Enjoy read and VOTEMENT nya yaaa:*:*
***
RUNA POV
"Lama banget sih!?" Gerutuku. Ini kenapa Zidhan lama banget! Berapa menit ya nunggu?
10?
15?
Ah, aku tidak tahu. Aku sudah berdiri disini sejak pulang sekolah tadi. Pfft. Aku mencoba mengecek jam yang ada ditangan kiriku,14.30. Hadooh, lama-lama pulang aja nih.
Brrmmmm
Hahh. Giliran udah mau nyerah. Orangnya malah dateng.
"Sori ya, ada pelajaran tambahan" dia membuka helmnya. Seketika aku terpana.
"Aduh, gue muless" ucapku sambil memegang dada. Zidhan menaikkan satu alisnya.
"Lah?"
"Udah, cepett!! Gue mau bokeerr!!" Ucapku bohong. Yang sebenarnya itu adalah aku tidak kuat melihatnya yang melihati ku tadi, apalagi jantungku yang terus Deg-degan saat dekatnya.
Pfft.Hayati gak kuat Bang, ngeliat muka Abang yang ganteng itu.
"Nih helmnya" Zidhan memberikan Helm Hello Kitty yang membuatku ingin tertawa.
"Gausah ketawa, gua boleh minjem tuh" ucapnya dengan nada sinis. Dia purik permisah.
"Yaudah si biasa aja" aku memakainya dan mengacung kan jempol ke depan muka Zidhan tanda aku sudah siap.
"Pegangan, ngejengkang gua gamau nolongin"
"Jahat!" Aku mengerucutkan bibirku dan mengembungkannya. Imut juga.
"Yaudah pegangan"
"Dah"
"Deketan lagi"
"Nyari kesempatan lo ah!"
"Yaudah serah" Zidhan menyalakan mesinnya dan melaju biasa. Perlahan-lahan jalan yang disekelilingku hanya bisa kulihat sekilas. Ketika aku mengeratkan lagi peganganku pada Zidhan. Dia malah menaikkan Kilometernya yang membuatku lebih mengeratkannya lagi. Yaallah Runa masih mau hidup, batinku menjerit.
"ASTAGFIRULOH, ALLAHU AKBAR,INNALILLAHI!!! GUA GAK PENGEN MATI MUDA ZID YAALLAH!! GUA MASIH PUNYA CINTA ZID!!!" Tiba-tiba Aku merasakan tidak ada angin lagi disekitarku. Jangan-jangan udah sampai? Duh, mau ditaro mana mukaku nanti..
"Sampe kapan mau meluk?"
"Eh? Yaampun. Sori sori. Replek" Aku cengengesan melihatnya, sedangkan dia menatapku seakan berkata 'Cewek aneh!' Bodo amat. Mau aneh, mau enggak! Yang penting jadi diri sendiri.
Apalah bahasaku ini, haha.
Aku turun dan melepaskan Helmnya, dan beralih menatap Rumah Zidhan yang Minimalis, Ada taman didepan pintu masuk dan sebuah Gazebo kecil yang menghiasi taman itu. Ah, aku tau itu pasti gazebo yang ada di Foto Instagram Zidhan waktu itu.
"Masuk Run"
"Eh? Iya, i-ya" aku tergagap. Takut dan malu bercampur jadi satu, kalau Ibunya Zidhan nanya yang aneh-aneh bagaimana? Dan gimana kalau aku disangka pacarnya? Ah, kalau itu sih akunya saja yang kepedean! Ck.
"Anggap aja rumah sendiri" kata Zidhan yang sedang menaiki tangga yang bersiap memanggil Ibunya.
"Wuih, asik dong!" Kataku riang. Zidhan mengedikkan bahunya berjalan menuju kamar Ibunya, dan disitulah muncul Zidhan versi Dewasa, aku kaget bukan main. Aku yang tadinya sedang duduk-duduk hampir terjengkang melihat Zidhan versi Dewasa ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Run's (HIATUS)
RomansaAku harus melupakannya. Melupakan seseorang yang hampir menjadi bagian hidupku, hal itu memang sulit. Sebelum kau hadir dan mengubah segalanya. -Runakawa Chehira Seandainya aku bisa mencintaimu, menyayangimu seperti ini. Walau hanya satu jam saja...