olivia pov
aku sedang berbaring dikasur bersama zayn disampingku dan kepalaku bersandar didadanya yang bidang.
"aku ingin segera menandaimu, sweety. Tapi kalau kamu belum siap juga tidak apa-apa aku selalu menunggumu" kata zayn yang membuat tubuhku menegang zayn yang menyadarinya mengusap punggungku dan ajaib tubuhku sudah tidak tegang lagi. Sebenarnya bukannya aku tidak mau tapi aku malah mau sekali ditandai oleh zayn dan tadi aku terkejut karna pengakuannya.
"aku bersedia zayn, selalu" kataku meyakinkan dirinya dan diriku
"apa kamu yakin?" tanya zayn sedikit tidak percaya apa yang barusan ku ucapkan.
"yes, baby." kataku lalu mencium dadanya dan membuatnya mendesah karna sentuhanku
"kamu sangat nakal sweety, aku akan menghukummu sampai kamu tidak bisa berjalan besok" kata zayn lalu melumat bibirku penuh kelembutan dan hasratnya.
Lalu kami melakukan mating kami agar wolf lain tahu kalau aku sudah ada pemiliknya.
Keesokan harinya
author pov
apa yang dikatakan zayn semalam terbukti karna oliv selalu meringis kesakitan disaat berjalan dan zayn yang tidak tega menyuruh oliv untuk beristirahat dikasurnya yang empuk dan oliv hanya menurutinya karna tidak ingin membuat zayn marah.
6 hari kemudian
"zayn aku ingin jalan-jalan bosan dirumah terus" rajuk oliv sambil bergelayutan manja di lengan zayn, vale yang melihatnya hanya menampilkan wajah sinisnya dari kenal oliv pertama kalinya ia sudah tidak suka karna banyak ketidak cocokan diantara mereka hanya shopping kesamaan mereka.
"mau jalan-jalan kemana, hm?" tanya zayn sambil meminum tehnya yang masih hangat.
"kemana saja, ketaman kota juga boleh" kata oliv
"kakak-ku masih capek oliv, dia baru saja selesai rapat apa kau tidak kasihan, jangan bersikap egois walaupun kakak-ku matemu" kata vale, dan oliv yang mendengarnya merasa bersalah karna benar apa kata vale zayn baru saja selesai rapat dengan seluruh pack termasuk pack keluarganya dan oliv juga bertemu dengan kakaknya christ.
"maaf" kata oliv menundukkan kepalanya matanya sudah berkaca-kaca karna sebelumnya permintaannya tidak pernah ditolak walaupun zayn belum menanggapinya.
"sudah vale jangan pernah menyudutkan oliv lagi dan sekarang kau pergi kekamarmu dan belajar dengan benar" kata zayn menyuruh adiknya pergi lalu vale menurutinya.
"jangan sedih okay, aku akan menuruti apa yang kamu mau, kalau begitu ayo kita ketaman kota, tapi sebelum pergi kita ganti baju dulu sekarang kita kekamar sweetheart" kata zayn lalu menggendong oliv ala bridal style menuju kamaranya.
Dikamar oliv memilih baju yang cocok akan dia pakai untuk pergi ketaman kota, lalu dia mengingat bahwa separuh kantong belanjaannya minggu lalu ada yang belum dibuka.
Setelah memilih oliv akhirnya memakai corp tee bewarna abu-abu dan celana pendek bermotif bunga ia terlihat sangat modis memakainya.
Suara geraman terdengar di belakang oliv, ia tahu siapa orang itu memang siapa lagi kalau bukan zayn matenya.
"lepas pakaianmu" kata zayn denga suara tingginya
"ke,,kenapa?" tanya oliv gemetaran mendengar zayn berbicara dengan nada tinggi padanya.
"aku bilang lepas ya lepas, aku tidak suka kau memakai baju yang memperlihatkan tubuhmu karna hanya aku yang boleh melihatnya" bentak zayn dengan bola mata yang berubah-ubah karna menahan emosi serigalanya max yang juga sedang beradu dengan alexis dipikirannya.
"aku tidak mau, aku suka dengan apa yang aku pakai dan jangan pernah melarangku" teriak oliv yang tidak tahu dapat keberanian darimana
"aku berhak melarangmu karna kau mate-ku oliv" bentak zayn lagi
"ta,," ucapan oliv terpotong ketika zayn sudah melumat bibirnya dengan kasar menyalurkan emosinya yang sudah menggebu-gebu karna oliv tidak menurutinya.
Oliv mencoba memukul dada zayn tetapi dengan sigap tangan zayn sudah menahan tangannya diatas kepalanya.
"ah,,aw,," pekik oliv merasakan bibirnya perih karna digigit terlalu kencang oleh zayn sehingga berdarah.
"za,, zayn,," kata oliv dengan suara lemahnya karna menangis
Zayn yang mendengar suara oliv melemah seperti itu langsung menghentikan aktivitasnya lalu melihat wajah oliv yang sudah dipenuhi air mata dan bibir oliv yang membengkak dan sudah berdarah, tiba-tiba tubuh oliv meluruh dan dengan sigap zayn menangkapnya.
"i'm sorry, i'm sorry,i'm sorry sweety" kata zayn penuh penyesalan dan oliv yang masih setengah sadar hanya menganggukan kepalanya lalu kegelapan menelannya.
"sweety, wake up, please maafkan aku" kata zayn sambil menepuk pipih oliv tapi oliv juga tidak sadarkan diri lalu ia membawa oliv keranjang dan membaringkan tubuh oliv yang lemah disana lalu menelpon dokter pack-nya.