Praktek Percobaan

321 17 0
                                    

Aku Luisa,wanita 30 tahun bertubuh ramping,rambutku panjang menutupi punggung,dan perut yang buncit,yaaa aku sedang mengandung anak ku yang peetama ini.

Setiap malam aku pasti akan merasakan sakit di perutku,tak ada yang menemaniku karena suamiku sedang keluar kota.

Entah kenapa hal ini pasti terjadi setiap seminggu sekali,sudah berkali-kali aku minum obat dan vitamin,namun tak membuahkan hasil.

Aku amat sedih bila harus mengingat ini,waktu itu aku sedang ada kerja lembur di kantor,ini kehamilanku bulan ke 8.malam itu amat dingin dan suasanannya membuat aku mengantuk,ku coba naik ke lantai dua untuk beli air mineral di kantin.
Aku tersaruk-saruk menuju tangga karena ngantuk,aw...aku tak sengaja menyandung tangga dan terjatuh,perutku terbentur anak tangga dan membiru,darah segar pun keluar membuat semua karyawan panik dan akupun di larikan ke rumah sakit.

"Bu...??,bu...??"aku mendengar suara perempuan kemudian aku terbangun,,,aku di rumah sakit kataku dalam hati,perutku masih terasa sakit,aku menanyakan kondisi bayiku,"tak apa bu,hanya salah satu syaraf tubuhnya rusak,namun hal ini tak mengganggunya hanya ibu minum obat dari dokter dan istirahat saja",dengan senyuman akupun berterimakasih dan pergi meninggalkannya.

Sudah sembilan bulan namun tragedi "mulas seminggu sekali" tak pernah akan hilang dari perutku rasanya.
Aku selalu menunggu saat-saat kapan saja bayiku lahir,namun sudah kutunggu hingga 10 bulan aku tak kunjung merasa bayiku lahir,sudah bolak-balik ke dokter namun dokter itu berkata harus segera oprasi,namun dengan semua uang yang minim bagaimana mungkin aku dapat membayar semua biaya yang mahal ini.

Ku tunggu hingga tabunganku penuh,kini aku sudah mengandungnya selama setengah tahun akhirnya aku oprasi dan saat bayiku keluar tak ada tangisan darinya,memang anak itu sudah mati,tubuhnya mengerikan dengan kulitnya yang sudah mengeras seperti mumi berlendir.

Aku panik melihat anaku dengan kondisi yang mengerikan itu,kucoba tanya kepada dokter di ruang oprasi,"mengapa anakku begini,apa yang terjadi,mengapa aku mengandung dia amat lama?","aku hanya menyimpulkan bahwa obat yang ibu minum semenjak benturan adalah obat percobaan para dokter,dan anak ibu meninggal saat usia kandungan 8 bulan",raut panik wajahku sekatika menjadi senyuman.
Dua hari ku dirawat aku pulang dengan menggendong bayiku dengan bahagia menuju rumah,bayi itu ku beri nama Zack Sellton,ku pajang dia di kamar,ku telfon suster itu dan aku melakukan permainan dengannya menggunakan pisau.

CERITA SERAM BETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang