part 14 " Spesial Day "

1.2K 55 4
                                    

By : Seni Hayati

PART 14

******


Empat amalan yang paling sukit di kerjakan, memberi maaf ketika marah, bermurah hati ketika fakir, memelihara diri dari yang haram ketika sendiri, dan mengatakan kebenaran kepada orang yang di segani ” (Ali bin Abi Thalib)


~~~~~°°°°°°~~~~~


Jalal mengikuti Jodha sampai kedepan pintu kamar ammijan

“STOP!” seru Jodha ketika Jalal hendak ikut masuk kedalam

“Jo.. kamu mau biarin aa tidur sendirian hmm??” Jalal merajuk

“Kan sudah kubilang.. aku ga mau tidur disana lagi..apa masih kurang jelas??”

Mendengar ada keributan ammijan menghampiri mereka,

“Ada apa sayang?? malam-malam bukannya pada tidur malah ribut” tegur ammijan

“Ammi aku takut tidur diatas, bayangan maling itu terus menghantuiku..boleh ya aku tidur di sini” ucap Jodha seperti anak kecil manja yang permintaannya minta dituruti.

“Tentu saja boleh sayang..” jawab ammijan sambil merangkul pundak Jodha sambil membimbingnya masuk, layaknya seorang ibu yang siap memberikan perlindungan pada anaknya.

Jodha pun bernapas lega, sebenarnya bukan karena maling yang membuatnya ingin tidur di kamar ammijan tapi lebih pada tidak ingin tinggal sekamar dengan ikhwan abal-abal itu,

‘Akhirnya bisa lepas juga dari mahluk menyebalkan itu ’batin Jodha.

Namun baru saja hendak memejamkan mata, Jalal sudah membuka pintu kamar ammijan, meski yang kelihatan baru kepalanya saja, terdengar suaranya merajuk,

“Ammi.. aku juga ikut tidur disini ya..”

Ammijan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak laki-lakinya itu.

“Ya..Alloh Jalal, kamu kan anak laki-laki sayang”

“Aku bukannya takut mi.. aku cuma ga bisa tidur klo ga dipeluk istriku” jawab Jalal,

mendengar itu Jodha langsung sock

‘Jangan-jangan malam ini dia harus tidur seranjang dengan si ikhwan KW itu’ batin Jodha.

Adapun ammijan dia hanya tersenyum,

“Baiklah.. sepertinya ranjang ammi masih cukup untuk bertiga.. masuklah ”

Mendengar jawaban ammijan, Jalal tersenyum penuh kemenangan sambil menatap penuh arti pada Jodha.

Jodha melotot pada Jalal, mukanya nampak kesal. Ammijan menggeser badannya ke ujung ranjang, Jodha berada di tengah dan tentu saja ci aa ganjen itu kini tidur di samping Jodha, senyum tidak lepas dari bibir seksinya yang tebal.

Berbanding terbalik dengan ekspresi wajah Jodha yang tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya

“Akhirnya.. aa bisa tidur seranjang denganmu sayang” bisik Jalal sangat pelan ditelinga Jodha, khawatir ammijannya mendengar.

Jodha segera mengambil guling, menjadikannya sebagai pembatas, Jodha berbisik ditelinga Jalal,

“Ini batasnya! (sambil nunjuk guling), jangan aa lewati!”

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang