"please, oliv. Maafkan aku" kata zayn sambil memeluk oliv dengan erat, sebenarnya oliv juga tidak mau meninggalkan zayn tapi dia sudah terlalu lelah di sakiti oleh pria yang dia cintai.
Tiba-tiba datang dua orang paruh baya memasuki ruang rawat oliv
"dasar anak nakal, kenapa kau tidak memberitahu kami kalau kau sudah menemukan mate-mu, hah" sembur wanita paruh baya itu.
"aw it's hurt, maafkan aku mom aku tidak mau merusak bulan madu kalian" kata zayn meringis karna telinganya dijewer oleh momnya, ya wanita itu mom zayn yang bernama patricia dan pria paruh baya itu dad zayn yang bernama yaser.
"sudahlah mom, kasihan zayn" lerai dad yaser
"huh, hai sweety kau cantik sekali aku senang sekali mendengar zayn sudah menemukan matenya dan yang paling aku senang kau sedang mengandung cucuku, oh moongoddes aku senang sekali hari ini" kata mom patricia. Yang hanya di balas senyuman oleh oliv, kalau sudah begini dipastikan dia tidak bisa meninggalkan zayn karna ia tidak tega melihat wajah mom zayn yang sekarang juga mom-nya menjadi sedih.
"bagaimana bisa kau masuk rumah sakit? Pasti gara-gara anak nakal ini ya" kata mom patricia sambil menunjuk zayn yang berdiri disampingnya sedangkan zayn yang ditunjuk hanya meringis.
"tidak tan.." kata oliv terpotong
"mom sayang, panggil aku mom" kata mom patricia.
"tidak hmm mom, aku hanya kelelahan" kata oliv berbohong
"oh, ya ibu hamil memang tidak boleh kelelahan ataupun bekerja berat jadi kau jangan melakukan pekerjaan yang berat ya sayang" kata mom patricia dengan lembut dan dibalas anggukan oleh oliv.
"ya mom" jawab oliv lalu mom patricia memberitahu oliv makanan untuk ibu hamil atau apapun itu yang bersangkutan dengan ibu hamil sedangkan zayn dan dad-nya mengobrol tentang bisnis mereka dan pack-nya.
"mom pamit ya sayang, tolong jaga cucu mom ini" pamit mom patricia sambil mengelus perut oliv yang masih rata. Lalu dad yaser dan mom patricia pulang untuk istirahat karna dari perjalanan jauh mereka.
"apa kamu sudah memaafkan aku?" tanya zayn tepat dimanik mata oliv
"menurutmu?" tanya oliv balik
"jawablah jangan memberiku pertanyaan karna aku tidak tahu itu" kata zayn mengelus pipih oliv yang terasa lembut ditangannya
"ya" jawab oliv singkat
"thanks god, terima kasih oliv aku nggak akan ulangin kesalahan aku lagi, i love you!" kata zayn tersenyum lebar pertama kalinya oliv melihat senyum zayn yang lebar dan penuh kebahagiaan.
"i love you too" kata oliv lalu mencium kening zayn yang sedang menyenderkan kepalanya dipundak oliv.
Dua hari kemudian.
oliv sudah dibolehkan pulang karna kondisinya yang sudah membaik dan dokter menyarankan oliv agar tidak memikirkan sesuatu yang berat sehingga menimbulkan stress lalu makan buah-buahan yang segar dan tak lupa meminum susu khusus ibu hamil agar kandungannya bertumbuh sehat.
Setelah sampai di pack semua anggota yang berada diistana membuat party kecil-kecilan untuk kedatangan luna dan calon anak alpha-nya.
Mobil zayn dan oliv sudah sampai di perkarangan istana.
"hati-hati jalannya sweety" kata zayn menahan tubuh oliv yang sedikit limbung disaat turun dari mobil.
"aku bisa jalan sendiri zayn" kata oliv melepaskan tangan zayn yang melingkar di pinggangnya dengan erat dan zayn hanya menghela nafas berat karna kekeras kepalaan oliv bertambah semenjak hamil.
"SURPRISSEEE" teriak semua orang yang berada di dalam disaat oliv sudah membuka pintu utama, oliv menutup mulutnya terharu melihat dekorasi istana untuk menyambut kedatangannya dan calon anaknya.
"terima kasih, aku terharu melihatnya" kata oliv yang hampir meneteskan air matanya dan ini salah satu hormon kehamilan yaitu sensitive.
"ini tidak seberapa sayang" kata mom patricia memeluk oliv
"ayo kita kebelakang, kita semua membuat pesta taman" kata liam lalu mereka semua menuju taman belakang istana yang luas termasuk maid istana.
"hai oliv, aku senang melihatmu sudah sehat" kata louis yang sedang menyiapkan pemanggang.
"terima kasih lou" kata oliv
lalu oliv dan mom patricia duduk di bawah rumput dengan beralas tikar seperti piknik sedangkan zayn dan dad yaser duduk di bangku kayu yang tidak terlalu jauh.
"aku benci duduk disini, membuat baju-ku kotor saja" gerutu valerie