Teman Sekamar

524 17 0
                                    

Nomor tigabelas,,ya itulah nomor kamar untuk lidya,tanpa di sadari kunci kamar lidya bernomor tigabelas,karena lelah perjalanan menuju asramanya,dia langsung tidur di atas kasur.
Suadah lima menit dia belum kunjung tidur,tiiik..tik..tik,terdengar bunyi tetesan air dari kamar mandi"siapa tuh maenin aer kamar mandi?"kemudian lidya mengecek kamarmandinya yang dia dapatkan hanyalah sesosok wanita sedang duduk menghadap ke arah pintu membelakangi dia,,Lidya berniat mendekat tapi perempuan itu menarik tangannya,"jangan berdiri di sana lantainya licin,habis aku pel,oooya selamat datang di kamarku,aku rani kamu?",dengan ketakutan lidya menjawab"halo juga,aaku lidya,senang bisa... Sekamar dengan mu".
Tanpa pikir panjang rani teman sekamar lidya merebut tasnya dan menatanya di dalam lemari.
Sehari-hari ranilah yang akan bertugas membereskan dan membersihkan kamar lidya sementara lidya akan pergi ke sekolah,lidya tak pernah tau dari mana dia pulang dan dari mana dia datang,yang jelas... Saat lidya siap ke sekolah,pasti kamarnya sudah bersih dan terlihat rani yang menunggunya untuk segera bangun.

Tak terasa sudah hampir dua bulan rani masih tinggal sekamar dengan lidya,terkadang lidya sempat merasa terusik karena memikirkan darimana datangnya rani,setiap ada pertengkaran antara mereka pasti Lidyalah yang akan mengalah dan minta maaf,"sikapnya amat seperti seorang anak kecil",begitu keluhnya bila sedang curhat pada teman-teman sekelasnya.
Lidya juga memohon agar rahasia ini tak akan tersebar hingga ke telinga ibu asrama,karena ibu asrama amat melarang adanya teman sekamar,walaupun itu kamar VIP sekalipun.
Pada suatu malam,lidya pamit pada rani harus ke luar senmbentar menemui teman,bila sudah soal teman rani selalu berat untuk mengungkapkan kata" YA" dari mulutnya,karena sejujurnya rani tak pernah punya temanp.akhirnya lidya pun pergi karena kesal bila jatuhnya rani akan nanya panjang lebar.
Sebulang dari luar,rani menyambutnya dengan muka kusut dan nampak kesal,,dengan panik lidya bertanya"Kkamu kenapa..,bangun tidur,atau mimpi buruk??,atau aku salah,maaf kalau aku salah,ayo minum ini dulu,aku beli di jalan tadi untuk kamu",tiba2 saja Rani melempar minuman itu hingga tumpah,"Kamu tadi ketemu teman kamu kan laki laki,dia itu bahaya..,jauhin dia sekarang juga!!!",dalam hatiku aku berpikir enak saja dia main suruh aku putus hubungan segala,emang dia siapa aku??.



NEX→→

CERITA SERAM BETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang