Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, karena bisa saja kekasihmu itu suatu hari nanti menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin karena bisa saja suatu hari musuhmu itu menjadi kekasihmu.
diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, dalam kitab sunannya, nomor 1920.°°°~Mermaidcintaku~°°°
"Lo jangan gitu, bos, apa lo gak takut. Suatu saat lo yang akan ada diposisi dia, hukum karma bos, pasti berlaku, lo akan ngerasain sakitnya merasa dipermainkan....!"
Kalimat Prilly saat menasehatinya tentang Nesha terngiang. Karmanya, sekarang dia yang diabaikan, ditinggalkan, dipermainkan.Ali menatap laut lepas didepannya. Sudah seminggu ia ditinggalkan Prilly, dan dihari ketujuh Ali berada dipulau pribadi Papanya. Ia ingin mengenang saat pertama kali bertemu, tepatnya menemukan Prilly. Rindu yang teramat sangat pada Prilly membawanya melesat menuju pulau pribadi dengan mendesak Papanya memberi fasilitas. Papanya sampai terheran-heran, kapan lalu dia menolak diasingkan kepulau pribadi, sekarang malah meminta dikirim kesana.
Beberapa hari sejak Prilly meninggalkannya, mantan asistennya itu seperti hilang ditelan bumi. Tak jelas dimana keberadaannya, yang jelas pasti dia kemungkinan besar kembali kedasar laut. Yang tertinggal hanyalah kalung kristal yang setiap dipandangnya selalu bersinar-sinar dan menimbulkan kenangan - kenangan seperti slide film yang bergantian diputar didepan matanya. Sisi yang lembut, lebih banyak diam dengan sorot mata bingungnya. Terekam jelas ketakutannya saat akan dilempar kelaut, sekilas pandang teringat tiba-tiba dia membuka bajunya seperti tak terbiasa menggunakan pakaian, bunyi benda berat masuk kedalam air dengan hantaman keras sesuatu kedinding. Entah kenapa dia bisa melupakannya, bahkan Pak Dayat dan Bu Irni pun lupa padanya.
Saat Sisi hilang dari ingatannya, hadir sosok yang sangat berbeda. Prilly. Asisten Cerewet. Keras Kepala. Suka membantah. Selalu beradu mulut dengannya. Tetapi ada beberapa kejadian yang membuat dia seperti pernah mengalaminya sebelumnya. Terakhir pada saat Prilly menggigil. Seperti hampir mati saja. Panik dan tak tega melihatnya. Kejadian itu selalu mengakhiri pertemuannya dengan Prilly. Yang pada akhirnya Ali ingat sebagai Sisi. Gadis yang ditemukannya terdampar dipulau yang sekarang mengaku seorang Mermaid........
"Aku ini mermaid, Li, tempatku didasar lautan....."
Kalimat Prilly membuat Ali kehilangan suaranya. Tak percaya. Kenapa ini seperti dongeng saja?'Aku sebenarnya sedang dimana? Apa aku sedang bermimpi. Kalau iya bangunkan aku.' Ali membatin memejamkan matanya. Ketika ia membuka mata Prilly sudah menghilang entah kemana.
'Prilly..........
Jika paru-paruku dapat berubah menjadi insang, aku rela menyelami sedalam apapun lautan atlantik, demi meraih bidadari samuderaku.......
Yaitu kamu..... Mermaid Cintaku.....'Ali mengangkat kalung kristal laut milik Prilly sejajar dengan wajahnya, memandang cahaya yang berkilat membias wajahnya. Perlahan dia mengalungkan rantai berliontin kristal laut itu dan memegang liontin yang tergantung dibawah lehernya. Gelombang yang berkejaran dibibir pantai seperti memanggil. Seperti ada yang menggerakkan hati dan tubuhnya, Ali berdiri dari duduknya melangkah pasti menuju bibir pantai, dan akhirnya berlari sekuat tenaga menuju gelombang yang menyapu bibir pantai.
"Den Digoooooooo.....!!!!" Pak Dayat mengejar Ali yang berlari cepat ketengah gelombang. Dibelakangnya Bu Irni ikut mengejar dengan wajah cemas.
"Prillyyyyyyyyy.....!!" Teriakan terakhir Ali mengisi luasnya bibir pantai. Gemanya mungkin sampai kedasar laut melalui kalung kristal laut yang tergantung dilehernya hingga menyebabkan gelombang tinggi mengejar dari kejauhan dan menyapu tubuh Ali.
Bu Irni terpekik melihat tubuh Ali yang ditelan gelombang. Dengan menutup mulutnya Bu Irni terjatuh dipasir. Kenapa dengan tuannya? Benarkah hanya karena cinta dia bunuh diri??
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Cintaku (Tersedia Versi Cetak)
FantasyJika paru-paruku dapat berubah menjadi insang, aku rela menyelami sedalam apapun lautan atlantik, demi meraih bidadari samuderaku....... ~ Allison Diego Andersen~ Jika daratan menjadi takdirku, aku rela melupakan indahnya dasar laut, demi pangeran...