Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Al-Mulk 15)
°°°~mermaidcintaku~°°°
"Digooo..."
"Iyaa?"
"Sakitt..."
Ali tersentak menyadari karna menindih Prilly pasti membuat gadis itu keberatan menahan tubuhnya. Terlebih ketika dirasakan ada yang menegang dan membuat kenyerian karna tertindih. Seketika Ali menarik tubuhnya dari atas tubuh Prilly. Berdiri tegap memandang gadis itu lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Prilly berdiri. Lagi-lagi bantuannya menimbulkan benturan antara kepalanya yang menunduk dengan kepala Prilly yang mendongak. Prilly meringis memegang kepalanya dan Ali mengusap kepala Prilly tanpa peduli kepalanya sendiri yang sama sakit. Mereka terjebak lagi dalam suasana yang sulit diartikan. Entahlah, setiap bertatapan rasanya seperti ada yang membelenggu.
"Sorry....!" Dengan dingin Ali berlalu dari hadapan Prilly yang terpaku bingung menetralkan detak jantungnya.
Ali sama sekali tak membalikkan badan untuk menolehnya. Benar - benar berbeda dengan Amares yang takkan pernah membiarkan dan meninggalkannya begitu saja.
"Digooo..." Prilly berucap lirih menyebut digo tanpa terdengar Ali. Dan Prilly merasakan ada yang jatuh dari pinggangnya. Prilly menunduk Dan mengambil benda berwarna hijau gelap itu. Sisik? Kenapa sisiknya sampai rontok? Apakah dia sudah mulai berganti sisik?
Sementara sebenarnya Ali sendiri sedang menormalkan degup jantung dan ketegangannya ketika kulitnya menyentuh kulit Prilly. Dan entah kenapa tidak ada niat untuk berbuat mesum pada gadis itu padahal dia sangat menggairahkan dengan memakai hem kotak kotak biru miliknya dimana paha Prilly terekspos setengahnya. Tidak ada niat tapi keadaan yang tak sengaja selalu membuat Ali hampir khilaf pada Prilly.
Dan Ali terpaksa segera berlalu dari hadapan Prilly untuk menghindari wajah polos yang tidak diketahui siapakah dia sebenarnya dan dari mana dia berasal? Tidak mungkin dia tak punya keluarga yang kehilangan dirinya. Ali mengusap lengan bawahnya yang penuh dengan pasir.'Siapa lo sebenarnya?' Ali menggelengkan kepala. Ali berpikir Sepertinya dia bukan gadis seperti Nesha, dia berbeda. Nesha perempuan agresif yang selalu mengejar Ali dikampus. Tak peduli dilihat orang ditempat umum selalu berjalan disamping Ali dan menyandarkan kepala dibahunya padahal sama sekali Ali tak menunjukkan wajah senang diperlakukan seperti itu. Bahkan suatu saat Nesha bergulat lagi-lagi didepan umum dengan Winne karna Nesha tak terima Winne tersenyum pada Ali dan kebetulan Ali menolehnya dengan senyum dinginnya. Benar-benar berlebihan mereka. Dan Ali sama sekali tak peduli dengan pertengkaran mereka walaupun sampai berdarah - darah. Menurut Ali Itu bukan urusannya. Siapa suruh bertengkar hanya karna dirinya?
Terlihat ombak bergulung-gulung dari kejauhan. Prilly menoleh kearah tengah laut dan berlari kecil meninggalkan pantai yang hanya berjarak lima meter dari tempatnya berdiri. Matahari mulai turun dan membiaskan cahaya senjanya kesekitar pantai.
°°°~Mercinku~°°°
"Prillyyyy...!"
King Mermaid membuka matanya ketika dia merasakan sinyal keberadaan Prilly. King mermaid menutup matanya lagi. Memusatkan pikirannya pada wajah putri tercintanya. Sekelebat bayangan manusia dan bayangan puterinya samar bermain dipikirannya.King Mermaid menguatirkan keadaan Prilly didaratan yang tak tau apa-apa. King Mermaid menguatirkan Prilly apabila ketempat yang penuh cahaya matahari. Prilly akan kekeringan jika terlalu lama tak tersentuh air. Sisiknya akan terlepas satu persatu. King Mermaid memusatkan pikirannya mengirim sinyal seperti yang dilakukannya setiap hari ketika mencari keberadaan puterinya itu. Apa yang menyebabkan sulit sekali menemukan sinyal Prilly? 60meter diatas permukaan air, air bereaksi ombak menggulung dan seperti mengejar bibir pantai dengan suara keras, bayangan Prilly berlari menjauh dari pantai terlintas samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Cintaku (Tersedia Versi Cetak)
FantasyJika paru-paruku dapat berubah menjadi insang, aku rela menyelami sedalam apapun lautan atlantik, demi meraih bidadari samuderaku....... ~ Allison Diego Andersen~ Jika daratan menjadi takdirku, aku rela melupakan indahnya dasar laut, demi pangeran...