Deux

5K 350 1
                                    

Malamnya, Rhea dan Carlos menghabiskan waktu untuk makan pecel lele. Konyol memang, melihat dua orang ini turun dari mobil mewah, dan memilih untuk makan di tendaan.

"Sambel terasi, lalapan, dan lele goreng garing ya?" Komentar Carlos, sembari memakan makanan yang dipesannya. Carlos memilih ayam goreng untuk makan.

"Yup. Dan kau pasti tahu pastinya kalau aku memiliki selera makan yang tinggi saat melihat lele goreng di depan mataku bukan?" Balasnya. Rhea menyocol lelenya dengan sambal terasinya. Lalu memakannya dengan nikmat.

Sementara Carlos melihatnya melihatnya dengan senyum merekah, tertawa melihat nafsu makan Rhea yang hebat. "Kau perempuan yang unik."

"Unik? Memangnya kenapa?"

"Mana ada perempuan dengan wajah secantikmu, turun dari mobil mewah, dengan lelaki tampan--sepertiku--lalu makan di tenda pecel lele seperti ini?"

Rhea tertawa, "Narsis! Siapa juga yang bilang kalau kau tampan?"

"Banyak. Orang-orang media, artis, dan bahkan, media cetak luar negeri juga sering melansir berita tentangku. Selain tentang prestasi penghargaan naskah terbaik yang aku dapat, mereka juga sering sekali menulis berita tentang ketampananku."

"Cih! Bukan ketampananmu! Tapi daftar pacarmu yang kau kencani," cibir Rhea.

Carlos akui kalau yang dikatakan Rhea memang benar. Tapi, media yang menulis jurnal tentang ketampanannya juga sangat banyak. Maklum, terkadang Carlos memang sering masuk dalam frame pengambilan scene.

Deretan artis pendatang baru, sampai presenter, penyanyi dan bahkan kru filmnya juga sering menjadi teman kencannya.

"Darimana kau mengatakan hal semacam itu?" Tanya Carlos penasaran. Dia sudah menyelesaikan makannya dan kini meminum teh hangat. "Kau kan sudah jarang bertemu denganku sejak kau lulus kuliah."

Rhea memicingkan matanya. "Ya, aku tahu kalau filmmu memang rata-rata adalah produksi dalam negeri semua. Hanya saja, kau juga sering ikut dalam project film luar negeri bukan? Aku juga dengar kalau kau sempat menghadiri Grammy Awards di Amerika dan European Film Awards."

"Apa kau juga termasuk penggemarku?" Tanya Carlos.

"Hah.. yang benar saja?! Jangan mimpi!!" Tawa renyah Rhea keluar begitu saja.

"Perempuan memang suka begitu," balas Carlos, "Selalu bilang tidak, padahal kenyataannya iya."

"Hanya Alex yang memiliki pesona menawan dan tak tertandingi oleh siapapun!" Rhea menenggak gelas tehnya. "Ayo antar aku pulang. Hari ini biar aku yang traktir."

Rhea mengeluarkan dompetnya dan mencari selembar lima puluh ribuan, namun tangan Carlos dengan cepat menahannya. "Seorang wanita tidak sepatutnya membayar makanan pada kencan pertama."

"Jadi ini kencan?" Tanyanya balik sambil mengukir senyum indah di wajahnya. "Ini hanya makan malam biasa."

"Tempatnya biasa. Tapi ketika bersama seorang wanita cantik sepertimu, akan menjadi luar biasa."

-----

Hari berikutnya, Carlos mendapat telepon dari production housenya lagi. Dan kali ini, dia benar-benar didesak. Padahal, naskah jadinya di laptop masih nol.

"Ayolah, Nu, masa tidak bisa di perpanjang lagi waktunya?"

"Sutradaranya ngamuk, Los. Andai bisa, sudah aku lakukan dari kemarin. Masalahnya, kau sudah tahu sendiri kalau deadlinenya dari awal memang bulan ini. Tapi kau minta di perpanjang. Jadi paling lambat dua bulan lagi!"

Mr. Drama and The Racer GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang