Hari ini, hari dimana Sam kembali ke Bandung, kota kelahirannya. Setelah lebih dari 8 tahun Sam berkelana di negeri orang dan mungkin udah ga bisa kehitung jari seberapa banyak dirinya pulang, mungkin ia sudah lupa dengan peuyem atau aci. Terlalu banyak masa lalu yang tidak mau Sam ingat. Tapi engga menurut papahnya, ia memilih untuk tinggal di kota ini (lagi).
"Bang Sam!!" Teriakan itu lantas membuat Sam tidak bisa menolak untuk sekedar menoleh. Itu dari gadis kecil dengan senyum butterfly nya, adik Sam. Namanya Christina. Atau lebih akrab di panggil Chris. Tubuh Chris yang kecil memeluknya erat, sangat erat. Pelukan Chris engga pernah berubah, selalu hangat, itu yang Sam suka.
"Bang Sam lama banget sih."
"America is so far away hun."
"Kan udah naik pesawat."
"it's a plan not a rocket. Nih liat i bring something for you, don't be so angry entar cepet tua."
"Arigatou."
"Are you japanese right now?" Sam mengusap rambut adik kesayangannya itu dengan gemas.
Seharusnya sudah dari dua minggu yang lalu Sam disini, tetapi dirinya sengaja mengundur banyak waktu. America kini menjadi tempat yang sulit ditinggalkan buatnya. Satu satunya alasan ia kembali pulang adalah papahnya.
"Gimana perjalanannya Sam?" Seorang perempuan bertubuh semampai, berambut kecoklatan datang dari belakang Chris, tante Sindy.
"Capek."
"Yaudah, langsung pulang yuk."
Di mobil, Sam hanya memandang Kota Bandung yang semakin riyuh. Ia sadar, banyak hal yang sudah dirinya lewatkan dari Bandung. Selain itu hanya ada keheningan.
"Sekarang ada taman film lo Sam." Tante Sindy memulai perbincangan.
"Oh."
"Kesana yu bang." Chris menambahkan.
"Next time, okay?"
"Yeyy!!"
"Tan, pak No masih sering lewat?"
"Kata mbok minah pak No meninggal 1 tahun yang lalu Sam."
"Oh My God."
Sampai mobil tante Sindy berhenti di tempat Sam yang sebenarnya. Rumah ini, dengan udara yang masih sama, ternyata waktu belum mampu merubahnya.
"Welcome Home jagoan." Kata papah, yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk.
"Papah." Sam segera memeluk papahnya erat.
"Bang, Mamah udah bikin nasi goring kesukaan abang. Abang masih inget nasi kan?" Chris tidak ingin ketinggalan.
"wuih. Do i stay too long in America?"
"Thanks tante."
"Sam..." Papah sedikit berbisik.
"Thankyou ma-mah."
"Gapapa kok pah, mamah ngerti."
Kemudian Sam masuk ke sisi lain rumah....kamarnya. dengan sticker spiderman kesayangannya. Mungkin ga pernah ada yang nempatin kamar ini semenjak Sam ke Amerika. Atau mungkin ia tidak tahu. Suasana di rumah ini mengayunkannya pada suatu hari....sangat jauh. Sampai ia tidak sadar kalau badannya mulai berlayar jauh ke tengah lautan mimpi.
*Pagi hari*
"Do i have to go to school right now, dad? Come on, i just arrived home yesterday. "
"You're too late. The gate close at 7 pm."
"What? Are you kidding me?"
Motor Sam mungkin sudah bertransformer menjadi jet atau rocket. Bisa lah, kalau tanding sama Lorenzo. Tetapi sesuatu menurunkan kecepatannya, sesosok perempuan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Syahadat
Spiritual[Cerita sudah di terbitkan.] Sam, seorang lelaki remaja yang banyak di idami kaum hawa, dengan kehidupan kelamnya. Kemudian semua itu berubah 180° setelah ia bertemu dengan perempuan berkerudung panjang dari seberang sekolahnya. Dengan segala ketang...