6

8.1K 482 4
                                    

Aku yang tak bisa berbuat apa-apa hanya diam menahan tangis dan rasa sakit yang mendera di kepalaku serta pergelangan tanganku yang aku yakini pasti akan membiru.

Ia masih menatap tepat dikedua bola mataku,matanya yang sebiru laut itu masih menatapku tajam.Entah apa yang ia pikirkan tapi aku bisa merasakan ada rasa benci di kedua bola mata biru itu.Dengan seluruh rasa keberanian yang telah aku kumpulkan,kuberanikan diriku membalas tatapan tajamnya dan terlihat berani dan tegar didepannya.

"untuk apa kau kesini Tuan Daniel yang terhormat?"ucapku dengan penuh penakanan.

"Lena...Ternyata kau masih ingat aku wanita j*lang.."ucapnya pelan seperti sedang berbisik ditelingaku.

Seketika tubuhku menegang mendengar suaranya yang mengerikan dan tubuhku seperti kaku tidak mau bergerak.Aku pun hanya bisa terpaku mendengar hinaan nya yang terdengar sangat nyaring di telingaku.

Entah apa yang terjadi dia mulai melepaskan tanganya dari rambutku namun kedua tanganku masih digenggam erat oleh tanganya yang kekar.Ia memanggil salah satu bodyguard nya dan entah apa yang ia perintahkan pada salah satu bodyguard nya tadi tiba-tiba bodyguard berbadan besar itu langsung berjalan menju keluar ruangan.

Tak lama kemudian bodyguard berbadan besar itupun kembali lagi namun kali ini ia kembali bersama salah seorang suster rumah sakit yang berjalan dibelakangnya.

Suster itu mendekati ranjang Azka,dan entah apa yang ia akan lakukan kepada anakku yang masih tidur lelap di ranjang tersebut.

Tiba-tiba suster itu mencopot selang infuse yang ada ditangan Azka.Sontak aku pun langsung berteriak atas tindakan yang suster itu lakukan terhadap anakku.

"Suster..kenapa anda melepas selang infuse anakku?anakku masih belum sembuh,bahkan kemarin dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa ia belum boleh pulang!!!"ucapku dengan sedikit berteriak.aku tak menyangka apa yang dilakukan suster tersebut.apakah ini juga bagian rencana Daniel.

Bukanya berhenti,suster itu malah tetap melanjutkan apa yang ia kerjakan.Aku yang panik langsung meronta-ronta untuk segera lepas dari cengkraman monster gila ini.Namun sialnya aku,aku hanyalah perempuan yang bagaimanapun kalah tenaga dari seorang laki-laki,apalagi laki-laki itu adalah Daniel.

"sudahlah Lena..lebih baik kau diam saja wanita j*lang dan jangan buat emosiku memuncak saat ini juga!"ucap Daniel sambil mempererat cengkramanya pada tangan serta tubuhku.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU B*NGSAT!!!"ucapku sambil melawan untuk keluar dari cengkraman tubuhnya dan berteriak didepan wajahnya.

"APA YANG KU LAKUKAN??AKU HANYA INGIN MEMBAWA ANAKKU DARI DEKAPAN WANITA SEPERTIMU B*TCH!!"ucapnya yang juga terpancing emosi.

Air mataku yang sedari tadi kubendung akhirnya keluar juga.bagaimana bisa ini terjadi.Hal yang sangat aku takutkan sekarang terjadi.Dan ini bukan mimpi!!!.

Mungkin karena teriakan yang kami buat membuat Azka terbangun dan dia langsung menangis dengan kencangnya.

"ma..mama..hhuuaaa.."tangis Azka mulai bertambah keras dan itu semakin membuatku panik tak karuan.Aku ingin mengahampirinya dan menggendonganya di pelukanku.tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.

"LEPASKAN AKU BRENGSEK!!ANAKKU MENANGIS,LEPASKAN AKU!!"ucapku berteriak didepan wajahnya.namun kali ini ia hanya diam dan terus menatapku tajam.

Suster yang melepaskan infuse azka sekarang menggendong azka,dan suster itu berjalan keluar sambil menggendong Azka yang masih menangis diikuti oleh beberapa bodyguard.Aku yang melihat kejadian itu semakin berteriak histeris dan merasa tak terima jika Azka harus diambil oleh laki-laki busuk itu.Walaupun laki-laki inilah ayah kandung Azka,tapi aku tetap tidak terima jika anakku diambil bahkan sampai dirawat oleh laki-laki gila ini.

Entah apa yang terjadi padaku,tiba-tiba badanku terasa sangat lemas rasanya kepalaku terasa penat dan semua menjadi gelap.

Our Wrong WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang