8

8.6K 451 1
                                    

***
“gra..grace..”gumamku pelan,bahkan mungkin mereka berdua tak mendengar apa yang aku ucapkan.dan mungkin mereka pikir aku hanya diam melongo melihat perbuatan mereka barusan.

Aku melihat ekspresi dari wajah Grace yang juga menunjukkan raut keterkejutan.Lalu bagaiman dengan ekspresi laki-laki itu?ia hanya diam tenang duduk di dikursi seperti tak terjadi apapun.Laki-laki itu pun akhirnya memecahkan suara menghilangkan suasana hening diantara kami bertiga.

“untuk apa kau kesini?”aku bisa melihat arah matanya yang tajam mengarah padaku.

“Dan Grace,kau bisa keluar dari ruanganku sekarang”tambahnya dingin dan tatapan matanya masih terkunci kearahku.
Dan tanpa diperintah untuk kedua kalinya,Grace pun berjalan keluar dari ruangan ini sambil merapikan rambut dan kemeja putihnya yang berantakan.Dapat kulihat dari sorot matanya yang melirik kearahku,ia seperti kebingungan dan ingin menjelaskan sesuatu kepadaku.

Setelah kudengar suara pintu ruangan yang telah ditutup,aku pun berjalan menuju tepat kearah meja dimana laki-laki itu berada.Rasa gugup dan rasa takut menyelimuti setiap langkah demi langkahku.Dan akhirnya aku tepat berada di depan laki-laki itu yang masih menatapku dingi dengan menyenderkan tubuhnya di kursi kerjanya.Sementara aku hanya bisa diam mematung menormalkan detak jantungku yang sejak tadi berdetak tak karuan.

“jadi..untuk apa kau menemuiku?”ucapnya dingin tanpa mengalihkan arah pandangannya kepadaku.

“kau masih bertanya untuk apa aku menemuimu Tuan Daniel yang terhormat?apakah kau sudah lupa apa yang sudah kau ambil dariku hhaaa??dan tentu saja aku kesini untuk mengambil hak ku sebagai seorang ibu”kuberanikan diriku untuk menatap matanya yang tajam.ku kumpulkan seluruh keberanianku saat ini.

“benarkah?kau pasti sudah tau jawabanya bukan?”jawabnya yang mulai berdiri sambil melonggarkan dasi yang ia kenakan.Ia mulai berjalan pelan menuju kearahku.
“kau memang brengsek Daniel!”ucapku tepat menatap dikedua bola mata birunya yang tajam,dan tatapan itu,selalu berhasil mengintimidasiku.

“lalu bagaiman denganmu?apakah kau tidak sama denganku sayang…”ucapnya menndekatkan bibirnya ditelingaku hingga aku bisa merasakan nafasnya yang hangat dan deru nafasnya ditelingaku.Tangan Daniel beralih membelai rambutku yang ku ikat kebelakang.Dengan sekali tarikan,ia menarik ikat rambutku dan membuatnya terurai.Dengan kurang ajarnya ia langsung mencium bibirku dan menarikku untuk mendekap di tubuhnya.sontak aku terkejut dan berusaha menjauhkan diri dari tubuhnya.Tidak ku pungkiri,aku memang telah lama merindukan aroma tubuh ini.Namun,rasa benciku telah mengalahkan rasa rinduku pada pria ini.

Akhirnya dia melepaskan tautan diantara kami.Entah mengapa aku merasa kecewa terhadapnya dan perasaan itu membuatku menangis.

“Bibirmu tidak berubah,masih manis seperti dulu..”ucapnya sambil mengusap air mataku yang keluar.Kutahan tangannya yang akan beralih menyentuh bibirku.

“Maaf Tuan Daniel yang terhormat,sepertinya kau lupa dengan tujuanku datang kemari.Aku datang kemari bukan untuk menjadi wanita mainanmu”ucapku tajam.

“Tapi kau juga sudah tau apa jawabanku,jadi untuk apa lagi sayang?”

“Ak..aku mohon..biarkan aku hidup bersama anakku.Apapun akan kulakukan agar bisa hidup bersamanya.Aku tak bisa kehilanganya,aku mohon..” dan air mata yang aku tahan akhirnya jatuh kembali.

“Apakah kau yakin akan melakukan apapun?”tanyanya meyakinkanku dan hanya kujawab melalui anggukan kepala.

“Jadilah pembantuku..”

“Apa??”jawabku terkejut.sebenarnya apa yang sedang direncanakan pria ini.Aku tak bisa membaca raut wajahnya.

“Apakah kau keberatan?kalau kau tak mau aku tidak akan memaksa.Semua keputusan berada ditanganmu”ucapnya.

“Baiklah,aku setuju..”tanpa pikir panjang,ku turuti permintaanya,entah apa yang ia rencanakan tapi yang terpenting bagiku adalah aku bisa melihat kembali buah hatiku.

***

Setelah selesai membuat keputusan dan perjanjian,aku keluar dari ruang bagai neraka dunia ini.Saat aku keluar,aku melihat Grace yang terihat gugup dan kebingungan tengah beridiri di depan pintu ruangan .

“Le..lena..aku bisa jelaskan semua..”ucap Grace dengan nada terbata-bata.

“Jelaskan apa Grace?aku yang seharusnya meminta maaf padamu karena telah lancang mengganggu kalian berdua.Aku sama sekali tak tau jika kau bekerja disini Grace..”jawabku.

“Lalu untuk apa kau kesini Len?apakah kau mengenal pak Daniel?”

“eemm..itu..ak..aku..dulu pernah bekerja disini,jadi aku hanya mengurusi beberapa berkas-berkasku yang tertinggal saja”ucapku berbohong.

“berkasmu yang tertinggal?tapi kenapa ada di ruangan pak Daniel,bukankah pak Daniel tidak mengurusi berkas karyawan?dan bukankah pak Daniel adalah pimpinan perusahaan? ”Tanya Grace yang sepertinya mulai curiga terhadapku.

“emm.so..soal itu.. ceritanya panjang Grace nanti akan ku ceritakan dirumah.Bukankah kau juga harus kembali bekerja..”aku yang kebingungan harus menjawab apa hanya asal berbicara.

“ohh,baiklah kalau begitu Len..”

“baiklah Grace,aku pulang dulu..”

***

Our Wrong WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang