Chapter: 4 ( Flashback1 )

255 13 3
                                    

Flashback MODE ON.

***

Hari pertama Ospek sebagai Murid SMA. Aku benci sekali dengan apapun yang berhubungan Ospek atau semacamnya itu. Bikin malu plus bikin gumoh diliatin banyak orang. Bukannya pede. Bukankah memang begitu?

Dan ini, yang paling aku benci.

Upacara.

Dimana bakalan ada pembukaan dari Kepala sekolah atau semacamnya yang bikin Upacara tambah bosen. And I hate Monday.

"Eh itu yang lagi Berdiri, palanya botak, pake kacamata. Diem!" Seruku, seketika semua mata tertuju padaku. Melihatiku sambil menahan tawanya. Aku memandang mereka semua dengan tatapan bertanya?

"Runa, kebiasaan dah" Rika mendecak sambil menggelengkan kepalanya. Oh, aku mengerti.

Aku mengangkat alis. "Biar anak-anak pada gabosen, liat deh mukanya noh! Hiihh, udah kaya psikopat, kan serem kalo tiba-tiba mereka ngebacok yang ada didepan." Kataku sambil menunjuk sebagian siswa seperti diriku yang sudah menampakan wajah lesunya.

"Ya, tapi elu ngomong jujur banget"

"Ya gapapah, pahala" ucapku sambil cengengesan. Rika mendengus dan berpaling menatap ke depan. Sedangkan aku celinguk mencari mangsa baru, untuk dikerjahi pastinya.

Aha! Bingo!

"Eh, cowo" ucapku genit pada cowo berkacamata hipster,berkulit putih dan mancung. Lumayan.

Dia mengangkat alisnya "Siapa?"

"Yang nanya!" Ucapku sewot "Elu lah" lanjutku. "Oh, yang tadi teriak?" Ucap cowo itu sambil membenarkan kacamatanya yang melorot. Ini cowo sebenernya cakep. Cuman, karena kacamata yang dipakenya ini yang menggangu pemandangan.

"Emang kedengeran apa ya?" Tanyaku padanya, dia menggangukkan kepala dan membenarkan kacamatanya lagi, "Kedengeran, sampe tadi Kakak-kakak osis yang dibelakang tadi ngakak"

"O"

"Dih, nyolot"

"Bodo" jawabku ketus sambil meleletkan lidah dan berpaling menghadap kedepan dimana Kepsek itu selesai bicara.

"Yes! Selesai!" Ketika aku ingin membalikkan badan, Rika sudah memegang sikutku yang otomatis aku berhenti.

Aku menoleh. "Enak aja main pergi-pergi! Kita ada tur keliling sekolah dulu tau!" Ucap Rika yang sudah setengah sabar. Hhhh, aku menghembuskan nafas lelah. "Yaudah deh,"

Aku mengekori Rika kemanapun dia pergi, dari Lab. Ipa, Lab. Bahasa, Ruang komputer, perpus, Ruang musik, Auditorium, dan terakhir Lapangan basket. Disanah kita berhenti sebentar melihat Kaka senior sedang memainkan Basketnya.

"Badannya atletis–atletis banget ya, Run" kata Rika tanpa mengalihkan pandangannya dari Lapangan itu.

"Iya Rik, gua ampe ngiler" ucapku sambil pura–pura mengelap bibir. Rika menoleh dengan tampang jijiknya, dan aku gapeduli.

Disaat aku sedang asyik dengan duniaku sendiri...

"Eh! Awas!!"

Duuuuggggggg..

"RUNA!!"

Buram. Semuanya buram, aku hanya melihat Rika... dan Kunang-kunang...

"Rik—a, k–o ada kunang–kunang ya" dan disitu. Aku tidak ingat apa–apa lagi selain Rika dan Kunang–kunang.

***

To be Continue~

Run's (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang