8 - Kenapa harus dia?

44 3 0
                                    

Gila tatapan dia dalem banget dan aku hampir salah tingkah.

Aku duduk diem disamping dia. Dia cuma ngutak-atik gitar yang dia pegang. Sementara mommy yaaaaa dia di kamar.

Aku tahu pasti dia nguping atau ngelakuin something yang bakal bikin rasa kepo nya dia hilang.

"Hann..."

Glekk.

Aku kaget dia tiba-tiba manggil. Anjir muka kaget aku pasti jelek banget duh.

"Hmmm, ya? Kenapa? Lu mau ngomong apa?" Aku natap dia heran.

"Gua mau ngomong tapi lu jawab bener yaaa? Seenggaknya ngasih gua sedikit kata-kata yang bisa nyenengin hati."

Dia ngomong kayak gitu tapi gak ngeliat aku. Seakan-akan dia ngobrol sama gitarnya.

"Ya apa?"

"Lagu apa ya yang bisa bikin cewek seneng? Lagu tentang cinta gitu misalkan. Tau?"

"Buset, lagu apaan? Buat apaan coba? Terus buat siapa? Lu mau nyanyiin orang?"

Upsss. Rasa ke-kepo-an aku muncul. Ya emang buat apa coba?

"Jadi gini han, kayaknya gue demen sama seseorang."

"Cewek apa cowok?"

"Ya cewek lah! Ya ampun, lo kira gue homo?"

Dia? Suka sama cewek?

"Cewek? Siapa?" Aku bertanya, tetapi nada ku pelan sekali.

"Lo tau ade kelas yang duduk sama Daniel? Itu dia."

What the.... Sumpah gak ngangka. Kenapa harus dia?!

Aku tersentak kaget dan langsung ngelamun karna denger dia ngomong gitu. Sekali lagi, kenapa harus dia?!?!

Emang sih anaknya manis, rambutnya ikal, terus kayaknya juga sopan sama kakak kelas. Cuma, kenapa harus dia?!?!

"Han? Hanifa?! Kok lo diem?"

Eh, aku diem ya?

"Oh, ya hehe. Maaf. Dia ya? Ade kelas yg itu? Lagu ya? Hmm.. Lagu apa ya. Marry your daughter, maybe?"

Faldi tersenyum. Dia langsung cari kunci inggris.. Eh, kunci gitar hahaha buat latihan nyanyi lagu itu.

Please Faldi. Ya ampun kenapa harus dia? Kenapa bukan... aku gitu?

Oke, aku beraniin diri buat nanya yang pasti. Aku benerin posisi duduk aku. Faldi masih fokus nyari-nyari kunci gitar yang pas buat suaranya. Biar nada nya klop gitu.

"Ehemm.. Jadi bener dia, di?"

"Iya."

WHAAAAAAAAT

"Serius?"

"Jangan serius serius, nanti baper."

THEEEEEEE

"Ih, jangan bercanda, di!"

"Jangan keseringan becanda, nanti malah jadi sayang."

FFFFFFFFAK.

Gila, aku nyerah. Oke, cukup aku nyerah.

Selama ini perjuanganku sia-sia.

Selama ini aku salah mengharapkan orang yang ga pasti.

Selama ini waktu ku hanya habis ga ada gunanya.

Selama ini.... Aku bodoh.

Bodoh sebodoh bodohnya orang bodoh.

Kenapa aku sangat suram sih? Kalau aku berlarut-larut kesedihan, masa depan aku ga ada gunanya lagi.

Jadi.... Move on kah?

To Be Continued •

***

Haaaaiii omg hampir satu tahun aku ga bikin lanjutannya. Maafkan diriku😭😭 Hari ini aku ngepost sedikit banget, jadi mohon semangatin aku buat nerusin cerita ini sampai selesai yaaaa!!💕

Don't forget to click like or leave a comment for me. Thx xoxo

1st January, 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIEND (ZONE) SHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang