olivia pov
aku sudah sampai dipack-ku dan louis masih memapahku untuk masuk kedalam rumah atau bisa disebut istana ini karna terlalu besar jika dibilang rumah.
"ada apa dengan luna?" tanya pria berambut blonde dan masih kuingat namanya yaitu naill
"kakinya sakit" jawab louis lalu mendudukkan-ku di sofa ruang keluarga
"apa aku harus memberitahunya pada alpha?" tanya niall
"tidak perlu niall aku baik-baik saja, dan please panggil aku oliv saja" kataku
"aku akan membawa air hangat untuk mengompresnya" kata louis lalu beranjak pergi kedapur
"dimana vale?" tanya niall lalu duduk disampingku
"dia masih berbelanja" jawabku
"dasar wanita itu" geram niall
"apa kau tidak ada pekerjaan atau kau masih kuliah, niall?" tanyaku
"aku masih kuliah, dan pekerjaanku juga sudah selesai" jawab niall
"kau kerja apa?" tanyaku lagi, ya beginilah aku sangat cerewet
"aku mengajar para warior" jawab niall (warior adalah wolf untuk menjaga pack ini)
"oh"
"aku tidak melihat belanjaanmu, apa kau tidak belanja?" tanya niall
"aku belanja tapi masih di bagasi mobil" jawabku
"belanja apa saja? Apa kau membeli lingerie tipis untuk menggoda zayn" tanya niall bercanda sekaligus menggodaku dan membuat pipihku memerah
"ya aku hanya membeli 2, dan yang lainnya hanya sepatu,tas,dress, dan ya kebutuhan-kebutuhanku aku yakin pasti zayn akan marah padaku" kataku sedih
"kenapa dia harus marah?" tanya niall bingung
"ya karna sudah menghabiskan uangnya, kau tau aku membeli barang-barang branded yang pastinya mahal dan aku sudah menghabiskan puluhan juta untuk membelinya, jika kedua orang tuaku tahu aku belanja sebanyak itu pasti mereka marah dan menceramahiku" kataku sambil memikirkan jika zayn benar-benar marah karna telah menguras uangnya dan dia pasti akan mencapku wanita matre tapi mau bagaimana lagi belanja sudah kebiasaanku jika ada yang keluaran baru atau barang branded pasti aku akan membelinya ya walaupun masih mendingan aku daripada vale.
"oh god zayn mempunyai dua wanita matre sekarang, aku yakin pasti dia akan bangkrut secepatnya" kata niall dan membuatku bersalah
"oh ya ampun, aku akan menggantikan uangnya nanti tapi kau jangan bilang padanya ya, please" kataku sambil mengatupkan tanganku dan sedikit panik, lalu louis datang dengan membawa baskom dan handuk kecil.
"aku dengar tadi kau akan menggantikan, memang menggantikan apa?" tanya louis sambil mengompres kakiku pelan-pelan
"kau tahu kan kalau aku sudah hampir menghabiskan uang zayn yang ada di ATM-nya, dan karna itu nanti aku akan bekerja untuk menggantikan uangnya yang telah kupakai belanjaan-ku tadi" kataku dan ku lihat louis dan niall seperti menahan sesuatu, lalu tanpa dugaan-ku mereka tertawa sangat kencang.
"memangnya kau ingin bekerja apa untuk menggantikan uang zayn yang kau pakai tadi, kau tidak lihat belanjaanmu banyak sekali dan kupikir-pikir harga semuanya sekitar 60 jutaan, memang ada orang yang mempekerjakan seseorang dengan harga segitu,,?" tanya louis
"mungkin bisa jika kau menjual tubuhmu yang menggiurkan ini" kata niall sambil mengedipkan matanya padaku lalu aku menimpuknya dengan tasku karna kesal dengan ucapannya emang dia pikir aku cewek murahan apa.
"enak saja, walaupun sesusah apapun keadaanku aku tidak akan menjual tubuhku, blonde gila" pekikku kesal niall dan louis hanya tertawa membuatku menambah kesal.
"siapa yang ingin menjualkan tubuhnya?" tanya seseorang dari arah belakangku dan membuat niall louis langsung diam.
'Oh god matilah aku' kataku dalam hati