"Bagaimana ini sayang, aku gak mau Denis di bawa mereka " samar-samar Denis mendengar perdebatan di sebelah nya. Dengan susah payah dia membuka kedua kelopak mata nya yang terasa berat sekali, Denis mengerang membuat mereka yang sedang berseteru langsung terdiam dan menghampiri Denis yang tertidur di kamar Ridwan, lebih tepat nya pingsan.
"Ugghh.. apa yang sudah terjadi? Aku dimana?" Tanya Denis sambil memegangi kepala nya berdenyut sakit, kepala nya berat sekali seperti habis di pukul dengan balok kayu.
"Hey Denis, kau bersama kami" ujar Ridwan panik. Bagaimana tidak panik jika baru kali ini dia melihat Denis pingsan seperti tadi, meski di pukuli Papa nya selama ini Denis tak pernah langsung pingsan seperti itu.
"Ughh.. kenapa aku bisa di sini?" Tanya Denis lagi, Ridwan melihat kearah Ridho yang ada di sebelah nya mencoba mencari bantuan bagaimana menjelaskan masalah ini ke Denis.
"Begini.." ujar Ridho memecah keheningan. Denis langsung menatap Ridho penuh tanya, sejenak Ridho menghela nafas dan balik menatap Denis.
"Kau pingsan, setelah-.."
"Setelah ?" Potong Denis, seperti Denis sudah tak tahan menunggu apa yang terjadi padanya tadi.
"Setelah Papa mu membawa seseorang yang mengaku.." Ridho berhenti sejenak, menimang-nimang apa benar keputusan nya ini untuk memberitahu Denis, tapi jika Denis tidak di beritahu dia akan marah nanti nya.
"Mengaku sebagai calon suami mu!"
Deg..
Denis melotot mendengar perkataan Ridho, memori-memori yang berdatangan seperti film di dalam otak nya membuat nya semakin frustasi.
Denis sekarang ingat, setelah dia jalan-jalan ke mall bersama Ridwan tiba-tiba saja Papa nya yang biasa nya pulang larut sudah ada di rumah dan membawa lelaki yang seperti nya lebih tua dari nya, lebih parah nya lagi lelaki itu mengaku sebagai calon suami nya."Aku ingat, jadi itu nyata bukan mimpi" ujar Denis lirih. Ridho dan Ridwan menatap prihatin pada Denis, kenapa hidup Denis seperti ini setelah kematian Mama nya, kasihan Denis yang harus menjalani hidup yang seperti di jalan kan oleh Papa nya. Harus selalu menurut pada Papa nya, jika tidak Papa nya akan memukul nya habis-habisan.
"Tenang lah, kau masih bersama kami dan kami tidak akan membiarkan lelaki itu mengambil mu dari kami" kukuh Ridwan. Tapi pancaran mata Denis tak bisa berbohong, dia sangat kecewa pada Papa nya yang sangat tega menjual nya pada kolegan nya sendiri.
Apa memang Papa Nya sudah tak menyayangi nya, lebih tepat nya Papa nya memang sedari dulu tak menyayangi nya.
Sekarang Denis bingung harus bagaimana? Dia tak mau menikah dini apalagi ini bukan karna kemauan nya tapi karna memang dia di jual oleh keluarga satu-satu nya yang dia miliki"Apa aku mati saja biar Papa tau jika aku sudah tak kuat menjalani hidup ini?" Gumam Denis lirih tapi karna memang di dalam kamar itu hening jadi nya gumaman Denis terdengar oleh mereka berdua.
"Jangan coab-coba melakukan itu, jika kau melakukan itu aku tak akan mau berteman dengan mu lagi" sentak Ridwan dengan mata memerah. Denis menatap Ridwan sendu, sungguh Ridwan tak sanggup melihat tatapan sendu Denis. Dia sangat menyayangi Denis seperti adik nya sendiri, bahkan rasa sayang pada Denis lebih besar dari pada sayang nya pada Ridho kekasih nya.
"tenang lah kita cari solusi nya oke" ujar Ridho menenangkan kedua lelaki imut di depan nya ini.
"Meski pun kau berada di tangan mereka kami akan selalu mengawasi mereka supaya tak bisa menyentuh mu seperti Papa mu yang selalu memukul mu" Ridho membelai wajah berantakan Denis, dan memeluk nya dengan sayang. Ridho tak suka melihat wajah Denis yang sungguh mengenaskan ini. Sedangkan Ridwan sudah terisak kecil melihat nasip sahabat kesayangan nya ini sangat berantakan karna ulah Papa nya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/49350655-288-k779129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Das Beste (BOYxBOY) SLOW UPDATE
Romance"Ampun paa, .." "anak kurang ajar.. " . . . "kau malaikat yang dikirim tuhan untuk ku... " bagaimana kisah hidup pemuda kecil yang selalu di siksa oleh papa kandung nya sendiri. apakah dia dapat menemukan pujaan hatinya?? WARNING!! BoyXBoy Area...