Aki's P.O.V
Aku mundur perlahan demi perlahan, sedangkan Hajime menatap sesuatu yang jangal. Walau mungkin benar dia menemukan sesuatu bisakah sebaiknya kita melarikan diri dari sini dulu?!
"Hajime-san... sebaiknya kita mundur dulu..." bisikku pelan, dia terlihat menunduk sedikit, demi sedikit, sial?! Apa yang dia lakukan?!! Sang Serigala tidak bereaksi pada kami saat ini, astaga apa dia serius?!!
"Aki..." bisik Hajime pelan,
"...ya.." aku sedikit bergemuru, dia memegang tanganku, aku terdiam dan menahan napasku. Apa dia berfikir untuk menarikku lari?! Ah! Sial ini aku baru saja menemukan tempat V.I.P!!! Kenapa aku sekarang harus lari-.
"Jangan berlari..." serunya menahan tanganku, tunggu... apa..? Maksudnya... aku menatap kelinci-, maksudku serigala dihadapanku ia terlihat memiringkan kepalanya berkali-kali.
"Kau sudah gila!?" Tanyaku kecil namun berguram, hendaknya dia tersenyum dan sedikit menghela napas.
"Aki... aku memiliki teori... sebenarnya Kelinci dihadapan kita ini Buta!" Serunya dengan sedikit berkeringat, apa dia yakin memikirkan teori seperti itu sekarang ini!!!!
"Hajime-san..? Kau bercanda kan..." sekali lagi aku menghelak teorinya, dia menggenggam tanganku semakin kuat. Aku berkeringat diseluruh tangan dan kakiku, karena ketakutan, apa aku harus percaya tentang teorinya? Hajime menarikku dan mengendongku bagaikan putri, sekarang apa yang dia pikirkan?!! Aku melihat sepatuku, benar juga sepatuku masih sepatu sekolah saat melangkah atau berlari akan menimbulkan suara yang lumayan terdengar jelas. Sedangkan, Hajime memakai sepatu kulit? Setahuku itu lebih kencang jika di hentakkan, apa dia mengangkatku untuk aku tidak lari? Atau untuknya tidak mengejarku, karena menimbulkan suara yang lebih besar...?
"A...?!!" Aku memeluk Hajime kecang, dia bergerak keluar, aku berusaha diam sebisaku dan Hajime, aku rasa dia malah sedikit tersenyum..?! Apakah dia senang akan sesuatu? Benar saja, sang kelinci keluar tanpa sadar ada kami di depanya, aku diam.. aku harus diam... huh... tenang... terasa pusing berat, karena tekanan yang kurasakan secara bersamaan. Akhirnya, Kelinci itu keluar dari ruangan V.I.P, syukurlah... sekarang aku hanya tinggal mencari Fukka dan Ryou... aku harus berterima kasih pada Hajime juga-.
*TUK*TUK* *CRAAAK*
Dengan cepat aku merasa Hajime menurunkanku, dia mengambil sebuah tiang yang sejak tadi menjadi kejanggalan yang sejak tadi ia lihat, dia mulai berlari dengan cepat.. dia membuat suara hentakan sepatu yang sederhana, setelah itu mengayunkan tiang yang dia pegang...
"Hajime-san...." serentak mataku mengikuti, tiang itu melayang di bagian kepala sang kelinci, kelinci yang kusadari tidak memiliki senjata itu jatuh tersungkur, sebab hantaman yang dia terima dari Hajime, terasa membeku dan diam. Namun aku sadar Hajime pastinya bukan orang yang baik..
"Hah... maafkan aku Aki... kurasa aku hanya tidak bisa menahannya... kau berpikir yang sama bukan? Jika ternyata Kelinci yang sebenarnya Serigala ini ada banyak... kita akan lebih cepat tamat..." dia melempar tiangnya menjauh tangannya yang terkena cipratan darah dia lap dengan tissu yang ada di kantungnya. Dia berjongkok dan menangis, aku mendekatinya dengan bingung juga dipenuhi ke histerisan. Kelinci itu kepala kostumnya yang putih berubah menjadi merah, terlihat banyak rambut panjang keluar dari kepalanya itu.. jadi kali ini seorang perempuan...
"...Hajime-san.." aku ikut berjongkok disebelahnya, dia menangis tanpa suara, sejujurnya aku tidak tahu kenapa dia menangis, namun aku sadar juga kalo sebenarnya dia bukan orang yang jahat juga diwaktu yang sama.
"Aki, apa menurutmu ini buruk..?"
"...aku.. tidak bilang membunuh itu bagus... namun ini demi bertahan hidup... aku..." sedianya aku mulai pasrah dengan kejadian ini, berbohonglah aku jika berharap ini hanya mimpi, mimpi buruk yang sangat panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love? Or Psycho? (BL,Yaoi)
TerrorCerita ini adalah tentang seorang laki-laki bernama Sanou Aki, lalu Aki Bertemu Seseorang bernama Akai Daisuke mereka menjadi dekat dan menjadi teman baik dan tanpa sadar Aki merasa sesuatu yang berbeda dalam diri nya seperti sesuatu yang hangat dal...