Enjoy!
***
Ashley's pov
Aku terbangun dari tidurku, meregangkan otot-ototku dan berjalan menuju kamar mandi. Aku menatap diriku sebentar di cermin, kantung mata berwarna kehitaman itu sudah lumayan pudar. Wajahku yang tadinya sangat pucat sudah sedikit lebih cerah. Aku mencuci muka dan memikirkan masalah tempo hari.
Aku mulai memikirkan masalah itu walaupun rasanya sakit jika aku mengingatnya, tapi aku tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hatiku saat itu. Dengan semua janji-janji yang telah dia berikan kepadaku tapi akhirnya dia mengingkari janji itu. Aku tidak mengerti apa maksud sebenarnya. Apa ia masih mencintaiku atau tidak, biadab rasanya melihat kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri.
Dia mencintaiku atau tidak? Atau dia hanya ingin memainkanku saja? Argh! sudahlah Ash, itu akan membuat beban pikiranmu semakin bertambah. Batinku
Aku menuju lantai dasar, suasana masih sepi. Pantas saja, ini masih pukul 6 pagi. Aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan merapihkan kamarku yang seperti kapal pecah itu.
15 minutes later
"Astaga, jauh sekali bersihnya dengan kondisi kamarku yang tadi" ucapku sambil bertolak pinggang
Aku mengingat dari kemarin perutku belum terisi makanan sama sekali. Aku mengambil jaket putihku dan menuju ke pintu utama untuk membeli makanan diluar, karena aku sedang malas memasak.
***
Harry's pov
Tidurku semenjak dua hari ini tidak memuaskan. Aku memikirkan Ashley terus-menerus. Aku takut jika nanti dia berbuat macam-macam. Tindakan yang di buat Zayn memang sangat diluar batas kewajaran, tapi aku tau juga bahwa Zayn saat itu sedang mabuk. Namun, entah mengapa perasaan kesal masih menghantuiku.
Aku memutuskan untuk ke kamar Ashley, siapa tau dia sudah bangun.
"Ash" panggilku pelan dari depan pintu kamarnya "kau masih tidur ya? Aku akan turun kebawah untuk membuatkanmu sarapan" lanjutku
Tidak ada balasan, aku membuka pintu kamarnya, dan yang kulihat sekarang adalah kamarnya sudah bersih dan rapih. Namun aku tidak melihat Ashley disana
Kemana dia?
"Ash, kau dimana?" Aku memanggilnya dengan suara sedikit keras. Aku cek ke kamar mandinya namun nihil, tidak ada siapa-siapa disana
Apa..
Ashley
kabur?
"Tidak" ucapku pelan
Aku berlari ke kamar Niall untuk membangunkannya, siapa tau dia berbicara dengan Ashley tadi pagi
"Niall"
"Niall bangunlah!!!!"
"Ugh c'mon dude! Aku ada makanan untukmu"
Tiba-tiba Niall sudah duduk dengan mata setengah terbuka "dimana makananku?"
Aku memutar kedua mataku "kau lihat Ashley dimana? Dia tidak ada dikamarnya"
"What?! Tidak ada dikamarnya?" Tanyanya lagi. Kedua matanya sudah terbuka sempurna sekarang.
Aku mengangguk
"Kau sudah cek ke lantai bawah? Bisa saja dia sedang membuat sarapan atau semacamnya?"
"Belum sih..namun, firasatku berkata bahwa dia kabur"
Niall terkejut "APA? KABUR KAU BILANG?" Teriaknya lagi
"Ayolah Ni, kau banyak bertanya. Sudah ya aku akan ke kamar Liam dulu"
"Aku ikut" aku mengangguk dan menuju kamar Liam bersama Niall
***
"APA? KABUR?" teriak Dani
"Siapa yang kabur?" Ujar Abi tiba-tiba sudah berada di kamar Liam bersama Eleanor
"Guys, dia tidak ada dibawah" Liam datang
Pikiran diotakku semakin berakar-akar. Apa yang membuat Ashley pergi dari rumah ini?
Tentu saja laki-laki itu bodoh!
"Jawab pertanyaanku siapa yang kabur?" Ulang Abi
"Ashley" ucap Niall.
***
Ashley's pov
Aku memutuskan untuk makan di kedai burger ini. Aku memesan beberapa burger untuk manusia dirumah.
"Satu cheese burger untukmu" ucap pelayan laki-laki itu sembari tersenyum. Well, dia cukup tampan
"Terima kasih" aku membalas senyumnya
Aku merasakan ada seseorang yang duduk disampingku
"Ku dengar kau bertengkar dengan Zayn karena...-"
"Edward?!" Cengangku. Aku masih terkejut karena laki-laki bajingan ini masih berani muncul di depanku.
Dia tersenyum miring "ya, kau tidak suka?"
"Tentu tidak"
Dia mengetuk-ngetuk pelan meja makan ini dengan dua jarinya, terlihat sedang berpikir.
"Sudah kukatakan, Zayn tidak mencintaimu. Buktinya dia lebih memilih tidur dengan wanita lain daripada dirimu" ujarnya setelah beberapa menit terdiam
Aku mengabaikannya
"Dengan cara dia bermain dengan wanita itu, ah...pasti saat itu Perrie sangat sexy makanya Zayn tidak terkendali" ujarnya lagi
Sekali lagi dia berbicara, akan kubuat anaknya itu lepas dari genggaman kulit.
"Oh, dan kau tau? Perrie berkata bahwa Zayn akan menemuinya hari ini dirumahnya. Apakah mereka akan me- shit!" Dia meringis.
Aku memotong pembicaraannya dengan cara menendang anaknya itu. Well, Ashley kau cukup pintar juga ternyata
Aku menatapnya dengan tatapan sinis, dan beralih ke arah bil yang sudah ditaruh pelayan tadi diatas meja.
***
Zayn's pov
Aku menuju lantai dasar, dan sesampainya disana, aku disambut dengan wajah cemas dari teman-temanku.
"Pagi, mengapa aku tidak mencium bau masakan calon istriku ya?"
Diam
"Hey, ada apa dengan kalian semua?"
Lagi-lagi mereka hanya diam. Ini aneh, tidak biasanya mereka seperti ini. Biasanya ada sesuatu yang penting jika mereka semua berkumpul.
Sesuatu
"Jawab aku, ada apa dengan kalian?"
Mereka hanya menatapku dengan tatapan lemah, begitu juga Liam yang sedari tadi hanya mondar-mandir sambil menggigiti jarinya.
"Guys, please-"
"Ashley pergi dari rumah" Liam angkat bicara.
"Apa?"
###
I know i know, ini pendek. Dua kali update kok tenang saja!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At The First Sight (Zayn Malik Fan Fiction)
RomansaAshley Miley Styles, adik dari seorang superstar bernama Harry Styles itu ternyata mempunyai rasa cinta pada pandangan pertama saat bertemu teman kakaknya itu, yaitu Zayn malik. Copyright © 2015 by zayndutchman