Chapter: 6

230 12 2
                                    

RUNA POV

Dan aku harus menerima.

Aku datang disaat semuanya sudah terjadi. Terjadi begitu saja didepanku.

Oke, jangan terlalu serius.

"Ini udah ke 5X nya kamu telat! Lari keliling lapangan 5X dan langsung bantu Pak Pangkat membersihkan kamar mandi lantai 2. Kali ini Ibu ga akan ngasih konpensasi lagi ke kamu!" Dan itu dia cuplikan hukuman yang Bu Shinta, guru kimia sekaligus Wali kelas X.2 IPA yang Diberikan padaku.

Dan aku harus menerimanya.

Oh ayolah! Kamar mandi doang kok, ya lumayan. Buat cuci mata boleh juga. Maksudnya cuci mata gara-gara kena debu tadi ngelilingin lapangan loh.

Aku menghampiri Pak Pangkat sang OB sekolah yang usia nya kira-kira hampir setengah abad. Yang mengabdikan dirinya disekolah tercinta ini ..

Ah, kebanyakan nostalgia ini mah.

"Pak! Tadi Runa disuruh bersihin Kamar mandi lantai 2 sama Bu Shinta, kena hukuman lagi, hehe" ujarku nyengir. Pak pangkat mengenalku gara-gara hobiku yang terus terlambat ini. Dan jadilah aku yang sering membantu beliau ketika pagi.

"Oh kamar mandi lantai 2? Tadi sudah Bapak bersihkan. Nak Runa balik ke kelas saja, biar Bu Shinta Bapak yang ngomong"

"Hah?! Serius Pak? Yaudah deh kalo gitu Runa balik ke kelas dulu ya Pak!" Ujarku sepontan. Akhirnya, terbebas juga dari hukuman.

Pak Pangkat tersenyum, senyuman khas Bapak-Bapak yang mengingatkan ku pada Ayah dikantor .. Dan itu menghangatkan.

Aku berlari membawa tas menuju kelasku. 'Alamat bakal lemparin kertas lagi nih gue' batinku membayangkan apa jadinya ketika aku masuk kelas yang sudah mengakhiri jam Wali Kelas.

Dan saat tiba persis didepan pintu kelas ...

BRAAKKK ..

"ASSALAMUALAIKUM"

"Astagfirullah"

"Kampret ini orang"

"Ngagetin lu njeng"

"Lemparin kertas Yok!"

"Ini orang ngajakin ribut mulu"

"Gebukin yok rame-rame"

Dan masih banyak lagi cacian yang keluar dari kelas ini untukku.
Segitu hinanya aku kah? Sampai kalian begitu padaku?

Oh. Lupakan saja!

"Ketua kelas telat mulu! Rejeki dipatok ayam loe coeg!" Teriak Reka dari belakang bangkuku. Wah ini orang ngajakin gulat bareng!

"Heh, nax Meme(read: mim:v) apa hubungannya kesiangan ama Ayam! Ngawur lo ah" ujarku sambil mengibaskan tangan, apa hubungannya coba kesiangan sama ayam. Emang ini orang rada sengklek gitu otaknya.

"Gak gewl lo" kata Reka sambil membengkokan mulutnya kaya orang struke gitu.

"Oh ya? BODO" ujarku sambil memalingkan wajah kembali kedepan.

"Astagfirullah! Fajri!"

"Hay sayang"

"Gewli ewh" ujarku jijik sambil memandang Fajri dari atas sampai bawah.

"Ada tugas dari Pak bayu, suruh ngerjain Hal 74-76 dibuku paket." Ujarnya serius. Haduuh enak yaa punya Wakil beginii, ada manis-manisnya gitu.

"Oh, oke!" Ujarku mengedipkan mata. Fajri itu orangnya Strong kok. Hehe.

Aku melirik kesamping, dimana Rika sedang diam memerhatikan papan tulis. Padahal gaada apa-apa itu papan.

"Eh, Rika! Diem aje lu daritadi" kupukul pelan bahunya dan dia langsung menengok dengan wajah sayunya. Lah ini orang ngapa?

"Tsakit gigi" ujarnya pelan. Ceilah ini anak kemaren batu sih dibilangin. Dibilang jangan makan itu permen, tetep aja itu permen segede ban dia makan. Rasain kan akibatnya.

"Mampooss, lu sih batu. Huehehe"

"Sialan lo ah, temen ga berguna. Mati aja lo sanah" ujar Rika sambil mendesis. Ngambek elahaha.

"Yaudah sih biasa aja haha"

"Udah ah, Pak Bayu udah dateng tuh"

Dan benar saja. Pak Bayu beneran datang.

***

"Kalo udah selesai, kumpulin dimeja aja ya gaes! Humas! Nanti bawa ke ruang guru. Gue mau cabut dulu ke kantin" ujarku pada seluruh anak kelas.

"Siap bos!"

"Nah bagus, Rik ayo jajan. Laperrr.." ajakku pada Rika yang terus duduk ditempat.

"Gue nemenin ae" katanya sambil memegang pipi kanannya yang mulai membengkak.

"Iyaudah"

Aku jalan beriringan dengan Rika dikoridor sambil memperhatikan murid-murid yang barlalu lalang. Dan ketika sedikit lagi sampai kantin Rika menghentikan langkahku. Matanya tertuju pada lapangan basket yang sedang dipakai oleh kelas 12.

"Run, arah jam dua—belas?"

Ha?

***

To be Continue~

Maap ya gaes rada gaje. Masih amatir soalnya^^ hehe

Run's (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang