tikus percobaan

4.2K 193 17
                                    

Menjadi gemuk sama dengan menjadi serba salah. Iya... serba salah.

Pernah suatu kali, aku berniat untuk diet dan tak makan. Lalu, abangku dengan nyinyir bilang "jangan yang aneh-aneh, lu gak bakalan kurus. Jangan cari penyakit. Makan gih sono!".
DiLain waktu lagi, pernah suatu kali saat dia melihatku makan, dia bilang "makan aja kerjamu, gimana gak gendut"
Serba salah bukan. Karena selalu dikata-katai, aku semakin minder.

Aku tak bersosialisasi dimasyarakat, namun cukup asik dimedia sosial. Iya, dimedia sosial aku bisa berpura-pura. Tiga tahun lalu, facebook masih booming. Aku yang mempunyai wajah fotogenik ini, selalu memamerkan keimutan wajahku di facebook. Ya.. Cuma wajah. Aku tak berani berfoto full body. Kalau hanya wajah, aku tak terlihat gendut walau terlihat tembem (chubby cheeksku menjadi daya tarik keimutan difoto). Di facebook, banyak sekali yang memuji kecantikanku (iyalah.. Mereka gak tau aku gendut).

Pada suatu waktu, ada lelaki yang membuatku tertarik di fb. Wajahnya tak tampan tapi klop jika berchat ria denganku. Tiap hari, melalui inbox kami ngobrol banyak hal. Sampai suatu hari dia mengajakku ketemuan. Aku mulai kalang kabut, namun tak kehabisan akal. Aku meminta waktu tiga bulan dengan beralasan lagi tak di medan.

Kuputar otakku untuk berdiet, iklan-iklan produk pelangsing di fb membuatku tergoda. Ada janji-janji yang ditebarkan si iklan yang katanya kurus dalam waktu singkat. Diam-diam aku merencanakan program diet dengan obat.

Percobaan Pertama.
aku membeli online produk meizitang (nama produk disamarkan ya ). Diiklannya tertulis bisa kurus dalam 1 bulan dan tak perlu olahraga atau diet, dengan semangat membara dan khayalan akan kurus, aku memesan obat tersebut.

Tak butuh waktu lama, setelah tiga hari produknya tiba. Aku membeli dua bungkus untuk percobaan. Aku lupa berapa kali yang harus dikonsumsi dalam sehari, namun tiap kali obat itu masuk kedalam tubuhku, ada rasa pusing dan lemas yang datang mendera.

Setelah dua bungkus obat diet tersebut berhasil kuhabiskan, tubuhku tak mengalami perubahan seperti janji iklan yang katanya bisa kurus sekitar 5kg dalam seminggu atau dua minggu (-___-).

Percobaa kedua.
Masih tidak menyerah dengan produk pelangsing online. aku melirik produk yang kata temanku ampuh, Icai berri yang digempur-gempurkan sudah best seller.

Sama seperti obat pelangsing sebelumnya, tiap kali aku mengkonsumsi obat tersebut, tubuhku terasa lemas dan pusing. Namun kali ini sedikit menunjukkan hasil. Iya, hasilnya aku harus sakit, fesesku berdarah.. Uhmm lebih tepatnya yang berdarah itu bagian dalam tubuhku namun keluar berbarengan dengan feses (maaf ya agak jorok). Sakit ini yang mengotomatiskan aku kehilangan berat badan 2kg (hahahah 2kg itu tak memperlihatkan perubahan sama sekali dibadanku yang beratnya 100kg).

Percobaan ketiga.
Kali ini, aku jera dengan obat dan mulai tertarik dengan alat pembantu diet. Yuhuuu.. Aku memesan online produk pengecil perut dan pengecil-pengecil lainnya serta membeli alat getar untuk membakar lemak.

Setelah produk-produk itu tiba, aku terkejut membuka paketnya. Ho-oh isi produk pengecil perutnya seperti kertas yang katanya bila di tempelkan mampu mengecilkan perut dan untuk pengecil paha dll itu seperti plastik tebal yang dibungkua didaerah yang mau dikecilkan (diketerangannya akan mengeluarkan keringat dibagian yang dibungkus.. Ya iyalah.. Secara dibungkus dengan plastik pasti keringat yang ga berguna).

Tak ambil pikir, tetap saja semua kupakai. Setelah hampir sebulan.. Berat badanku tak juga berkurang. Melihat waktu yang sudah hampir dua bulan lebih berlalu. Aku kalang kabut. Aku menyerah dengan alatnya.

Percobaan keempat.
Kali ini aku tak membeli obat secara online, namun datang langsung ke toko yang di spanduk depan tokonya menjual janji kurus dalam dua minggu. Yang ku coba kali ini fetlos.

Sama seperti sebelum-sebelumnya, tak ada hasilnya kecuali pusing dan lemas serta uang yang terkuras.

Aku mulai hampir menyerah, mulai berpikir sudah berapa banyak tabunganku yang terkuras untuk menjadi kurus demi lelaki yang belum pernah kutemui tapi akan kutemui. Toh... Bila dia tulus, dia akan menyukaiku apa adanya. Aku sudah mulai berpikir waras sampai saat beberapa detik kemudian, saat aku mengecek kontak bbm dan melihat dp salah satu kontak (yang juga olshop) menawarkan obat diet yang tidak hanya menjual janji namun bukti dengan foto before-after dalam waktu sebulan.

Percobaan kelima.
CPM menjadi alternatif obat diet berikutnya yang kucoba, katanya tak perlu diet dan olahraga. Namun demi menunjukkan hasil yang maksimal, aku membarenginya dengan olahraga dan mengurangi makan.

Obatnya berupa serbuk hijau yang dicampur ke air. Diketerangan obat sudah ditulis, awal pertama mengkonsumsi obat CPM ini, feses dan urin akan berubah warna menjadi hijau. Benar saja, feses dan urinku berwarna hijau.

Sudah habis dua kotak (harga obatnya lumayan mahal) namun beratku masih tak kunjung berkurang padahal sudah dibarengi pengurangan makan dan olahraga kecil.

Puncaknya, setelah 3 minggu mengkonsumsi dan menyisakan beberapa bungkus serbuk lagi, fesesku kembali berdarah dan menstruasiku terganggu.

Karena menjalankan diet secara diam-diam (aku malu kalau harus bilang kekeluarga, takut diejek) jadi, aku tak bisa bilang mengalami masalah kesehatan. Akhirnya, kuhentikan mengkonsumsi obat diet. Bukan hanya berhenti mengkonsumsi obat diet, aku juga berhenti memberi kabar ke lelaki di fb itu lantaran aku masih tak kurus juga.

Aku menertawai diriku sendiri, selama tiga bulan menjadi tikus percobaan untuk diri sendiri. Mengkonsumsi obat diet tanpa mengetahui apa bahaya dari obat diet.

Seandainya saja cantik tak dilihat dari ukuran, seandainya saja gemuk bukan jadi cibiran, seandainya tak ada standart kecantikan. Ahhh.. Cuma seandainya.

CURHAT si PERNAH GENDUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang