Part 17 "Bersatu kembali"

1.2K 54 3
                                    

By : seni Hayati

PART 17

******

" Ketika Allah SWT saja maha pemaaf..maka pantaskah manusia sebagai makhluk yang kecil tidak bisa memberi maaf, Memaafkan adalah sikap yang menunjukkan kita sebagai pemenang, pemenang atas hawa nafsu diri kita sendiri, dan itu lebih memberi ketentraman hati "
(Seni Hayati, Bandung Mei 2015)

~~~~~°°°°°~~~~~

Jalal masih terus menatap Jodha, menyusuri tiap inci wajah istrinya entah perasaannya saja atau memang benar karena dia merasa wanita ini nampak semakin cantik, mungkin efek dari akumulasi rindu yang membuncah dihatinya.

Oh..andai saja dia masih sosok begajulan pasti dia sudah mendaratkan bibir lengkap dengan kumis seksi di pipi gadis pujaannya itu.

Jalal bergumam sendiri dalam hatinya,

'Oh..ternyata dia masih gadis cuek yang angkuh..ga nyadar apa kalo ada yang memperhatikan.'

Ga tahan lama-lama melihat Jodha yang hanyut dalam dunianya, akhirnya Jalal melakukan aksi, dia berdehem (emang ada ya kosakata berdehem...anggap saja ada dari pada saya mogok nulis . .abaikan)

"Ehem..Assalamu'alaikum..sepertinyabukumu bagus sekali..bolehkah saya pinjam?"

Mendengar perkataan Jalal, Jodha yang sedari tadi menganggap tidak ada akhirnya menjawab salam sambil mengangkat wajah dan melihat kearah sumber suara

"Wa'alaikum..(Jodha kaget jantungnya serasa berhenti berdetak melihat sosok laki-laki tampan yang ada di sampingnya, dia pun melanjutkan jawaban salamnya dengan lirih)..sa..lam"

"Hai..kenapa bengong? seperti melihat hantu saja..tapi sepertinya tidak ada hantu setampan diriku..hehehe"

"Ka..mu...kamu.."

belum juga menyelesaikan kalimatnya Jalal sudah memotong duluan

"Kamu masih ingat dengan laki-laki berengsek ini hemm?" kesadaran Jodha mulai pulih lagi, dia segera bisa menguasai diri

"Tentu saja masih..sedang apa di sini, apa sedang bulan madu bersama istri barumu?" tanya Jodha sambil merengut.

"Bagaimana mau bulan madu, istrinya aja kabur..oya istri satu saja kewalahan nanganinnya..gimana mau nambah istri"

Jodha clingukan melihat kearah sekitar Jalal, namun dia tidak melihat siapapun

"Nyari siapa?..sudah kubilang aku di sini sendiri..malah lagi nyari istri yang pergi tanpa pamit" ujar Jalal dengan sedikit menyindir

"Siapa yang pergi tanpa pamit..aku kan sudah nyimpen surat di kamar" Jodha yang merasa tersindir berkilah memberikan alibi

"Ya..asal kamu tau..gara-gara surat kamu, aku nangis semaleman"

Jodha melongo sambil menutup mulutnya,

"Hah...masa anak begajulan kaya kamu nangis gara-gara ditinggal istri bawelnya"

Jalal cemberut...

"Ga ada yang lucu..jangan ketawa..aku sekarang bukan anak begajulan lagi tau!"

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang