diet bulan ke 3

4.8K 183 11
                                    

Libur semester kuliahku berakhir, aku mulai kembali kekampus. Teman-temanku dikampus tak tau kalau dietku berhasil, mereka hanya tau diminggu terakhirku, aku masuk rumah sakit karena makan kepiting (aku alergi seafood). Ada kisah lucu saat awal aku pertama kekampus.

Hari pertama setelah libur, aku janjian dengan angga, salah satu teman cewekku dikampus. Kami berjanji bertemu digerbang kampus, aku lupa atas dasar apa kami harus bertemu didepan kampus.

Aku tiba lebih dulu. Melalui bbm, aku terus bertanya keberadaan angga yang belum juga nongol. Bosan... Semua mata tertuju padaku.

Setelah lebih dari 15 menit aku menunggunya, aku melihatnya turun dari angkot dengan baju biru dengan paduan khimar biru dan jenas hitam. Aku tersenyum menyapanya, tapi dia...... Dia hanya berjalan lurus seolah tak peduli, berlenggak santai seolah aku gak ada. Kesal.... Kuteriakkan namanya.

Dia berbalik, berjalan Mendekatiku "ayu??? Ayu??? Ayu??" wajah kagetnya sungguh lucu.

"Ho'oh.. Maen jalan aja ya"

"Tunggu..tunggu!!" dia memutariku, memperhatikan tiap sudut badanku "kau kurusan dan jadi cantik. Aku sampe gak tanda" ucapnya masih kagum.

Aku terkekeh melihat sikapnya. Bukan hanya dia, seluruh teman satu angkatanku terkaget-kaget. Bahkan pujian cantik terus berdatangan padaku. Wajahku jadi mulus, kulit kuning langsatku semakin cerah dan aku terlihat lebih muda. Sebenarnya, berat badanku masih 75kg, tapi apa yang membedakannya dengan dulu? Perutku tidaklah buncit atau besar, pinggangku kecil, perutku rata, dengan dada besar dan pinggul besar. Bentuk badanku jadi.. Yah.. Semcam itulah.. Menjadi hanya montok bukannya gemuk.

Memasuki bulan ke 3, aku mulai bosan selain itu aku akan sibuk dengan kampus dan kerjaanku. Siapa sih yang tak bosan hanya harus makan sayuran, rebusan dan buah sebagai cemilan (walaupun untuk bagian buahnya aku tak pernah bosan). Aku mulai merencanakan strategi baru, strategibdimana aku masih tetap terlihat makan seperti biasa tapi sebenarnya sedang diet.

Di minggu pertamaku, pagi hari aku hanya sarapan bayam rebus. Beranjak dari rumah kekampus, aku hanya menyediakan air mineral di botol berukuran sedang. Teman-temanku bukan tipe yang peduli aku sedang diet atau tidak, mereka tetap mengajakku makan. Aku tak menyerah untuk tergoda dengan memakan junkfood yang pasti akan menggagalkan dietku. Pada daftar menu yang diberikan, pilihan apa yang cocok. Biasanya aku memesan ayam panggang, atau apa saja yang dipanggang dengan jus jeruk atau lemon tea dengan less sugar (mesti dibilang kepelayannya, ancam dikit kalau manis banget kagak mau nerima). Aku hanya memakan ayamnya saja serta pendamping tempe atau tahu gorengnya, nasinya ku berikan pada temanku yang kekurangan nasi. Aku memperhitungkan makanan yang kukonsumsi sekitar 700kalori sampai siangnya. Pada sore harinya, aku yang doyan ngemil ini beli biskuit atau wafer coklat atau terkadang snack-snack tak sehat lainnya, aku hanya memakan itu dengan jaminan tak sampai habis. Aku tak mau menggagalkan dietku, karena niatku itu snack yang ku beli benar-benar tak habis, kadang sampai 3 hari aku menghabiskan snack kentangnya. Aku juga tak melupakan olahraga selain karena ketagihan olahraga juga.

Di minggu-minggu berikutnya, aku yang senang masak ini membuat segala masakan dengan konsep memakannya tanpa nasi, kadang aku juga makan nasi sih tapi hanya sedikit, sangat sedikit. Hanya di akhir minggu.

Aku selalu membawa bekal saat kekampus atau kekantor, dan kuberitahu mereka untuk mendukungku dalam diet. Ada beberapa yang mendukung, ada beberapa yang menertawakanku, ada juga yang tak mau lagi berteman denganku karena perubahanku.

Menjelang akhir bulan, setelah aku menimbang berat badanku. Aku bersorak menari kegirangan. Berat badanku sudah 62kg.

CURHAT si PERNAH GENDUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang