gimana? Faldi gak bakal pulang dengan selamat pasti..."

"Gue. Nggak. Takut." Faldi menatapku dalam.

To be continued•

~~~~

HALLOOOO. I'M BACK! Yaampun so sorry bgt gaiz aku baru on lagi huhuy. Karena dulu keterbatasan gadget dan koneksi, sekarang udah nggak! Yeay! Ku harap kalian masih stay tuned banget ngebaca ceritakuuuuuuu. Makin seru apa makin bosen? hmm.. Need inspirasi banget!

Don't forget to click vote and leave ur comment! Thx.


March, 8th 2016.

FRIEND (ZONE) SHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang