"Kenapa kalian disini?" Ujar Papa Denis dengan tajam saat melihat Ridwan dan Ridho ada di meja ruang makan bersama Denis
"Kami mau tinggal disini, kenapa?" ujar Ridwan polos, sedangkan Ridho hanya diam saja sambil menikmati acara live yang akan dimulai dan juga makanan yang di hidangkan para maid di rumah Denis.
"Siapa yang memperbolehkan mu masuk. Ini rumah ku bukan penginapan!" Desis Alex, Papa Denis.
Denis sudah pucat pasih sejak Papa nya pulang tadi, tapi dia mencoba bersikap biasa saja meski keringat di kening nya tak dapat berbohong jika Denis amat sangat takut.
"aku tau Paman, tapi kata Mama ku aku harus tinggal disini atau investasi di perushaan Paman akan Mama cabut" Ridwan tersenyum sinis, dia sangat tau jika alasan ini pasti akan berhasil karna perusahaan cabang di Prancis Papa Denis itu pemegang saham terbanyak adalah punya Mama nya mantan Kekasih Papa Denis.
"Sial, terserah mau kalian apa tapi jangan berbuat macam-macam dan mempengaruhi Denis!" Setelah itu Alex Pergi meninggalkan mereka semua di meja makan dan pergi entah kemana.
"Apa aku bilang, Papa mu yang galak tapi Hot itu pasti takut jika aku bilang seperti itu" Ujar Ridwan dengan bangga, pasal nya yang tau Papa Denis mantan kekasih Mama nya hanya diri nya seorang, bahkan kekasih nya saja tak tau.
"Tapi apa kalian yakin akan tinggal disini?" Denis sungguh ragu dengan rencana Ridwan dan Ridho yang seperti nya akan mengajari nya menentang Papa nya.
"Yakin 100% kau diam saja yang terpenting sekarang adalah bagaimana membuat kau jauh dan aman dari Papa mu, jika kau jauh dari nya Papa mu akan merasa kesepian dan akan berubah sedikit demi sedikit untuk kembali menyayangi mu" benar juga apa kata Ridwan tapi dia tak tega menjauhi Papa nya, tapi..
"Sudah lah yang penting adalah kau harus jaga jarak, kami akan bantu selama kami disini" ujar Ridho yang sejak tadi diam akhir nya angkat bicara.
"Betul apa kata nya, sekarang cepat habis kan dan kita bermain di dalam kamar mu, ahh.. akhir nya kita bisa bermain lagi seperti dulu" teriak Ridwan senang, pasalnya semenjak Mama Denis meninggal Denis di kurung terus oleh Papa nya tak boleh keluar kecuali sekolah saja.
"Baiklah" sama dengan Ridwan, Denis juga sangat senang bisa bermain lagi dengan Ridwan dan Ridho, hari ini adalah yang sudah di tunggu-tunggu oleh Denis sejak dulu.
.
"Apa bagaimana bisa pemasukan nya hanya segitu!" Bentak Alex melihat pemasukan perusahaan utama di Kanada yang sangat menurun drastis seperti ini.
"Itu karna perusahaan Nexon mengambil separuh saham nya, kami juga tak tau kenapa presdir" ujar salah satu bawahan Papa Denis.
"Sial, jika seperti ini perusahaan akan mengalami kebangkrutan" bagaimana bisa perusahaan Nexon yang sudah bekerjasama dengan nya hampir 5 tahun ini tiba-tiba mengambil separuh saham nya. Jika tidak ada suntikan dana dari perusahaan itu, perusahaan utama Papa Denis sudah gulung tikar sedari dulu. Perusahaan Papa Denis bergerak di bidang Games yang di beri nama UBISOFT perusahaan ini jadi distributor game terbesar di Prancis.
Perusahaan Papa Denis kini menjadi developer multinational sekaligus penerbit video game yang berbasis Montreuil, Prancis. Tempat tersebut juga jadi lokasi di mana mereka membuka usaha pengembang game. Perusahaan Papa denis ini memiliki 30 studio di 6 benua. Yang terbesar itu di Kanada, dengan karyawan sebesar kurang-lebih 2100 orang.
Jika perusahaan ini hancur mau di beri gaji apa para karyawa sebanyak itu. Sejak 7 bulan yang lalu perusahaan Nexon yang menganti presdir nya dan memecah menjadi dua bagian karna memang sang presdir terdahulu mempunyai dua anak laki-laki dan langsung membagi sama rata kepada anak mereka setelah dia pensiun. Tapi jangan ragukan kemampuan mereka, presdir yang baru lebih bisa mengembang kan perusahaan Nexon yang sekarang berganti menjadi Nexon King dan Nexon Junior.
Alex harus datang ke perusahaan mereka dan meminta penjelasan pada mereka kenapa tiba-tiba mengambil separuh dari invest nya.
.
