Hari sudah larut malam, di dalam kamar kecil tanpa penerangan sama sekali, meringkuh seseorang yang kedinginan. Tak bisa di sebut kamar juga karna tempat itu sangat kotor dan bau, banyak barang bekas tak di pakai di dalam nya. Yaa! Itu memang gudang, tapi gudang itu sudah menjadi kamar ke 2 bagi denis.
Jika dia tak menuruti omongan papa nya atau melawan, berakhir lah dia di gudang ini semalaman tanpa selimut dan tak di beri makan malam. Seperti sekarang ini, denis sedang menjalani hukuman dari papa nya yang kejam itu. Entah kenapa papa nya jadi seperti itu, padahal dulu papa nya itu sangat menyayanginya, apa salah nya.
"Hikss, maa.. apa mama baik-baik saja di sana? Denis harap mama bahagia di atas sana, jangan khawatir kan denis, denis anak mama yang kuat kok, seperti yang mama bilang" setiap malam denis selalu mengadu pada mama nya sambil memeluk foto mama tercintanya, berbicara banyak hal, dari yang membuat dia jengkel, senang, dan sedih karna papa nya pun dia adukan ke mama nya.
Tapi apalah daya, denis cuma bisa mengadu pada foto mama nya saja, dia pernah berfikir ingin menyusul mama nya tapi setelah dipikir-pikir bagaimana dengan papa nya? Kan kasihan kalau sendiri."Denis tadi pagi bertemu dengan pangeran ma, seperti yang mama sering dongeng kan sebelum denis tidur dulu, " denis menerawang kejadian tadi pagi saat bertubrukan dengan deni.
"Dia tampan, tinggi, putih.. pokoknya seperti pangeran pada umum nya lah ma, " mengingat rupa deni membuat denis tersipu malu, denis terkikik saat sadar dia sedang merona.
"Tapi sayang dia dingin sekali, hanya itu yang bertolak belakang dari cerita pangeran mama" mengingat sifat deni tadi yang dingin dan acuh membuat denis mengerucutkan bibir kecil nya.
"Tapi setiap orang pasti mempunyai sifat dan sikap yang berbedakan ma, hihi.. kok jadi membicarakan deni sih ma, " seperti nya denis sudah gila, dia berbica sendiri, terkikik tak jelas, senyum-senyum dan mengerucutkan bibirnya. Persis seperti orang yang ada di sudut komplek rumah nya yang gila itu.
"Denis tidur dulu yah ma, besok denis bakal cerita lagi. Selamat malam ma, semoga dalam mimpi denis bertemu mama" setelah itu denis tidur dengan beralaskan kardus tanpa selimut, bantal dan guling. Tapi dia bersyukur karna papa nya tak menendang nya keluar, lebih baik di kurung di gudang dari pada di tendang keluar rumah.
.
.Denis pagi-pagi sekali sudah siap dengan seragam sekolah nya, denis bangun jam 4 pagi tadi dan langsung membersihkan rumah, memasak dan menyiapkan keperluan papa nya sebelum kerja. Seperti itulah selama beberapa tahun ini semenjak mama nya tak ada, denis bisa di bilang dari anak kolongmerat tapi dia tak pernah menunjuk kan itu pada semua orang, dia bersikap biasa saja tak pernah memakai pakaian bermerek meskipun di lemarinya banyak sekali pakaian bagus dan ternama tapi dia tak pernah memakai nya.
Meskipun papa nya selalu bersikap kasar tapi papanya masih memberinya fasilitas, uang jajan dan pakaian layak. Memang denis menerima nya tapi denis tak pernah memakai nya.
"Papa tak akan pulang nanti malam, jangan jadikan itu kesempatan untuk keluar malam" ujar papa denis dengan nada dingin.
"Hm" seberapa banyak papa nya bicara denis selalu menjawab seadanya seperti sekarang ini. Itu lah yang kadang membuat papa denis geram
"Aauuwww paaa.. sakit!!" Rambut denis di tarik papa nya, papa nya sudah pernah bilang
-jangan pernah mengacuhkan perkataan papa dan jawab dengan benar - tapi denis tetap saja hanya menjawab singkat dan terkesan acuh."KAU BISU HAHH!! TAK BISA MENJAWAB APA YANG AKU KATAKAN!! DASAR ANAK TAK BERGUNA"
Plakk..
Buugghh..
Kejadian itu sering sekali terjadi di pagi yang cerah ini. Denis di tampar dan di pukuli papa nya. Denis hanya diam menunggu sampai papa nya puas membuat karya baru di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Das Beste (BOYxBOY) SLOW UPDATE
Romance"Ampun paa, .." "anak kurang ajar.. " . . . "kau malaikat yang dikirim tuhan untuk ku... " bagaimana kisah hidup pemuda kecil yang selalu di siksa oleh papa kandung nya sendiri. apakah dia dapat menemukan pujaan hatinya?? WARNING!! BoyXBoy Area...