"Tuan muda Brian ada yang ingin bertemu dengan anda" ujar sekertaris nya. Seseorang yang di sebut Brian itu menatap datar sekertaris nya mencoba bertanya siapa yang datang.
"Dia tuan Alex dari perusahaan UBISOFT" setelah tau siapa yang datang Brian tersenyum, lebih tepat nya menyeringah membuat ketampanan nya semakin menguar.
"Suruh dia masuk" perintah mutlak dari sang petinggi
Tak lama kemudian muncul lah Alex dengan wajah yang seperti nya menahan amarah nya, Brian sangat suka wajah-wajah seperti itu dari para relasi nya.
"Senang bertemu dengan anda, jadi ada apa kenapa anda repot-repot mengunjungi perusahaan kami yang sangat jauh dari perusahaan anda" sangat to the poin, itulah Brian sama seperti adik nya, tapi jika adik nya itu sangat dingin dan bermuka datar, diri nya ini lebih hangat dan sedikit bisa tersenyum, hanya sedikit.
"Baiklah, kenapa anda mencabut separuh dari saham anda tuan brian?" Ujar Alex tenang, padahal dalam hati nya dia sedang mengumpat Predir baru perusahaan Nexon yang masih sangat muda ini, di perkirakan dia masih berumur 23 tahun bagaimana dengan adik nya? Pasti masih SMA seperti Denis.
"Ohh.. kalau itu bukan aku yang melakukan nya tapi adik kesayangan ku, aku juga tak tau apa yang mau dia lakukan jadi jika anda ingin tau tunggu lah dia sebentar lagi, mungkin beberapa menit lagi dia sampai" ujar Brian, Alex mengernyitkan dahi nya kenapa juga adik presdir ini mencabut invest nya, apa alasan nya.
Cklek!!
"Itu dia sudah datang" ujar Brian saat melihat adik kesayangan nya memasuki kantor nya.
"Ada apa abang manggil Deni?" Tanya Deni adik Brian dengan wajah datar.
"Ini tuan Alex dari perusahaan AbiSoft yang beberapa minggu yang lalu kau mengambil separuh dari saham kita " Deni melihat kearah Alex dingin. Entah perasaan nya saja atau memang Deni presdir kedua dari Nexon Junior ini memandang nya sarat akan dendam.
"Perkenal kan nama saya Al-"
"Ada perlu apa anda kemari" Deni memutus perkataan Alex dengan sadis nya, sedangkan Brian tetap mempertahan kan senyuman menawan nya tapi dalah hati dia menyeringah melihat Alex yang tak berdaya.
"Baiklah langsung saja, apa yang membuat anda mengambil kembali saham kalian?" Ujar Alex sabar, sungguh dia sudah tak tahan dengan sikap kedua kakak beradik yang berbeda sifat tapi sikap nya sama menjengkel kan.
"Karna aku ingin" jawaban apa itu, Alex menggeram marah, jebol sudah pertahan Alex yang dia pendam sedari tadi.
"Apa-apaan ini, bagaimana bisa anda bermain-main dengan kesepakatan kita bahkan sejak dari kalian belum menyandang presdir di perusahaan ini, ini menyangkut dengan 2000 lebih nyawa karyawan yang bergantung pada ku" Brian dan Deni diam saja tanpa ada niat untuk menjawab perkataan Alex, Alex hendak akan keluar tapi di hentikan oleh Deni dengan perkataan nya yang mengagetkan nya.
"Buat putra mu mau menjadi milik kami dan kau akan mendapat lebih dari saham yang aku ambil"
What the fuck!!
Meski dia sangat membenci Denis putra semata wayang nya sekarang tapi Denis masih tetap putra nya yang dulu dia sayangi.
"Tidak akan, meski aku sering jahat pada nya, tapi dia berharga untuk ku dan almarhum Istri ku" ujar Alex mantap.
"Kau akan dapat 75% lagi dan aku juga akan mengembalikan saham kami, ini untuk terakhir kali nya dan tak ada lagi penawaran setelah kau keluar dari pintu itu" Alex semakin bingung, bagaimana ini. Apa harus dia menukarkan anak nya deni uang, tapi dia juga harus memikirkan perusahaan dan karyawan nya.
Brian dan Deni saling pandang dan menyeringah melihat wajah gusar dari Alex. Dengan mantap Alex menatap kembali kedua kakak beradik itu.
"Baiklah" mereka semakin mengembang kan seringa nya.
Ada apa dengan mu Alex
Kau sungguh gila sekarang.
.
.Bye~
.
.
Putry vijannah
KAMU SEDANG MEMBACA
Das Beste (BOYxBOY) SLOW UPDATE
Romance"Ampun paa, .." "anak kurang ajar.. " . . . "kau malaikat yang dikirim tuhan untuk ku... " bagaimana kisah hidup pemuda kecil yang selalu di siksa oleh papa kandung nya sendiri. apakah dia dapat menemukan pujaan hatinya?? WARNING!! BoyXBoy Area...